Kamis, 04 April 2024

Informasi Produksi The☆Ultraman (Ultraman Joneus)

4 April 1979, serial Ultra ke-8 ini memulai episode perdananya dengan format yang berbeda dari pendahulu dan penerusnya.

 

Masa Hiatus Karena Krisis Di Dunia Nyata

Selepas Ultraman Leo selesai pada awal tahun 1975, serial Ultra kembali tidak mengudara selama beberapa tahun. Tsuburaya Productions mengalami kesulitan anggaran dan sumber daya pada pertengahan tayang Leo karena krisis minyak pada saat itu. Namun, Noboru Tsuburaya, direktur TsuPro saat itu, tidak membiarkan waralaba ini disimpan begitu saja. Meski belum ada serial Ultra baru, TsuPro masih memproduksi serial tokusatsu seperti Kyoryu Tankentai Born Free dan Pro-Wres no Hoshi Azteckaiser pada masa hiatus Ultra ini.

Diantara 4 tahun tanpa serial Ultra yang baru, kepopuleran waralaba ini masih terjaga berkat manga The・Ultraman oleh Mamoru Uchiyama yang dimuat di majalah anak-anak. Lalu sekitar tahun 1977, buku dan merchandise yang terkait dengan Ultraman bagi anak-anak dan remaja masih populer. Salah satu penyebabnya adalah karena penayangan ulang serial terdahulu, salah satunya Ultraseven di tahun 1978, yang mencapai rating 12 persen, disiarkan secara rutin di malam hari dan dini hari, serta evaluasi ulang serial TV dan film tokusatsu lainnya karena SF/Science Fiction Boom (booming fiksi ilmiah) di seluruh dunia. Alhasil, terdapat ekspektasi yang tinggi terhadap serial Ultra baru.

 

Pengajuan Karya Baru Dalam Medium Berbeda

Berkat tanggapan diatas, TsuPro mengajukan proposal kepada Tokyo Broadcasting System (TBS) mengenai karya Ultra baru yang akan menampilkan Ultraman III (dibaca Sansei yang artinya generasi ketiga). Judulnya adalah Ai to Yume no Roman no Series Ultraman III (Serial Romansa Cinta dan Impian) yang terpengaruh oleh SF Boom. Rencananya karya ini akan menampilkan Ultraman dari M78 dan aktor Sandayu Dokumamushi (Arashi di Ultraman dan Furuhashi di Ultraseven) akan menjadi salah satu anggota tim pertahanan. Pada saat itu, di tengah memuncaknya Anime Boom seperti Uchu Senkan Yamato, dan mempertimbangkan anggaran produksi yang terbatas, akhirnya diputuskan untuk membuat karya baru ini sebagai anime daripada live action seperti para pendahulunya.

Rencana Ultraman III dibuat ulang menjadi draf kedua dengan judul panjang yang tak jauh berbeda tapi bagian nama Ultraman diganti menjadi The Ultraman, dimana sang pahlawan berasal dari Esmeralda Nebula U30 untuk melawan monster dari karya terdahulu. Lalu draf ketiga diganti lagi namanya menjadi Shin Ultraman, yang menekuni unsur mistisisme dan mengarah pada hasil akhir karya ini. Proposal tersebut menekankan bahwa kekuatan ekspresif animasi dapat mengatasi keterbatasan efek khusus dalam hal aksi dan pemodelan monster. Namun, TsuPro pada saat itu belum memiliki teknologi untuk memproduksi anime, sehingga produksinya dialihdayakan kepada Nippon Sunrise (sekarang Sunrise atau Bandai Namco Filmworks), yang pernah bekerja sama dengan TsuPro pada Born Free dan proyek lainnya, yang juga akan menayangkan Kido Senshi Gundam pada 7 April 1979.

Judul karya ini terinspirasi dari manga karya Mamoru Uchiyama yang bernama sama tapi dengan cerita yang tidak ada hubungannya sama sekali. Pengaruh lainnya adalah sebuah acara menyanyi di TBS yaitu The Best Ten pada saat itu karena kata tersebut terdengar kuat. Untuk membedakan dari The・Ultraman karya Uchiyama, ditambahkan simbol bintang sebagai pengganti titik diantara The dan Ultraman. 


Raksasa Cahaya Dari Planet Berbeda

Sama seperti Leo, sang Ultraman baru ini juga dibuat berasal dari planet berbeda dari M78 yang sudah menjadi tradisi sejak Ultraman pertama sampai Taro. Tapi jika planet asal Leo yaitu L77 diceritakan sudah musnah sebelum kisahnya dimulai, planet baru ini yaitu U40 masih ada dan menjadi lokasi penting dalam cerita. U40 memiliki arsitektur dan penduduk yang terinspirasi dari Yunani kuno, tapi dibalik itu planet ini memiliki teknologi yang sangat maju.

Ketika bergabung dengan manusia bernama Hikari Choichiro, sang Ultraman hanya disebut Ultraman saja. Lalu pada episode 20, untuk pertama kalinya terungkap bahwa namanya adalah Joneus, yang juga mendapat panggilan Ultraman J (Joe). Para penduduk bumi lebih sering memanggilnya Ultraman, sementara penduduk U40 menggunakan Joneus. Dibalik layar, nama Joneus dibuat berdasarkan putra dari Kazuho Mitsuda, produser karya ini, yaitu Jo dan Junias, dan negara bagian Georgia di Amerika.

Hubungan Hikari dengan Joneus terbilang unik pada saat itu. Meski Ultraman yang bergabung dengan manusia bukanlah hal baru karena sudah terjadi di Ultraman pertama, Kaettekita/Jack, Ace dan Taro, dahulu mereka hanya berkomunikasi dengan manusia yang menjadi inangnya di episode awal atau sesekali. Kali ini Hikari dan Joneus dapat saling berkomunikasi lewat pikirannya, untuk menekankan bahwa keduanya memiliki keperibadian yang berbeda. Joneus juga memiliki wujud manusia tersendiri sesuai dengan para penduduk U40.


Cerita Dalam Produksi Animasi

Karya ini diproduksi oleh anggota staf veteran seperti Nagayuki Toriumi dari Tatsunoko Productions dan Souji Yoshikawa dari Mushi Productions. The☆Ultraman menggunakan film 35mm, bukan film 16mm, yang merupakan teknik umum dalam syuting anime pada saat itu, dan pemrosesan sintesis optik sangat jelas. Selain itu, karya ini memanfaatkan fakta bahwa ini adalah karya animasi untuk menghasilkan perasaan Ultraman yang melayang selama pertempuran dengan banyak monster dan musuh yang lebih besar dari Ultraman, yang sulit dicapai dengan syuting live action pada saat itu.


Toriumi menjadi sutradara utama hingga episode 13, lalu digantikan oleh Takeyuki Kanda dari episode 14 dan seterusnya. Menurut kesaksian Yoshie Kawahara dari Sunrise, yang bekerja sebagai asisten latar untuk karya ini, suatu hari tanpa penjelasan apapun, sutradara Toriumi, produser yang bertanggung jawab, dan anggota staf penting lainnya berhenti (untuk alasan yang tidak diketahui), dan butuh waktu sekitar satu setengah bulan bagi Kanda untuk mengambil alih jabatan. Untuk empat episode terakhir, yang menjadi cerita bersambung, storyboard dibuat oleh Ryosuke Takahashi dan Yoshiyuki Tomino karena pada saat itu serial Gundam pertama sudah selesai lebih dahulu. Ichiro Itano, yang nantinya menjabat sebagai sutradara CGI pada Heisei Ultraman, juga berpartisipasi sebagai animator pada saat itu.

Seperti yang sudah disebutkan diatas, rencana awal semasa masih akan menjadi live action salah satunya adalah menghadirkan kembali aktor Sandayu Dokumamushi sebagai anggota tim pertahanan seperti pada Ultraman dan Ultraseven. Meski rencana ini tidak terjadi, aktor lain yang juga menjadi anggota SSSP di Ultraman yaitu Masanari Nihei disini menjadi pengisi suara Hiroaki Tobe, anggota Kagaku Keibitai (Pasukan Pelindung Sains). Tokoh Tobe awalnya didesain dengan rambut pendek dan mengenakan kacamata, tapi diubah semenjak Nihei terpilih sebagai pengisi suaranya.


Dibuatnya Kostum Fisik Secara Resmi

Meski menjadi tokoh animasi, kostum fisik Joneus turut dibuat untuk keperluan seperti acara panggung dan lainnya. Jika Joneus pada anime menggunakan warna putih dan merah, versi live-action menggunakan warna perak dan merah seperti para Ultraman pendahulunya. Dua jenis kostum dibuat, satu untuk syuting film dan satu lagi untuk acara atraksi. Film Ultraman Kaiju Daikessen yang dirilis pada 21 Juli 1979 menjadi kali pertama Joneus tampil dalam karya live-action waralaba ini, yang kemudian kembali lagi pada video spesial Shinseiki Ultraman Densetsu di tahun 2002 dengan sedikit modifikasi pada topengnya.

Kostum live action Joneus sejak 1979
sampai tahun 2000an (kiri)
dan kostum sejak 2019 (kanan)
Pada acara Ultraman Festival 2019, dibuat kostum baru Joneus yang lebih mendekati versi anime. Warnanya dibuat putih dan merah, dan bahan kostumnya kain, bukan karet lagi seperti pada tahun 1970an sampai 2000an. Kostum ini kemudian muncul pada miniseri Ultra Galaxy Fight: The Absolute Conspiracy dimana Joneus menjadi salah satu tokoh pendukung dan planet U40 kembali ditampilkan.


Evaluasi

The☆Ultraman menjadi karya terpopuler TsuPro dan Sunrise di tahun 1979. Kesuksesan karya ini membuat kontrak TsuPro dengan TBS diperpanjang. Memasuki tahun 1980-an, karya Ultra berikutnya kembali dalam format live action. Meski serial utama Ultra belum pernah lagi dilakukan, The☆Ultraman bisa dibilang menjadi pelopor untuk karya Ultra berformat animasi di kemudian hari yang masih dilakukan hingga saat ini.

TsuPro sempat mencoba membawa karya ini ke ranah internasional. Dimulai dari The Adventures of Ultraman pada tahun 1981 dengan sulih suara (dubbing) dan penulisan ulang naskah oleh Jeff Segel, tapi tidak berjalan begitu jauh. Ultraman II: The Further Adventures of Ultraman dirilis tahun 1983 tapi tidak dianggap sebagai kelanjutan dub sebelumnya dan lagi-lagi tidak berjalan jauh.

Meski populer pada masanya, The☆Ultraman sempat agak terlupakan karena hak cipta karya ini dibagi kepada dua perusahaan; TsuPro dan Sunrise. Perilisan maupun tayang ulang perlu persetujuan dari kedua belah pihak. Barulah pada tahun 1996, The☆Ultraman dapat dirilis dalam format VHS, lalu DVD pada tahun 2008. Joneus juga mulai bisa tampil dalam acara panggung resmi.

Pada tahun 2019, serial Ultra terbaru saat itu yaitu Ultraman Taiga menampilkan Tri Squad, yaitu trio yang terdiri dari para Ultraman dari planet berbeda-beda. Salah satunya adalah Ultraman Titas yang berasal dari U40 sama seperti Joneus, dan tahun 2019 adalah tepat 40 tahun sejak The☆Ultraman pertama kali tayang. Pada tanggal 24 Oktober 2019, animator Kazuhiro Ochi menggambar ilustrasi baru yang menampilkan Titas bersama Joneus dan para Ultra lainnya dari U40.



Sumber

  • https://m-78.jp/videoworks/the_ultraman/
  • https://m-78.jp/character/joneus/
  • https://m-78.jp/character/kagaku/
  • https://ja.wikipedia.org/wiki/%E3%82%B6%E2%98%86%E3%82%A6%E3%83%AB%E3%83%88%E3%83%A9%E3%83%9E%E3%83%B3
  • https://dic.pixiv.net/a/%E3%82%B6%E2%98%86%E3%82%A6%E3%83%AB%E3%83%88%E3%83%A9%E3%83%9E%E3%83%B3
  • UltraBlogDX - The☆Ultraman (1979) Production History
  • https://m-78.jp/news/post-5279

Tidak ada komentar:

Posting Komentar