4 Juli 1973, tokusatsu produksi Senkosha ini memulai episode perdananya.
Proyek Drama Robot Raksasa
Proyek ini direncanakan oleh dua pegawai Nippon TV (NTV) pada saat itu; Kazuhiko Watanabe dari NTV Music dan Hiroshi Saito dari NTV. Namun karena keduanya tidak dalam posisi untuk memproduksi acara, proyek ini direncanakan dan diproduksi secara individual. Untuk merealisasikan rencana mereka, Watanabe dan Saito berkonsultasi pada Toshio Tanaka yang nantinya menjadi kepala editor di TV Magazine. Tanaka memperkenalkan mereka pada mangaka Ryo Noguchi, yang kemudian mengerjakan ilustrasi berdasarkan citra robot oleh Watanabe dan Saito.
Setelah berbagai proses yang rumit, proyek ini diambil alih oleh Senkosha yang saat itu memproduksi Iron King. Senkosha ditawarkan untuk memproduksi karya ini dengan syarat membeli jam tayang Shiro Jishi Kamen yang telah dihentikan oleh NTV, untuk kemudian tayang setiap hari Rabu pukul 19:00 pada zona waktu Jepang. Karena tayang tepat pada 20 tahun berdirinya NTV, maka proyek ini ditayangkan sebagai perayaannya. Pada proposal, disebutkan kalau sudah jarang ada karya video bertema mekanik sejak Tetsuwan Atom dan Tetsujin 28-go, sehingga karya ini ditujukan untuk mengisi kekosongan tersebut.
Kisah Robot Raksasa Di Masa Depan
Red Baron mengambil latar waktu awal abad ke-21 dimana teknologi berkembang pesat dan robot raksasa telah banyak dibuat. Suatu hari pada sebuah pameran robot, banyak robot dan para penciptanya diculik oleh Tetsu-men To (Kelompok Topeng Besi) pimpinan Profesor Devilar yang bertujuan untuk membentuk Kekaisaran Robot. Kenichiro Kurenai (diperankan oleh Nobuyuki Ishida pemeran Mirrorman), salah satu ilmuwan, sudah bersiap jika akan diculik dan diam-diam mengerjakan Super Robot Red Baron secara rahasia.
Kenichiro dilindungi oleh pasukan SSI (Secret Science Investigation) dimana salah satu anggotanya adalah Ken Kurenai, adiknya sendiri. Dia membuat Red Baron untuk dikendalikan oleh adiknya. Sayangnya Kenichiro tetap tertangkap dan akhirnya tewas karena tetap tidak mau menyerahkan Red Baron. Sejak saat itu bersama dengan SSI, Ken sebagai pilot Red Baron berjuang untuk melawan Devilar dan Tetsu-men To.
Pengembangan Pada Pertengahan Cerita
Saat mulai tayang, ada beberapa komentar mengenai Red Baron terinspirasi oleh anime Mazinger Z yang telah tayang lebih dahulu sejak Desember 1972. Namun sebenarnya proyek ini telah dimulai sejak awal musim semi 1972, mendahului waktu tayang Mazinger. Perbandingan kedua serial ini mungkin karena Red Baron juga menambahkan unsur aksi mata-mata pada cerita robot.
Awalnya, cerita Red Baron dibuat lebih ringan dengan drama yang kurang serius, mengikuti tokusatsu Toei saat itu. Namun sejak babak cerita kedua, drama menjadi lebih berat, dan menjelang akhir (dari episode 37 hingga episode terakhir), drama tersebut merupakan kritik keras terhadap peradaban yang mempertanyakan hubungan antara robot (sains) dan manusia. Paruh kedua serial juga menampilkan sang robot beraksi di luar angkasa, mendahului Mazinger yang baru melakukannya pada karya ketiga yaitu UFO Robo Grendizer.
Dari sisi Senkosha sebagai rumah produksi, jika Iron King sebelumnya lebih banyak aksi dengan pedang sesuai dengan cerita ala drama periode, Red Baron menampilkan aksi senjata api, kejar-kejaran mobil dan motor untuk menyesuaikan cerita aksi mata-mata. Sorotan lainnya yang populer dari serial ini adalah aksi rok mini dari tokoh utama wanita Mari Matsubara yang diperankan oleh Rei Maki. Pada paruh kedua serial, atas perintah Toshio Kobayashi sang presiden Senkosha, aksi kung-fu juga ditambahkan karena kepopuleran film Enter The Dragon.
Evaluasi
Meski rating pemirsa hanya mencapai 1 digit selama kurang dari dua bulan sejak mulai tayang, Red Baron menjadi populer dengan rating 2 digit sejak bulan September 1973. Jumlah perusahaan yang melisensikan hak dagang dan produk terkait masing-masing mencapai 80 dan lebih dari 500 item. Hasilnya, rekor baru (100 juta yen pada saat itu) ditetapkan dalam hal pendapatan hak cipta untuk program NTV.
Namun karena keadaan sponsor utama yaitu Nippon Netsugakukogyo, sulit untuk menaikkan biaya produksi sehingga acara harus dihentikan pada akhir Maret 1974. Setelah itu, karya penerusnya yaitu Super Robot Mach Baron dan Chiisana Superman Ganbaron diproduksi oleh perusahaan lain. Produser Shozo Tamura bersaksi bahwa Mach Baron dikerjakan oleh Nihon Gendai Kikaku karena mereka tidak dapat membuang slot program hanya dengan satu karya.
Pengaruh Di Masa Depan & Adaptasi Baru
Red Baron tetap populer di tahun-tahun berikutnya dan memiliki banyak peluang untuk dikomersialkan sebagai video, mainan, dan produk lainnya. Ryukichi Kobayashi, presiden ketiga Senkosha, mengatakan, "Perusahaan merugi saat disiarkan, tetapi sekarang mereka menghasilkan uang."
Meski memiliki dua karya penerus yaitu Mach Baron dan Ganbaron, sehingga mereka disebut trilogi Baron Series, ketiganya tidak memiliki hubungan cerita. Red Baron mendapat adaptasi anime dengan judul Red Baron saja pada tahun 1994. Selain kesamaan beberapa nama tokoh dan desain, anime ini sepenuhnya cerita baru.
Pada 10 November 2017, versi baru Red Baron dibuat kembali tapi kini bersama tokusatsu Senkosha lainnya yaitu Silver Kamen. Film yang berjudul BRAVE STORM
ini tak hanya menampilkan desain baru dari sang pahlawan dan robot
raksasa, tapi juga menampilkan kembali Kurenai bersaudara dengan pemeran
baru. Ken Kurenai versi baru ini diperankan oleh Shu Watanabe, yang paling dikenal sebagai pemeran Eiji Hino/Kamen Rider OOO.
Red Baron pada film BRAVE STORM. |
Sumber
- http://www.senkosha.net/sakuhinlist/redbaron
- https://ja.wikipedia.org/wiki/%E3%82%B9%E3%83%BC%E3%83%91%E3%83%BC%E3%83%AD%E3%83%9C%E3%83%83%E3%83%88_%E3%83%AC%E3%83%83%E3%83%89%E3%83%90%E3%83%AD%E3%83%B3
Tidak ada komentar:
Posting Komentar