Sabtu, 26 Februari 2022

Informasi Produksi Tokumei Sentai Go-Busters


26 Februari 2012, Super Sentai ke-36 ini memulai episode perdananya. 


Tema Spionase Yang Kembali Ke Asal Mula

Selepas Kaizoku Sentai Gokaiger yang bertema perompak angkasa, Go-Busters hadir dengan tema spionase. Naomi Takebe sebagai produser menyebut nuansa keren dan kembali ke Himitsu Sentai Goranger sebagai motif kali ini. Jika Gokaiger merayakan judul-judul Sentai pendahulu, judul ini bertujuan "mengubah" Sentai dari awal lagi, dan untuk pertama kalinya nama dengan "-ger" tidak digunakan seperti mayoritas Sentai abad 21 sampai saat itu.

Beberapa staf Go-Busters yaitu produser Takebe, penulis utama Yasuko Kobayashi dan sutradara utama Takayuki Shibasaki terlibat dalam Kamen Rider OOO setahun sebelumnya. Takebe menyebutkan mereka sangat sibuk dengan beragam karya termasuk acara, net movie dan pengembangan musik, sehingga sulit bagi mereka untuk ambil bagian judul berikutnya di waralaba yang sama. Beliau juga menyebutkan V-Cinema untuk OOO tidak dapat diproduksi karena para staf utamanya sudah sibuk merencanakan Go-Busters.


Nuansa Realistis Dalam Peralatan & Aksi

Tema spionase terlihat dalam peralatan dan aksi pada karya ini, seperti desain kacamata pada helm, lalu kamera dan teropong yang bisa diubah menjadi senjata. Selain itu, tema ini membuat nuansa karya dibuat lebih realistik daripada Sentai kebanyakan. Untuk pergerakan realistis dalam adegan aksi, beberapa ciri khas aksi tokusatsu dihilangkan, salah satunya adegan lompat dengan trampolin. 

Hirofumi Fukuzawa, suit actor sebagian besar anggota merah sejak Hyakuju Sentai Gaoranger sampai Gokaiger, menjadi sutradara aksi mulai dari judul ini sampai sekarang. Karena pendekatan realistis, Fukuzawa memasukkan Jeet Kune Do dan juga aksi dari film SPL: Sha Po Lang yang diperankan oleh Donnie Yen, aktor kesukaan beliau. Fukuzawa juga ingin memasukkan nuansa film aksi Korea, namun karena banyak adegan aksi film Korea yang ekstrim, banyak ide yang tidak bisa digunakan.

Sougan Blade, salah satu senjata Go-Busters berupa teropong yang bisa diubah menjadi pisau, awalnya didesain lebih panjang pada properti syutingnya. Tapi Fukuzawa ingin memasukkan gerakan aksi pisau, sehingga diperpendek seperti versi mainan. Pemendekan ini membuatnya lebih mudah digerakkan oleh profesional, dan teknik pisau ala militer digunakan agar gaya bertarungnya lebih manusiawi.

Pada karya ini, dengan beberapa pengecualian, tidak ada simpanan rekaman yang diulang-ulang untuk adegan transformasi dan rekamannya selalu baru seperti Heisei Kamen Rider. Produser Motoi Sasaki dari TV Asahi mengatakan, "Inilah yang kurang dalam Sentai biasanya, anak-anak bersemangat melihat mereka bertransformasi dalam situasi berbeda-beda setiap saat." Namun menurut sutradara Shibasaki, tujuan awalnya adalah merekam berbagai adegan transformasi tergantung permintaan sutradara setiap episode, dan tidak apa-apa menggunakan rekaman yang sudah dibuat, tapi "tanpa simpanan" entah mengapa menyebar lebih dahulu.


Penekanan Robot Raksasa

Robot menjadi pusat cerita dalam Go-Busters. Alur skenario biasanya yaitu "musuh seukuran manusia kalah -> melawan robot raksasa menjelang akhir episode" dihilangkan, sehingga pertarungan ukuran seimbang dan raksasa terjadi secara paralel. Takebe menyebutkan point awal dari proyek ini adalah untuk mengejar apa yang dimiliki serial Super Sentai dan tidak dimiliki Kamen Rider. Karena itu dalam karya ini, pertarungan raksasa memiliki drama tersendiri.

Takebe mengatakan dalam beberapa tahun terakhir, banyak robot Sentai menjadi entitas seperti fantasi yang dikendalikan dengan jiwa sang pilot daripada mekanik. Beliau bersikeras agar robot dikemudikan dengan mengoperasikan kontrol dan saklar di dalam kokpit seperti pesawat tempur. "Pusat dari (mainan) Sentai adalah robot, akan sayang jika tidak menampilkannya. Saya berharap untuk menciptakan robot humanoid yang definitif bagi tokusatsu," bilang Takebe. Sebagai tambahan, sudut pandang realistis juga digambarkan pada robot, seperti kegagalan simulasi penggabungan, sabotase musuh yang membuat sistem penggabungan tidak bisa digunakan, pemeliharaan mesin robot oleh banyak petugas dan proses penggabungan di dalam markas.

Go-Buster Ace, robot raksasa yang dikendalikan Red Buster, dapat beraksi sendiri karena memiliki bentuk humanoid sebelum bergabung dengan robot lainnya. Atas permintaan sutradara efek khusus Hiroshi Butsuda, kostum Ace untuk syuting dibuat agar lebih mudah bergerak daripada robot biasanya. Meski begitu kostum tidak bisa digunakan untuk lari, sehingga adegan lari direkam dengan hanya menampilkan pinggang ke atas dan bagian kaki kostum dilepaskan.


Strategi Penjualan Mainan

Go-Busters tidak memiliki benda koleksi tersendiri yang sudah menjadi tradisi sejak Engine Sentai Go-Onger. Sebagai gantinya, lini mainan Ranger Key Series dari Gokaiger dilanjutkan untuk tahun ini, bahkan para Go-Busters turut mendapatkan Ranger Key mereka sendiri. Meski begitu Ranger Key sama sekali tidak tampil pada cerita utama Go-Busters, dan baru ada dalam film Go-Busters VS Gokaiger dimana para kunci ini menjadi benda sentral dan juga menampilkan kunci baru berdasarkan Buddyroid dan para Sentai Robo pendahulu.

Karena tidak ada benda koleksi tersendiri, penjualan mainan diutamakan pada robot. DX Go-Buster Ace (CB-01 Cheetah), GT-02 Gorilla dan RH-03 Rabbit masing-masing dijual terpisah, dan tidak ada versi paket gabungan Go-Buster Oh kecuali yang dijual eksklusif pada Toys R' Us. Di sisi lain, DX Buster Hercules sama-sama dijual sebagai paket gabungan maupun satuan. Diantara ini, DX Go-Buster Ace dan Buster Machine Series menang dalam kategori mainan karakter pada Nihon Omocha Taisho (Penghargaan Mainan Jepang) tahun 2012.

Sayangnya penjualan keseluruhan lesu, dengan penjualan Bisnis Hobi dan Mainan untuk tahun fiskal adalah 4,9 milyar yen untuk paruh awal tahun dan 9.6 milyar yen untuk setahun penuh. Jauh dibawah perkiraan 6 milyar yen untuk awal tahun dan 11 milyar yen setahun penuh. Sojiro Tanaka dari Plex menyebutkan kegagalan pengembangan alternatif benda koleksi sebagai refleksi, sehingga benda koleksi kembali digunakan pada judul berikutnya.


Penggunaan Istilah Dari Adaptasi

Tema spionase membuat Go-Busters banyak menyelipkan bahasa Inggris ke dalam istilahnya. Uniknya adalah penggunaan kata Morphin dan Zord yang lebih dikenal dalam serial Power Rangers, waralaba yang mengadaptasi Super Sentai untuk pemirsa internasional. Mulai dari alat perubah Morphin Brace, alat tersebut bersuara "It's Morphin Time!" saat bertransformasi, lalu Megazord dan Buddyzord sebagai istilah penyebutan robot.

Di sisi lain, penerus dari Power Rangers Super Megaforce, yang mengadaptasi Gokaiger, adalah Power Rangers Dino Charge, adaptasi dari Zyuden Sentai Kyoryuger, judul setelah Go-Busters. Berdasarkan Koichi Sakamoto, banyak pesaing kuat di Amerika Serikat pada tahun itu, sehingga motif dinosaurus yang digemari anak-anak menjadi prioritas. Go-Busters belum juga diadaptasi, sampai nantinya ketika hak cipta Power Rangers berpindah pada Hasbro di tahun 2019, Go-Busters dipilih sebagai basis dari Power Rangers Beast Morphers, sehingga jarak penayangan versi adaptasi dan aslinya ini mencapai 7 tahun.


Pasca Tayang

Para pemeran utama Go-Busters kebanyakan masih lanjut berakting termasuk kembali dalam tokusatsu. Tak hanya Sentai, tapi juga Rider, Ultraman, Metal Hero dan Gotochi Hero (pahlawan lokal). Dalam 10 tahun terakhir ini mereka masih cukup sering terlihat terutama untuk dua aktor diantaranya.

Pada acara Tokyo International Film Festival 2020, keempat aktor utama Go-Busters yaitu Suzuki Katsuhiro (Hiromu Sakurada/Red Buster), Ryoma Baba (Ryuji Iwasaki/Blue Buster), Arisa Komiya (Yoko Usami/Yellow Buster) dan Hiroya Matsumoto (Masato Jin/Beet Buster) kembali berkumpul dalam sesi bincang-bincang setelah penayangan Go-Busters THE MOVIE Tokyo Enetower o Mamore. Selain berbincang tentang pengalaman semasa dulu, mereka juga mengenang mendiang Keiji Fujiwara (pengisi suara Cheeda Nick) dan berbicara tentang Beast Morphers yang baru muncul. Mereka juga berharap bisa berkumpul lagi untuk film dalam rangka 10 tahunan.


Empat pemeran utama Go-Busters dalam acara
Tokyo International Film Festival 2020.


Sumber:

  • https://ja.wikipedia.org/wiki/%E7%89%B9%E5%91%BD%E6%88%A6%E9%9A%8A%E3%82%B4%E3%83%BC%E3%83%90%E3%82%B9%E3%82%BF%E3%83%BC%E3%82%BA
  • https://sentai.b-boys.jp/go-bus/products/morphin_brace/index.html
  • https://sentai.b-boys.jp/go-bus/products/key_gobus/index.html
  • https://2020.tiff-jp.net/news/ja/?p=55504

Tidak ada komentar:

Posting Komentar