2 April 1972, tokusatsu adaptasi manga karya Takao Saito ini memulai episode perdananya.
Adaptasi Manga Yang Terhenti
Pada tahun 1970, Takao Saito yang dikenal dengan karya Golgo 13, membuat manga berjudul Barom-1 (Barom One). Karya ini sebenarnya belum selesai karena majalah yang menerbitkan manga ini yaitu Shukan Bokura Magazine kemudian bubar sehingga Barom-1 hanya mencapai 2 volume. Saito merasa karyanya ini gagal, namun ada yang berminat untuk membuatnya menjadi serial televisi.
Dari Anime Menjadi Tokusatsu
Proyek dimulai ketika Fumio Iwamoto, pimpinan redaksi Shukan Bokura Magazine dari Kodansha, mendatangi Hisashichi Sano, produser Yomiuri TV yang membuat anime Kyojin no Hoshi sukses besar, dengan rencana untuk membuat versi anime dari Barom-1. Kemudian proyek dikembangkan dengan tambahan Tsutomu Miyazaki yang bertanggung jawab dengan ide adaptasi ini.
Dalam diskusi dengan Toei Animation, Yoshinori Watanabe, yang nantinya menjadi direktur umum departemen televisi Toei mengatakan, "proyek ini menarik, kenapa tidak diproduksi sebagai serial kedua setelah Kamen Rider saja." Usulan ini mengarah pada keputusan untuk memproduksi versi tokusatsu dari Barom-1. Beberapa judul tambahan diajukan adalah Henshin (Berubah), Kessen (Pertempuran Penentuan) maupun Tsuiseki (Pengejaran), sebelum akhirnya ditetapkan menjadi Choujin (Manusia Super) Barom-1.
Tema dari karya ini adalah "aksi masa muda dengan keadilan dan persahabatan," dan Toru Hirayama yang terkenal lewat Kamen Rider ditugaskan sebagai produser dari pihak Toei. Hirayama sangat antusias karena ini adalah karya pertamanya bersama Yomiuri TV. Barom-1 awalnya dijadwalkan tayang pada hari Sabtu sama seperti Kamen Rider sebagai kelanjutan dari anime Tensai Bakabon. Tapi karena merupakan produk Toei yang juga membuat Kamen Rider, karya ini ditayangkan pada hari Minggu jam 7 malam setelah anime Lupin Sansei (Lupin The Third).
Secara cerita, versi tokusatsu tidak banyak berubah. Kopu, kekuatan keadilan dan Doruge, kekuatan kejahatan terus bertarung di alam semesta beribu-ribu tahun lamanya. Sampai saat keduanya tiba di Bumi, Doruge mencari manusia untuk dijadikan agen kejahatan Doruge Majin, dan Kopu menemukan dua anak pemberani; Kentaro Shiratori yang pintar dan Takeshi Kido yang kuat. Karena keberanian keduanya, Kopu memberi kekuatan dimana keduanya bergabung menjadi agen keadilan Barom-1 yang membela kebenaran.
Desain Yang Disesuaikan
Takao Saito membuat desain baru Barom-1 yang disesuaikan untuk pahlawan tokusatsu. Pada versi manga, Barom-1 berpenampilan seperti pria dewasa dengan wajah manusia yang mirip dengan Golgo 13. Karena akan terlihat aneh untuk tokusatsu, desain baru ini menampilkan Barom-1 dengan topeng yang bermotif burung. Untuk pakaiannya tidak jauh berbeda dengan versi manga, tapi dibuat lebih "berisi" dengan pelindung dada dan warna celananya diubah.
Biasanya, topeng tokusatsu dicetak dari purwarupa tanah liat, namun karena kekurangan waktu, topeng Barom-1 dibuat dengan menempelkan bahan pada dasar uretan seukuran kepala manusia. Pelindung dada dan bahu juga terbuat dari uretan. Dalam beberapa promosi, celana Barom-1 berubah-ubah warna mulai dari hijau, kuning muda dan hijau muda karena selalu diwarnai lagi setiap kali warnanya memudar.
Awalnya pemodelan karakter akan dilakukan oleh Ekisu Productions sama seperti Kamen Rider. Tapi karena mereka sedang sibuk dengan Henshin Ninja Arashi dan Kamen Rider juga masih berjalan, pemodelan diserahkan pada Zenny yang dipimpin oleh Keizo Murase. Desain Doruge Majin dilakukan oleh Michio Mikami, dan ide menggunakan motif badan manusia terinspirasi dari para antagonis Giant Robo.
Insiden Nama Doruge
Pada 25 Agustus 1972, 4 bulan sejak Barom-1 mulai tayang, koran Asahi Shimbun memuat artikel mengenai seorang anak dari Jerman yang tinggal di Jepang dirundung oleh teman-temannya karena nama belakangnya menyerupai Doruge, antagonis utama dalam karya ini. Ayah anak itu adalah seorang profesor yang tinggal di Kobe, yang kemudian melakukan protes pada stasiun televisi sambil mengajukan disposisi sementara untuk menangguhkan penggunaan nama tersebut. Pada bulan September 1972, dilaporkan bahwa penyelesaian telah dicapai melalui pengacara.
Produser Sano dari Yomiuri TV membantah beberapa laporan dan rumor ini, yaitu kasus belum sampai ke pengadilan dan perundungan belum terjadi. Laporan bahwa "anak-anak sering diganggu karena nama Doruge" tidak benar, ada yang dilebih-lebihkan dalam beberapa laporan. Sano menyayangkan pihak Asahi Shimbun tidak datang lebih dulu kepadanya sebelum menulis artikel. Jika mereka bertanya dulu secara rinci pada Sano sebelum menulis, mungkin tidak akan menjadi insiden sosial.
Sano mendatangi rumah pengadu, dan menjelaskan bahwa tim produksi tidak ada niat lain dalam penggunaan nama. Sang anak itu sendiri mulai bermain dengan mainan Barom-1, dan situasi akhirnya tenang dengan persetujuan orang tuanya. Sano berhati-hati menghindari penggunaan nama Doruge sebanyak mungkin, lalu dia menyampaikan keluhannya kepada Hideo Murota, pemeran Mister Doruge, dan mengambil tindakan untuk mengurangi penampilannya secara bertahap. Mulai dari episode 29, sebuah pesan peringatan ditambahkan pada akhir adegan pembuka; "Doruge dalam drama ini adalah fiktif dan tidak ada hubungannya dengan orang sungguhan."
Penayangan Tidak Setahun Penuh
Choujin Barom-1 menyelesaikan ceritanya dengan total 35 episode. Banyak yang menyebut penyebab acara selesai lebih cepat dari biasanya karena insiden tadi, tapi Sano mengatakan tidak sepenuhnya karena insiden tersebut. Acara berakhir karena tiga faktor; hasil rating penonton, staf yang merasa acara ini tidak akan melampaui Kamen Rider, dan arahan stasiun televisi untuk mengurangi jumlah episode.
Namun, karena sebagian alasan lain adalah popularitas anime Moomin dan Star Monomane Daigassen, rating Barom-1 tetap antara 13% dan 15% dan diperkirakan tidak akan tumbuh lebih jauh. Dalam sebuah laporan berita tertanggal 26 September 1972, kepala departemen produksi Yomiuri TV cabang Tokyo menyatakan, "Sejak awal, kami telah merencanakan untuk menghentikan acara pada 1 November, dan dalam proses negosiasi, kami telah menyarankan bahwa kata-kata 'Tidak ada hubungan dengan orang di dunia nyata' dimasukkan dalam pesan selama program, jadi kami memutuskan untuk menerima penyelesaian."
Adaptasi Baru & Referensi Pasca Tayang
30 tahun sejak versi tokusatsu, tepatnya pada 2 Desember 2002, Barom-1 mendapat adaptasi anime yang tayang di AT-X sebanyak 13 episode. Secara dasar cerita masih sama, dengan Kentaro dan Takeshi yang bergabung menjadi sang pahlawan. Desain Barom-1 kembali diubah lagi, kali ini lebih organik dengan wajah seperti manusia, lengkap dengan "rambut" seperti sayap burung. Sayangnya anime ini memiliki banyak kekurangan dalam hal animasi yang terkesan beranggaran rendah, bisa dilihat dari salah satu produsernya adalah Akira Tsuburaya yang dikenal sering mengerjakan anime anggaran rendah seperti ini.
Pada tahun 2022, karya Super Sentai ke-46 yaitu Avataro Sentai Donbrothers menampilkan trio antagonis yang disebut Nouto. Ketiganya memiliki referensi terselubung dari tiga tokusatsu klasik Toei, salah satunya adalah Sonoi yang mereferensi Barom-1 dari segi desain. Bahkan nama senjatanya adalah Baron Sword yang terdengar cukup dekat dengan nama pahlawan tersebut.
Takeshi Sasaki (Hayato Ichimonji/Kamen Rider 2gou) bersama Hiroyuki Takano (Kentaro Shiratori) pada tahun 2016. |
Sumber:
- https://ja.wikipedia.org/wiki/%E8%B6%85%E4%BA%BA%E3%83%90%E3%83%AD%E3%83%A0%E3%83%BB1
- https://dougakan.net/%E3%80%8C%E3%82%B3%E3%83%A9%E3%83%9C%E3%83%AC%E3%83%BC%E3%82%B7%E3%83%A7%E3%83%B33%E3%80%8D%E6%86%A7%E7%94%BB%E3%80%9C%E4%BA%BA%E7%89%A9%E3%82%B3%E3%83%A9%E3%83%9C-%E9%AB%98%E9%87%8E-%E6%B5%A9/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar