Kamis, 06 April 2023

Informasi Produksi Ultraman Taro

6 April 1973, serial Ultra ke-6 ini memulai episode perdananya.

 

Proyek Pamungkas 10 Tahun TsuPro

Setelah Fireman di kanal Nippon TV dan Jumborg Ace di MBS yang mulai tayang di bulan Januari 1973, Taro menjadi karya ketiga dan terakhir yang dibuat dalam rangka 10 tahun berdirinya Tsuburaya Productions. Serial ini masih tayang di TBS seperti semua serial Ultra saat itu. Taro menjadi anak ke-6 dalam Ultra Kyodai (Ultra Bersaudara) setelah konsep ini diperjelas dalam Ultraman Ace setahun sebelumnya.


Rencana Nama & Inspirasi Desain

Karya ini mulai direncanakan pada bulan Oktober 1972 ketika Ace masih tayang. Ada proposal kepada TBS untuk menunda serial Ultraman selama satu tahun untuk istirahat dahulu, dan ada juga yang meminta mengakhiri serial dengan Ace sebagai yang terakhir. Judul-judul yang diajukan adalah Ultraman Star, Ultra Jack dan Ultraman Jack, dan yang dipilih adalah yang disebut terakhir.

Namun, nama tersebut batal digunakan untuk menghindari citra negatif karena Jack mengingatkan orang akan hijacking (pembajakan), yang merupakan masalah besar di seluruh dunia pada saat itu. Sebenarnya pemilihan nama Jack karena sering digunakan pada nama dongeng Barat seperti Jack and the Beanstalk, namun produser Ken Kumagai merasa namanya terlalu panjang. Kazuho Mitsuda mengganti konotasi Jack dengan sesuatu yang lebih lokal, yaitu "...taro" seperti beberapa dongeng Jepang (Momotaro, Urashima Taro, dan lain-lain), hingga akhirnya ditetapkan menjadi Ultraman Taro.

Taro didesain oleh Akihiko Iguchi dengan penampilan berdasarkan Ultraseven,  Seperti Seven, dia juga punya lampu pada kening, tapi bedanya Taro punya Color Timer di dadanya. Ultra Horn ditambahkan berkat popularitas tanduk Ultra no Chichi (Ayah Ultra). Dalam gambar desain, ada tonjolan dari belakang telinga ke belakang kepala, dan kostum pertama yang dibuat memiliki tonjolan seperti pada gambar, tetapi dihilangkan pada cetakan selanjutnya.


Kombinasi Fantasi Dengan Fiksi Ilmiah

Salah satu ciri utama dari karya ini adalah menambahkan kesan ramah pada Ultraman yang sebelumnya digambarkan sebagai makhluk misterius. Dibandingkan dengan seri Ultraman sebelumnya, banyak cerita yang lebih berorientasi pada hiburan, berdasarkan dongeng dan fabel, seperti yang terlihat di Kaiju Booska. Tujuannya adalah menjadi versi Jepang dari cerita Seribu Satu Malam.

Perlakuan efek khusus tidak diabaikan. Aksi pertempuran yang dinamis, berbagai properti dan set miniatur seperti pangkalan rahasia dan pesawat tempur yang diproduksi dengan rumit pada saat itu, dan sintesis optik yang terlihat dalam teknik sinar cahaya, semuanya berkontribusi pada kesempurnaan efek khusus yang matang.

Shigemitsu Taguchi sang penulis utama membuat dunia dalam karya ini dilihat sebagai "neo fantasi;" sebuah dongeng era Showa dengan warna fantasi yang kuat dan nuansa keluarga. Oleh karena itu, elemen "dongeng neo" adalah penyeimbang untuk mencegah setiap episode menyentuh terlalu banyak ke arah yang realistis karena premis pengaturan monster luar angkasa yang aneh dan gambar misterius sang pahlawan, dan tampaknya arahnya dan pengaturan juga dipandu untuk mengalir ke arah yang positif.


Keluarga Ultra Semakin Lengkap

Setelah Ultraman Ace memperkenalkan Ultra no Chichi, karya ini menampilkan Ultra no Haha (Ibu Ultra) untuk pertama kalinya, sekaligus menjadi Ultrawoman (wanita Ultra) pertama dalam waralaba ini. Ultra no Haha sudah muncul sejak episode pertama Taro untuk menyelamatkan manusia bernama Kotaro Higashi yang kemudian bergabung dengan Taro. Karena ada bagian yang belum selesai, kostumnya untuk episode 1 dan 2 secara terburu-buru menggunakan modifikasi dari kostum Triple Fighter dengan topeng Shodai Ultraman yang diberi kuncir, dan tampil berupa siluet dengan matahari di belakangnya.

Dibalik layar kostum Ultra no Haha di episode
1 & 2 (kiri) dan kostum lengkap (kanan)

Para Ultra Bersaudara turut kembali mulai dari episode pertama. Pada episode 33 dan 34, untuk pertama kalinya mereka (kecuali Zoffy) tampil dalam wujud manusia secara bersamaan; Ultraman, Seven, Shinman (Kaettekita Ultraman) dan Ace. Semuanya kembali diperankan oleh aktor aslinya dengan penampilan baru. Tak hanya Ultraman, beberapa alien terdahulu seperti Mephilas turut kembali.


Pengembangan Mainan

Karena performa kurang baik pada penjualan soft vinyl monster dalam serial Ace dan Mirrorman yang dirilis oleh Bullmark, hanya sedikit monster dari Taro yang dikomersialkan. Namun, mecha kendaraan seperti TAC Falcon dari Ace dan Jumbo Phoenix dari Mirrorman sukses terjual, sehingga pada Taro difokuskan untuk menjual mecha. Karena ini juga, jika sebelumnya serial Ultraman selalu menggunakan siluet karakter pada adegan pembuka, untuk pertama kalinya adegan pembuka Taro berfokus menampilkan berbagai mecha ZAT. Selain itu, mecha yang hanya muncul di pembuka maupun yang tidak muncul di seri utama juga dikomersialkan, semuanya dengan desain mencolok yang akan disukai anak-anak.

Selain itu, soft vinyl Ultraman masa lalu dijual sebagai set dalam format seperti "Set Ultra Bersaudara" dan "Set Keluarga Ultra." Dalam tren yang menekankan pahlawan dan mecha ini, desain monster tidak didasarkan pada asumsi bahwa mereka akan menjadi dikomersialkan. Dengan demikian, seperti pada hari-hari awal Kaettekita, pengekangan merancang monster yang akan dijual dilepaskan, memungkinkan penciptaan monster dengan desain yang bebas.


Evaluasi

Berbeda dengan serial Ultra era Showa Periode ke-2 yang lain yang dimulai oleh Kaettekita, tidak ada dokumen yang dibuat untuk memperkuat program saat diperpanjang, dan Taro menerima King Bracelet dari Ultra no Haha di episode 19. Ada sedikit perubahan seperti alien muncul di episode 27, pergantian aktor reguler, dan lain-lain, tapi tidak ada perubahan dalam kebijakan produksi. Namun, tidak seperti seri Ultra sebelumnya, ada perubahan gaya yang nyata, seperti cerita yang lebih lucu, yang membuat beberapa penggemar seri lama menolak karya ini. Meski begitu, di kemudian hari Taro menjadi salah satu Ultraman favorit oleh banyak orang, termasuk diantaranya adalah aktor-aktris yang nantinya berperan di serial Ultra juga.

Pada acara "Inilah 100 Terbaik Di Jepang" di TV Asahi pada 8 September 2002, Taro menduduki posisi 21 dalam "100 Pahlawan Terbaik Pilihanmu." Dalam acara SmaSTATION! yang disiarkan pada tanggal 19 Desember 2009, sebuah program khusus berjudul "Ultraman: 9 Rahasia" menempatkan pertarungan dengan Alien Valky dalam karya ini di posisi kedua di antara "3 Konfrontasi Teratas Pilihan Penggemar." Pada acara "Pemilihan Besar Seluruh Ultraman" di NHK BS Premium tanggal 10 September 2022, Taro berada di posisi 9, dengan 32.1% suara diberikan oleh wanita.



Sumber

  • https://m-78.jp/videoworks/ultraman_taro/ 
  • https://m-78.jp/character/zat/
  • https://ja.wikipedia.org/wiki/%E3%82%A6%E3%83%AB%E3%83%88%E3%83%A9%E3%83%9E%E3%83%B3%E3%82%BF%E3%83%AD%E3%82%A6
  • https://muuseo.com/Ephemeris_Twit/items/65

Tidak ada komentar:

Posting Komentar