30 Juni 2013, serial tokusatsu kerjasama Ishimori Production dan Media Nusantara Citra (MNC) ini memulai episode perdananya.
Ekspansi Tokusatsu Di Indonesia Sebagai Pelopor
Indonesia adalah salah satu negara dengan fans tokusatsu terbesar berkat banyaknya serial yang diimpor dari Jepang sejak format Video Betamax di tahun 1980-an dan penayangan di televisi swasta pada tahun 1990-an. Salah satu judul yang paling terkenal adalah Kamen Rider BLACK, yang judulnya dilokalisasi di negara ini menjadi Ksatria Baja Hitam. Sebagai serial Kamen Rider pertama yang tayang di Indonesia, BLACK semakin menambah jumlah fans tokusatsu di dalam negara ini. Salah satunya adalah Reino Barack, yang kini adalah Wakil Presiden Senior Pengembangan Usaha di Global Mediacom.
Bima dan Reino Barack. |
Reino telah menonton tokusatsu sejak masa kecilnya di awal tahun 1990-an. Tumbuh sebagai seorang pengusaha, dia turut aktif memberi masukan mengenai pentingnya program anak yang mendidik untuk bisa ditayangkan di Indonesia tanpa mengesampingkan sisi bisnis dan keuntungan. Reino pernah mengusulkan beberapa program animasi, sayangnya tidak ada yang bertahan lama. Sejak dulu, dia mempunyai mimpi untuk membuat program pahlawan tokusatsu.
Kerjasama Dua Negara
Reino datang ke Jepang untuk mengunjungi Ishimori Pro, perusahaan yang telah memproduksi banyak manga, anime dan tokusatsu sejak lama, termasuk Kamen Rider. Ishimori Pro setuju dengan ajuan Reino akan proyek tokusatsu baru karena melihat potensi yang besar dalam pasar Indonesia. Mereka kemudian mereka mendesain serial dan cerita berdasarkan ajuan, termasuk supervisi dalam pembuatan kostum, koreografi pertarungan dan penyutradaraan. Reino tidak menyerahkan sepenuhnya proyek ini kepada pihak Jepang karena akan tetap mengutamakan peran kru produksi lokal dalam tokusatsu berlatar Indonesia ini.
Selain tim produksi serial, Reino juga mencari dukungan dari perusahaan mainan terbesar yaitu Bandai. Meski sudah mendapat dukungan dari Ishimori Pro, meyakinkan Bandai tidak mudah karena menurutnya saat itu bisnis licensing di Indonesia masih sangat kecil. Namun, melihat Bandai sudah cukup sukses di Indonesia melalui produk mainan seperti Power Rangers dan Ben 10 yang sangat laku, kedua pihak akhirnya setuju untuk mencoba.
Penamaan & Penentuan Motif Sang Pahlawan
Setelah berbagai perjanjian dengan pihak Jepang telah diamankan pada tahun 2011, Reino mulai melakukan riset mendalam untuk menciptakan pahlawan super pertamanya ini. Pertama-tama, dia memikirkan hal-hal yang dekat dengan anak-anak, sehingga digunakan lambang negara Indonesia, yaitu Garuda, sebagai motif pahlawan. Desainnya pun memasukkan warna merah dan putih sesuai dengan bendera nasional.
Proses Pembuatan Logo Bima. (sumber: Twitter resmi @bsatriagaruda) |
Nama Bima dipilih karena terdengar sederhana dan mudah diingat orang, karena jika namanya rumit maka biaya marketing-nya akan lebih tinggi. Reino tidak khawatir jika nama pahlawannya ini dikaitkan dengan tokoh bernama sama dari Pandawa Lima dalam cerita Mahabharata. Dia mengatakan apakah anak-anak sekarang kenal dengan Pandawa Lima dan justru berharap mereka bisa mencari tahu sendiri dari Bima. Nama Bima juga tidak bisa dipatenkan, karena satu nama itu milik semua orang sehingga tidak bisa dituntut, dan akhirnya nama "BIMA Satria Garuda" menjadi merek yang dia patenkan.
Masa Penayangan
Bima tayang di stasiun televisi Rajawali Citra Televisi Indonesia (RCTI), yang dulu juga menayangkan Ksatria Baja Hitam dan beberapa serial Kamen Rider lain. Sejak tayang perdana, Bima memakan biaya yang sangat besar untuk sebuah serial televisi, tapi sudah bisa balik modal. Reino mengatakan anggaran untuk satu episode Bima setara dengan anggaran film layar lebar versi murah, dan sempat ditentang oleh direksi Global Mediacom. Pada akhirnya rating dan share terhitung bagus, walau tayang pagi tapi harga iklan bisa sama dengan tayangan prime time di malam hari.
Bagi Reino, keuntungan yang didapat Bima bukan dari iklan di televisi, tapi dari bisnis lisensi yang diterapkan. Contohnya adalah merek motor Suzuki, yang dulu juga mensponsori Ksatria Baja Hitam, saat itu memasarkan Satria FU 150 dengan Christian Loho, pemeran Ray Bramasakti/Bima sebagai bintang iklannya. Ray juga mengendarai motor yang sama sepanjang serial sebelum bertransformasi menjadi Bima.
Sebelum mengerjakan Bima, Reino turut mengurus hubungan antara MNC dengan Dentsu, yang menawarkan konsep "sister group" dari AKB48, salah satu grup idola wanita terkenal di Jepang. Reino adalah yang pertama kali mengiyakan tawaran ini karena dia sudah bisa melihat prospeknya walau belum pernah melihat aksinya. Maka lahirlah grup JKT48 pada tahun 2011, dan salah satu anggota generasi pertamanya yaitu Stella Cornelia, berperan sebagai Rena Iskandar, tokoh utama wanita dalam Bima.
Pasca Tayang & Masa Depan
Selain serial televisi, Bima turut mendapat adaptasi komik oleh Ockto Baringbing dan Hendry Prasetya. Penjualan produk mainan Bima terbilang memuaskan sehingga Bandai turut mendukung Bima untuk tayang di luar Indonesia termasuk Jepang. Bima dirilis dalam format DVD secara resmi di Jepang pada tanggal 3 Mei 2016.
2 tahun sebelum perilisan DVD yang disebutkan diatas, Bima mendapat kelanjutan cerita yang masih berformat serial berjudul Satria Garuda BIMA-X yang mulai tayang tanggal 7 September 2014. Seluruh tokoh utama dari serial pertama kembali, termasuk penambahan tokoh Satria dan antagonis baru. Pada tanggal 4 Mei 2017, kelanjutan Bima-X berupa film layar lebar berjudul Satria Heroes: Revenge of Darkness mulai tayang di bioskop Indonesia. Kisah Ray dan kawan-kawan selesai pada film tersebut...
Sumber
- https://jff.jpf.go.jp/id/read/interview/indonesia_tokusatsu/
- https://web.archive.org/web/20131017190648/http://ekonomi.kompasiana.com/bisnis/2013/09/27/reino-r-barack-sukses-diplomasi-anak-muda-593439.html
- https://www.jawapos.com/ekonomi/0129759/ini-sumber-kekayaan-mantan-pacar-luna-maya-reino-barack
- https://web.archive.org/web/20160827041132/http://www.itokumag.com/akhirnya-bima-satria-garuda-tiba-di-jepang/4143
- https://twitter.com/bsatriagaruda/status/464265478286753792 (proses pembuatan logo Bima)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar