4 Oktober 2003, karya pertama dari trilogi Chouseishin Series ini memulai episode perdananya.
Serial Televisi Tokusatsu Toho Pertama Di Abad 21
Toho, yang dikenal sebagai studio dibalik waralaba film kaiju Godzilla, juga turut memproduksi berbagai tokusatsu bertema pahlawan. Beberapa diantaranya adalah Megaloman, Dennou Keisatsu Cybercop dan Shichisei Toushin Guyferd. Memasuki abad 21, mereka kembali membuat serial televisi bertema Henshin Hero di tengah ramainya tokusatsu pada saat itu.
Berita mengenai Toho kembali terjun dalam tokusatsu Henshin Hero membuat Toei melahirkan istilah Super Hero Time bagi Kamen Rider dan Super Sentai agar tidak tertukar dengan karya baru Toho ini. Entah kebetulan atau tidak, 4 Oktober 2003 juga menjadi tanggal tayang perdana Bishojo Senshi Sailor Moon versi live action produksi Toei. Sailor Moon tayang pukul 7:30 (5:30 WIB) di TBS dan Gransazer pukul 9:00 (7:00 WIB) di TV Tokyo sehingga jadwal tidak bertabrakan.
Kembali Bekerja Sama Dengan Perusahaan Video Game
Toho bekerja sama dengan Konami dalam produksi karya ini. Untuk kedua kalinya Toho bekerja sama dengan perusahaan video game dalam memproduksi tokusatsu setelah dahulu bersama Capcom dalam Guyferd. Bedanya karena Capcom bukanlah perusahaan mainan jadi Guyferd tidak punya mainan alat transformasi dan sebagainya, sedangkan Konami kali ini sekaligus menjadi produsen mainan dari alat transformasi, action figure sampai robot.
Karya ini diproduksi dengan nama tentatif G Project dalam draf persiapan sampai episode 8. Ada banyak judul yang dipikirkan dalam tahap rencana, seperti Tetsujin Seisen Armagainer, Seisen Astruther, Seiza Star, Cosmo Saber, Daiginga, Juuni Saber, Tekkoukishin, Chouseikishin, Ginga Senko dan lain-lain. Sebelum judul depannya menggunakan Chouseishin, ada juga usulan nama seperti Enpuchiryu dan Hoshi Senshi untuk nama depan Gransazer.
Judul Chouseishin Gransazer bukanlah nama lengkap tim ini, melainkan menyebutkan nama para robot (Chouseishin) dan pahlawan (Gransazer). Kata Gran awalnya mau dibuat berdasarkan Ground (tanah dalam bahasa Inggris), tapi diganti untuk berdasarkan Grand yang berarti keagungan. Banyak yang mengira Sazer merupakan plesetan dari Caesar, tapi sebenarnya adalah permainan kata dari Seiza yaitu konstelasi dalam bahasa Jepang.
Para Pahlawan Zodiak
Ciri khas utama karya ini adalah total 12 pahlawan yang masing-masing berdasarkan zodiak. Awalnya tidak ada rencana untuk menampilkan musuh, dan ceritanya tentang 12 pahlawan yang bertarung satu sama lain dengan 12 robot. Namun karena tidak memiliki material pemodelan yang cukup dan tepat waktu, mustahil untuk menyusun 12 orang sejak awal. Dibuat 9 orang pertama dibagi menjadi beberapa kelompok untuk memperdalam karakter mereka dan mengulur waktu, menghasilkan pengumpulan tim yang dramatis.
Desain para Gransazer awalnya akan mengenakan jubah. Pada proses rencana awal, ada ide untuk menaruh topeng Chouseishin pada punggung layaknya ransel, dan konsep Sazer Gear, yaitu topeng untuk Chouseishin yang bisa diganti-ganti, adalah sisa dari ide ini. Ada juga ide ransel yang menjadi senjata unik tergantung masing-masing Tribe.
Pengelompokan Tribe menjadi api, air, tanah, dan angin yaitu empat elemen astrologi. Awalnya tidak ada usulan untuk menggunakan serangga atau burung sebagai motif, jadi dengan pengecualian Sazer Tawlon dan Tragos, motif binatang dan rasi bintang tidak ada yang cocok. Karena desain dikerjakan secara paralel dengan pemodelan, tidak ada rancangan gambar desain yang pasti, dan bentuk akhir dipelajari dalam purwarupa tanah liat.
Para Dewa Bintang Super
Pada tahap rencana, namanya adalah Daikishin sebelum menjadi Chouseishin. Pada usulan awal, desainnya mirip dengan robot Youhi dengan cita rasa dewa kuno. Keduanya awalnya direncanakan menjadi Chouseishin dari Tribe berbeda, namun setelah beberapa lika-liku, mereka mengambil bentuknya yang sekarang. Chouseishin berani menghadirkan cita rasa senjata masa kini untuk membedakannya dari robot Super Sentai dari Toei. Tidak seperti Toei yang menekankan kendaraan sebelum digabungkan dan diubah, disini Warrior Mode (bentuk robot humanoid) adalah yang paling penting.
Ketiga Chouseishin awal saling bertukar Tribe dari rencana aslinya. Garuda awalnya untuk Angin sebelum menjadi Api, Dorcrus dari Tanah menjadi Angin, dan Guncaesar dari Api menjadi Tanah. Hanya Leviathan yang sudah jelas sejak awal untuk Air, dan pada penelitian pendahuluan yang menargetkan taman kanak-kanak, robot ini menjadi yang terpopuler diantara semua Chouseishin dalam serial ini.
Efek Khusus Dari Tim Produksi Raja Kaiju
Karena masih diproduksi Toho, banyak diantara tim produksinya yang dahulu mengerjakan film Godzilla maupun Ultraman. Sutradara Hiromichi Muraishi (Ultraman Tiga), Kenji Suzuki (Godzilla 2000) dan sutradara efek khusus Koichi Kawakita (Godzilla vs King Ghidorah) adalah beberapa diantaranya. Dalam presentasi produksi Gransazer yang diadakan pada 3 September 2003, Muraishi mengatakan bahwa mereka memproduksi karya ini dengan tujuan menjadi drama dengan banyak konten yang bahkan bisa dinikmati orang dewasa. Suzuki juga berkomentar, "Poin penting lainnya adalah masing-masing dari 12 pahlawan memiliki pekerjaannya masing-masing, saya ingin memanfaatkan "kehidupan" setiap karakter dengan sebaik-baiknya sambil menunjukkan bagaimana mereka akan bangkit sebagai pejuang."
Gransazer merupakan karya pertama Dream Planet Japan, sebuah perusahaan produksi video yang didirikan Kawakita pada tahun yang sama. Meski skalanya lebih kecil dibandingkan produksi film layar lebar, namun produksinya menggunakan efek-efek yang mengingatkan pada serial Godzilla. Banyak miniatur dan set dari film masa lalu juga digunakan, termasuk senjata Maser dari seri Heisei Godzilla.
Dari sisi pemeran, Gransazer mengumpulkan beberapa aktor dan aktris yang sebelumnya berperan dalam Cybercop dan Guyferd. Asuka Shimizu (Mika Shido/Sazer Mithras) dan Shoichiro Akahoshi (Ichiro Horiguchi) yang sebelumnya berperan di Guyferd sudah ditetapkan sejak awal, sedangkan yang lainnya melalui audisi. Shinnosuke Abe (Impactor Logia) dan Takuma Sugawara (Tappei Mikami/Sazer Gans) sempat dipertimbangkan untuk memerankan Tenma Kudo/Sazer Tarious sang tokoh utama sebelum Ryo Segawa akhirnya terpilih.
Pasca Tayang
Selepas tamat, Gransazer langsung dilanjutkan dengan karya berikutnya yaitu Genseishin Justiriser. Tiga orang Gransazer yaitu Mika/Mithras, Akira Dentsuin/Sazer Remls dan Naoto Matsuzaka/Sazer Tawlon sempat tampil kembali sebagai tokoh tamu di episode berbeda-beda. Sebenarnya direncanakan untuk menghadirkan beberapa Gransazer lagi sebagai tamu, tapi pada akhirnya hanya ada tiga karena masalah jadwal.
Dua tahun setelah Gransazer tayang, dibuat Original Video (OV) dengan sub-judul Super Battle Memory yang dirilis pada 28 Oktober 2005. Diceritakan para Gransazer dan Profesor Horiguchi dipanggil oleh seseorang, lalu mereka mengenang pertempuran masa lalu saat menuju ke tempat pertemuan, dan cerita berakhir dengan kebangkitan kekuatan Gransazer sekali lagi sebagai persiapan untuk pertempuran baru, tetapi detail dari "pertempuran baru" ini tidak diketahui. OV ini menggabungkan kompilasi adegan terdahulu dan adegan baru dengan para aktor aslinya kembali, namun tidak semuanya berkumpul di lokasi yang sama karena halangan jadwal. Selain DVD, Super Battle Memory juga dirilis pada VHS dan UMD, menjadikan OV ini sebagai salah satu karya tokusatsu yang pernah dirilis dalam format video untuk Playstation Portable tersebut.
Hideaki Serizawa (Akira/Remls) dan Ryo Segawa (Tenma/Tarious) bertemu kembali dalam wawancara untuk buku Chouseishin Series Completion di tahun 2021. Buku ini juga membahas berbagai hal mengenai trilogi Chouseishin Series ini.
Sumber
- https://web.archive.org/web/20041001060827/http://www.tv-tokyo.co.jp/anime/gransazers/
- https://web.archive.org/web/20120201064403/http://www.toho-a-park.com/character/gransazers/index.html
- https://nlab.itmedia.co.jp/games/gsnews/0309/03/news07.html
- https://ja.wikipedia.org/wiki/%E8%B6%85%E6%98%9F%E7%A5%9E%E3%82%B0%E3%83%A9%E3%83%B3%E3%82%BB%E3%82%A4%E3%82%B6%E3%83%BC
- https://twitter.com/HobbyJapan_MAG/status/1370683555332898819
Tidak ada komentar:
Posting Komentar