Jumat, 18 Februari 2022

Informasi Produksi Juken Sentai Gekiranger


18 Februari 2007, Super Sentai ke-31 ini memulai episode perdananya. 


Bela Diri Tiongkok Sebagai Tema Utama

Judul kali ini menggunakan tema bela diri Tiongkok seperti Gosei Sentai Dairanger. Selain itu unsur binatang juga ditekankan dalam desain dan karakteristik di kedua belah pihak. Konsep karya kali ini adalah "film kung fu dan shonen manga (komik anak laki-laki)" oleh tim produksi muda yang dipimpin oleh Hideaki Tsukada, yang kembali menjadi produser utama setelah Tokusou Sentai Dekaranger dan Mahou Sentai Magiranger. Tsukada menyebutkan tema binatang sudah ditetapkan sejak awal, dan setelah mempertimbangkan tambahan tema olahraga, akhirnya dipersempit menjadi kung fu.


Konflik Dua Perguruan Tinju Binatang

Salah satu ciri utama Gekiranger adalah adanya konflik dua perguruan Juken (Tinju Binatang) sebagai pusat cerita. Jika dahulu Ninpu Sentai Hurricaneger menampilkan persaingan dua perguruan ninja pada awal cerita yang kemudian bekerja sama di pertengahan, kedua perguruan kali ini adalah pihak protagonis dan antagonis. Para Gekiranger bernaung pada Geki Juken Beast Arts, sedangkan Rin Juken Aku-gata diwakili oleh Kurojishi (Singa Hitam) Rio dan Mele menjadi antagonis pada sebagian besar cerita.

Drama pada pihak antagonis lebih ditekankan dari biasanya, bahkan bisa lebih serius dari pihak protagonis. Tsukada ingin menggambarkan tokoh musuh sebagai tokoh utama juga, karena itu Rio dan Mele mendapat porsi cerita yang lebih banyak dari eksekutif musuh biasanya. Dalam video pembuka, Rio dan Mele diperkenalkan layaknya anggota Sentai dengan diberi warna personal juga yaitu hitam dan hijau.

 

Penekanan Latihan Dan Pertumbuhan

Karena tema bela diri, adegan aksi lebih ditekankan dibanding beberapa tahun sebelumnya. Para aktor diharuskan untuk menetapkan standar tinggi untuk mereka sendiri, karena mereka juga harus ikut latihan. Para suit actor mulai berlatih dua bulan lebih awal dan para aktor wajah satu bulan lebih awal dari biasanya. Inspirasi adegan aksi dari film kung fu terlihat dari penggambaran adegan aksi secara panjang dan sedikit potongan.

Selain di balik layar, "latihan" juga menjadi tema utama dalam setiap episode Gekiranger. Bahkan istilah episode dalam serial ini disebut "Shugyo Sono (Latihan ke-) [nomor]." Dalam setiap episode, para protagonis akan menghadapi masalah yang kemudian bisa diselesaikan dengan latihan yang berhubungan, karena prinsip dalam cerita ini adalah "ada latihan dalam kehidupan sehari-hari." Pihak antagonis juga mendapat latihan untuk kekuatan yang lebih besar, dan dari sini terlihat kontras dari kedua belah pihak.

Jan Kando/Geki Red diceritakan telah dirawat oleh harimau di hutan sejak kecil, sehingga dia bersifat polos dan bermental seperti anak kecil. Jan mulai mengenal kehidupan modern sejak bergabung dengan Gekiranger, dan pertumbuhannya ini juga menjadi fokus dalam cerita. Rivalitas Jan dengan Rio yang sangat bertolak belakang juga menjadi sorotan utama dalam karya ini.


Desain Yang Sporty Mendukung Aksi

Tema olahraga tidak sepenuhnya hilang karena masih ada unsur yang disisipkan lewat peralatan pendukung Gekiranger. Perusahaan SCRTC (dibaca Scratch) diceritakan mengembangkan peralatan olahraga dan sekaligus teknologi untuk mendukung Geki Juken.

Dibalik layar, berbagai desain masih dikerjakan oleh Plex yang dipimpin oleh Koji Yamada sejak Magiranger. Desainnya dibuat agar menjual baik di Jepang maupun Amerika Serikat. Karena produser dari pihak Toei semakin muda, mereka lebih memberi pendapat sejak tahap awal desain sehingga desainer bisa membuat gimmick mainan yang terkait erat dengan cerita.

Kostum Gekiranger didesain agar terlihat seperti "tracksuit" yang sudah lazim dalam film kung fu seperti Bruce Lee di Game of Death. Jadi untuk pertama kalinya dalam Sentai, ikat pinggang dihilangkan dari kostum. Sepatunya menyerupai sepatu olahraga, bukan lagi sepatu bot seperti biasanya. Alat perubahnya berupa sepasang sarung tangan karena Sentai ini masih berhubungan dengan perusahaan manufaktur olahraga.


Inovasi Mainan Robot

Para robot raksasa dalam karya ini adalah manifestasi dari Juken masing-masing tokoh, yang awalnya berwujud seperti aura dan kemudian menjadi makhluk solid yang disebut Geki Beast. Desain Geki Beast menghilangkan unsur mekanik sebanyak mungkin karena diceritakan mereka lahir dari kemampuan Juken. Para robot raksasa didesain dengan gaya heroik dan menyisipkan motif olahraga, seperti Geki Tohja berdasarkan sneakers dan Geki Fire berdasarkan olahraga ekstrim.

Menanggapi penekanan cerita pada aksi dan pertumbuhan, Bandai memilih "aktif" sebagai tema dalam karya ini, dan memasang "aksi" dan "keterampilan" sebagai kata kunci dalam pengembangan. Untuk gimmick mainan robot, Bandai belajar dari mainan Spin Morphin dari waralaba Power Rangers, lalu memilih rotasi bermotor yang terinspirasi dari aksi bela diri pukulan beruntun. Tsuyoshi Nonaka, desainer Bandai saat itu, juga mengutip mainan robot Kasei Dai Oh dan Super Robot Daikaiten yang beliau mainkan semasa kecil sebagai sumber citra.


Evaluasi Penjualan

Meski melakukan berbagai eksperimen untuk menciptakan hal baru, rata-rata rating pemirsa hanya mencapai 5.1% dan penjualan produk karakter Bandai mencapai 7.7 milyar yen dari rencana 10 milyar yen, mengakibatkan kegagalan yang mencolok dalam hal penayangan dan perdagangan. Penurunan penjualan mainan sangat terlihat, banyak pengecer dan distributor mengatakan penjualan lamban dibanding Kamen Rider Den-O yang tayang bersamaan. Untuk pertama kalinya penjualan Sentai turun dibawah 10 milyar yen sejak Mirai Sentai Timeranger (6.4 milyar yen). 

Pihak Bandai menyebutkan alasan penjualan buruk adalah karena mereka tidak dapat menyampaikan tema "bela diri" dan "latihan fisik" serta "daya tarik menggabungkan dan memasang kembali" dari mengubah bagian-bagian kombinasi robot. Tsuyoshi Nonaka menyebutkan kesenjangan antara gimmick mainan dan penayangan acara sebagai salah satu masalah, yaitu kecepatan gimmick rotasi mainan robot yang harus disesuaikan keamanan anak-anak membuatnya tidak sesuai dengan yang ditampilkan pada adegan serialnya.


Evaluasi Karya


Di sisi lain, dalam hal pengembangan cerita, konsep yang tak hanya sekedar "keadilan melawan kejahatan" berhasil menarik perhatian. Selain itu cerita yang berani fokus pada pertentangan dua individu lewat Jan dan Rio dalam sebuah karya Sentai, yang merupakan pahlawan kelompok, juga menarik perhatian. Tsukada mengingat penekanan karakterisasi pada kedua antagonis sukses untuk bagian drama, tapi juga memberi dampak pada penjualan.

Pada volume terakhir DVD Gekiranger, Hiroki Suzuki, pemeran Jan, mengatakan dia berperan dalam karya ini dengan tekad "menjadikannya Sentai terbaik yang pernah ada" bahkan sebelum syuting dimulai, mengacu pada produser yang mengatakan, "Karya ini tidak akan pernah pudar." Suzuki juga bangga dengan karya ini dan menganggapnya sebagai "sesuatu yang akan tinggal dalam dirinya selamanya."



Sumber:

  • https://ja.wikipedia.org/wiki/%E7%8D%A3%E6%8B%B3%E6%88%A6%E9%9A%8A%E3%82%B2%E3%82%AD%E3%83%AC%E3%83%B3%E3%82%B8%E3%83%A3%E3%83%BC

Tidak ada komentar:

Posting Komentar