Sabtu, 03 April 2021

Informasi Produksi Kamen Rider

3 April 1971, serial Kamen Rider yang paling pertama ini memulai episode perdananya.

Awal Mula

Departemen Penjualan Televisi dari MBS (Mainichi Broadcasting System) memiliki ide untuk memproduksi acara anak-anak dengan bekerja sama dengan Toei, karena beberapa acara mereka di Asahi Broadcasting dan TBS TV saat itu mendapat rating pemirsa yang rendah. Pencetus idenya adalah Ryuichi Hirose, seorang Wakil Manajer Umum di Departemen Pemrograman. Itaru Shono, kepala Departemen Film diperkenalkan oleh Shigeo Miyoshi dari Toei, dan pada Juni 1970, dia meminta Yoshinori Watanabe, kepala Departemen Televisi Toei, untuk merencanakan acara baru yang akan mulai tayang pada April 1971. 

Watanabe memperhatikan popularitas anime Tiger Mask yang diproduksi oleh afliliasi Toei Animation, dan menganalisa faktor-faktor dibalik popularitasnya. Setelah pertemuan berulang kali, mereka memutuskan untuk membuat kembali cerita pahlawan bertopeng yang populer di akhir tahun 1950-an yang diwakili oleh Gekko Kamen. Berdasarkan opini Shono yaitu "kita harus melihat sekitar dan melakukan sesuatu yang belum pernah ada" dengan tujuan melepas dari rating pemirsa rendah, rencana ditetapkan sebagai cerita "live-action" dan "perubahan wujud," menghindari untuk bersaing dengan anime.


Rencana 1 - Maskman K

Rencana pertama untuk program ini adalah proposal Maskman K yang diciptakan oleh produser Toru Hirayama dengan bantuan Noboru Kato sekitar September 1970. Pada proposal ini dibuat cerita kasarnya yaitu "pahlawan bertopeng bertarung melawan Shocker, organisasi yang dipimpin Claude Kurobara yang berencana menguasai Jepang." Tapi konten cerita ini sangat terpengaruh oleh cerita olahraga yang sedang populer saat itu, terutama Tiger Mask, yang menunjukkan pada anak-anak kalau mereka juga bisa menjadi pahlawan jika mengenakan topeng, dan Tsuyoshi Kujo sang tokoh utama adalah guru olahraga yang mendapat kekuatan pahlawan melalui latihan. 

Proposal ini tidak diserahkan pada MBS, tapi pada Toei dan Ishimori Productions. Sebelumnya, Hirayama pernah membuat latar "bertopeng" pada "Topeng Besi Misterius" di serial Youjutsu Bugeicho, dan dia menyebutkan Ishimori sebagai kandidat untuk kolaborasi ide, tapi proyeknya diteruskan pada Yoji Hashimoto dari TBS dan tak pernah membuahkan hasil. Karena itulah Maskman K, sebuah cerita "bertopeng," adalah konsep yang telah lama diinginkan Hirayama.


Rencana 2 - Kamen Tenshi

Berikutnya adalah Kamen Tenshi (Mask Angel) yang menjadi proposal pertama yang diserahkan pada MBS. Hirayama mengundang Shinichi Ichikawa dan Shozo Uehara, yang sebelumnya mengerjakan Judo Icchokusen, dan juga bersama rekan Hirayama sejak lama yaitu Masaru Igami, ketiga penulis naskah ini mulai berdiskusi mengenai latar dan aspek lain dalam proyek ini. Pada tahap ini, nama tokoh utama ditetapkan menjadi Takeshi Hongo, dan Ichikawa memberinya latar belakang "seorang buronan yang dituduh telah membunuh mantan gurunya yaitu Profesor Midorikawa." Unsur olahraga pada cerita dihilangkan, dan latar fiksi ilmiah ditambahkan, dimana sang tokoh utama mengalami kecelakaan dan terkena arus listrik tegangan tinggi 300.000 volt, dan memperoleh kekuatan melebihi manusia.

Jiro Chiba dipertimbangkan untuk memerankan Hongo. Uehara mengingat kembali kalau MBS mengharapkan pahlawan seperti Ultraman, tapi Ishimori menggunakan belalang sebagai motifnya, dan kedua belah pihak memiliki pendapat yang sejajar dan proyek pun akhirnya disetujui. Namun, Uehara sejujurnya terkejut dengan gambar Kamen Rider yang ditunjukkan padanya di ruang tunggu.


Rencana 3 - Juuji Kamen

Sekitar awal September 1970, Hirose meminta "superhero yang mengendarai sepeda motor," yang mengarah pada perencanaan Juuji Kamen (Topeng Salib) yang nanti menjadi perencanaan Cross Fire. Cerita yang diajukan kali ini menampilkan tokoh wanita yang mencurigai Hongo dan membalas kematian ayahnya, seorang detektif yang mengejar Hongo yang dikira pembunuh, dan karakter lainnya, lalu penderitaan pahlawan sebagai buronan juga ditambahkan. Saat sedang marah, topeng pahlawan ditambahkan untuk menyembunyikan bekas luka berbentuk salib di wajahnya yang disebabkan oleh kecelakaan sengatan listrik. 

Desain semasa menggunakan nama
Maskman K, Kamen Tenshi dan Juji Kamen.

Di awal Oktober, naskah ditulis oleh Igami. MBS meninjau naskah "Manusia Laba-Laba Misterius" dan "Rumah Seram Misterius" yang keduanya ditulis oleh Igami, dan meminta agar judulnya ditulis dalam bahasa Jepang, sekaligus juga meminta proposal anggaran. Pada tanggal 15 Oktober, pihak Ishimori mengajukan judul-judul berikut; Fire Juuji (Salib Api), Juuji Kamen, dan Cross Himen (Topeng Api Salib).

Setelah Oktober, Seiji Abe bergabung pada pihak Toei sebagai produser mendampingi Hirayama. Setelah pihak Ishimori bergabung dalam proyek, MBS menetapkan kondisi untuk dimulainya penayangan: "Kami ingin kalian membuat serialisasi komik di majalah." Sulit untuk melakukan serialisasi komik, tapi Hirayama, Abe dan manajer profesional dari pihak Ishimori mendekati Masaru Uchida, pemimpin redaksi dari Shukan Shonen Magazine (Kodansha), dan mendapat persetujuannya pada akhir tahun.


Rencana 4 - Cross Fire

Pada awal November, Ishimori membuat gambar desain sang pahlawan utama Cross Fire, dengan dua desain yaitu motif salib dan motif singa. Hirayama dan Yoshiteru Hikino, pemimpin divisi film MBS memuji desain tersebut. Pihak MBS menyusun proposal untuk Cross Fire di bulan yang sama. Awalnya, Masaomi Kondo dijadwalkan untuk memerankan Hongo dan Yoko Shimada sebagai Ruriko Midorikawa.

Desain Cross Fire yang bermotif singa.

Bulan Desember, judul proposal diganti menjadi Juji Kamen Kamen Rider. Ya, bagian Kamen memang ditulis dua kali. Hiroshi Fujioka dan Chieko Morikawa terpilih untuk memerankan Hongo dan Ruriko, dan sang mentor Tobei Tachibana awalnya akan diperankan oleh Takashina Kaku, dan akan mulai tayang April 1971. Namun, pada akhir tahun yang sama, dua penulis naskah yaitu Ichikawa dan Uehara tiba-tiba keluar dari proyek, mengatakan mereka ingin bekerja di Kaettekita Ultraman. Sebagai gantinya, Ichikawa membawa masuk Masayuki Shimada dan Mari Takizawa.


Rencana 5 - Skullman

Memasuki Januari 1971, Ishimori mengajukan karakter Kamen Rider Skullman, berdasarkan pahlawan bertopeng bermotif tengkorak karya beliau, Skullman, yang dipublikasikan pada 11 Januari 1970 di Shukan Shonen Magazine. Beliau mengatakan ingin membuat pahlawan ini lebih "aneh" dan realistik. Kali ini sang tokoh utama diceritakan sebagai kaizo ningen (manusia modifikasi) dan tetap menjadi buronan, dan Tobei menjadi pelatih pribadinya menjadikan cerita lebih simpel.

Kamen Rider Skullman yang berdasarkan
komik Skullman.

Tapi Watanabe menolak karakter ini, sambil bilang, "Bukankah ini sudah pernah digambar sebelumnya? Proyek ini akan jadi besar, jadi harus pakai karakter baru." Hakozaki Sho, seorang Wakil Direktur Departemen Penjualan MBS TV juga berpesan, "Motif tengkorak akan menjadi masalah dalam penjualan." Proyek ini diberi pertimbangan lebih lanjut.


Rencana Akhir - Kamen Rider & Motif Belalang

Ishimori kecewa dengan perintah-perintah ini tapi dia telah menggambar lebih dari 50 gambar desain. Diantaranya ada yang memberi dampak yang kuat yaitu berdasarkan belalang dari buku ilustrasi serangga yang dibeli manajer Kato. Dia merasa wajah belalang punya kemiripan dalam hal keseraman dengan Skullman, seperti bentuk kepalanya yang mirip tengkorak, dan serangga sesuai dengan konsep "pahlawan yang bertarung melawan kejahatan yang merusak alam." Ishimori menunjukkan lebih dari 50 gambar desain kepada putranya, Joe Onodera, yang saat itu masih duduk di Taman Kanak-kanak. Joe langsung memilih desain dengan motif belalang. Hirayama menyerahkan desain pada Watanabe, yang langsung senang dan langsung memberi persetujuan.

Pada waktu itu semasa proyek di tahun 1971, Jepang sedang mengalami masalah penyakit itai-itai dan banyak masalah polusi, lalu Badan Lingkungan Hidup juga baru didirikan. Berdasarkan pernyataan Fujioka, Kamen Rider dibuat dengan konsep "melindungi bumi dari kehancuran lingkungan. Ini bisa dilihat dari perkataan Ishimori berikut ini:

"Belalang adalah simbol dari alam. Bagaimana seorang tokoh utama dengan kemampuan belalang bertarung melawan kehancuran alam? Benar. Tenaganya adalah angin. Tenaga angin adalah penggeraknya. Dia punya mekanisme kincir angin di ikat pinggangnya, dan dari sanalah dia mendapatkan tenaga."

Kekuatan melompat belalang yang alami dan kekuatan fisik digunakan sebagai senjata dalam pertarungan Kamen Rider, dan gerakan khusus seperti Rider Kick dan Rider Nage (Lemparan Rider) pun lahir. Lalu, mengacu pada Hulk, yang sedang populer di Amerika saat itu yang berubah wujud karena amarah, Hirayama mengadopsi ide tersebut. Jadi bukannya berubah wujud dengan mengenakan topeng, tapi berubah secara alami dan kekuatan mengalir dari tubuhnya.

Kamen Rider Hopper King
yang paling mendekati hasil akhir.

Ketika desain belalang dibawa ke MBS cabang Tokyo, Hakozaki lega karena sudah bukan tengkorak lagi, tapi Shono bertanya, "Bukankah belalang itu hewan yang langsung hancur jika dicengkeram?" Sebagai tanggapan, Hirayama membujuknya, "Belalang hanya tidak terlihat kuat karena kecil, tapi jika kemampuan serangga seperti melompat dan lain-lain menjadi seukuran manusia, maka akan menjadi kuat." 

Pada hari berikutnya, Hirayama dan Kato mendatangi rapat organisasi di kantor pusat MBS Osaka, dan menjual judul ini sebagai Konchu Ningen (Manusia Serangga) tanpa menyebutkan belalang. Setelah Kato menggambar topeng pada papan hitam sebagai cara menunjukkan "mudah dimengerti anak-anak," persetujuan akhir diberikan.


Negosiasi untuk serialisasi komik di Shonen Magazine juga sedang berlangsung, tapi masih banyak orang dalam MBS yang khawatir dengan desain pahlawan ini. Sebagai tanggapan, manajer Hirose berkata, "Anak saya juga menganggap pahlawan belalang dengan sepeda motor itu lucu. Mari kita bertaruh pada selera humor seorang anak," kata beliau untuk meyakinkan perusahaan melanjutkan proyek ini.

Dengan demikian, acara ini sementara berjudul Kamen Rider Hopper King, pahlawan belalang yang bertarung dengan sepeda motor. Tapi kemudian judul disingkat menjadi Kamen Rider saja karena MBS merasa namanya terlalu panjang. Produksi dimulai pada 1 Februari 1971.


Kecelakaan Hiroshi Fujioka & Pengaruhnya

Rating pemirsa untuk episode pertama mencapai 8.1% di wilayah Kanto, yang menjadi wilayah penyiaran stasiun utama NET (sekarang TV Asahi). Tapi di wilayah Kansai, yang menjadi wilayah penyiaran MBS mencapai 20.8%, jauh lebih tinggi dari Kanto. Shono dari MBS berkata pada Hirayama, "Wilayah Kanto nanti juga akan naik sampai melebihi 20%. Jangan terburu-buru melakukan perubahan pada acara sekarang."

Sebelum penayangan episode 1, terjadi kecelakaan yang kemudian memberi dampak besar pada acara ini. Ketika syuting episode 9 dan 10, Fujioka yang memerankan Hongo terjatuh dari motor dan terluka parah selama tiga sampai enam bulan, dan tidak bisa berpartisipasi dalam syuting. Akibatnya, porsi yang belum selesai dilengkapi oleh Rokuro Naya yang jadi mengisi suara penampilan Hongo yang diambil dari episode-episode sebelumnya, menambah adegan yang menampilkan Hongo dalam wujud Rider, dan menyatukan aktivitas tokoh utama wanita Ruriko dengan tokoh baru Kazuya Taki.


Selama periode ini, arah acara dipertimbangkan kembali dan peran utama yang baru didiskusikan, termasuk proposal untuk menggantikan peran Hongo dan pembaruan konten. Pada salah satu rapat, ada opini dari direktur MBS dan penulis naskah seperti "Kamen Rider Ichigou harus dimatikan," dan "Akan lebih mudah ditulis jika kita membunuhnya daripada mengambil resiko." Hirayama merespon dengan berkata, "Itu akan menghancurkan impian anak-anak, membunuh tokoh utama bukanlah ide yang bagus." Ada juga usulan untuk membuat Kamen Rider menjadi raksasa, mungkin karena banyak acara pahlawan raksasa seperti Uchuu Enjin Gori dan Kaettekita Ultraman yang tayang bersamaan saat itu.


Kemunculan Hayato Ichimonji/Kamen Rider Nigou

Sebagai hasil dari diskusi diatas, akhirnya ditetapkan menjadi "Hongo akan pergi ke luar negeri untuk melawan cabang Shocker disana, dan seorang Kamen Rider baru akan menggantikannya."

Awalnya, Tomokazu Miura dipilih sebagai kandidat untuk memerankan Ichimonji, bahkan sudah disetujui pihak MBS, tapi agensi Miura tidak setuju. Takeshi Sasaki, yang pernah berperan dalam Judo Icchokusen dan merupakan teman lama staf, akhirnya terpilih untuk peran Ichimonji. Ketika pertama diajak, Sasaki sebenarnya enggan karena akan mengambil peran Fujioka, yang merupakan teman sekelasnya di NLT. Dia akhirnya setuju dengan syarat dia akan menjadi pengganti sampai Fujioka kembali.

Ada juga beberapa perubahan bersamaan dengan kedatangan Ichimonji:

  • Lokasi tempat berkumpul tokoh utama dipindahkan dari snack bar menjadi klub balapan, dan suasana bagian drama diringankan dengan menambah jumlah pemeran tetap wanita. 
  • Ichimonji dibuat sebagai karakter yang lebih lucu dan urban dibanding Hongo, yang memperkuat sifat heroiknya. 
  • Desain Rider dibuat agak flamboyan untuk memperkuat karakterisasi, dan skema warna dibuat agar menyatu dengan kegelapan untuk menghindari kesulitan syuting di malam hari.
  • Pose transformasi yang dibuat sebagai "pertunjukan glamor untuk dipamerkan oleh tokoh utama," dan transformasi aktif atas kemauan tokoh itu sendiri diperkenalkan.

Dalam pose ini, sang tokoh membuka kakinya dan menggerakkan lengannya membentuk lengkungan lebar sambil berteriak, "Henshin!" (Berubah!) Pose ini diminta oleh sutradara Minoru Yamada sebagai alternatif dinamis dari pose yang lebih abstrak dibanding sebelumnya. Tapi karena Sasaki tidak punya surat ijin mengemudi pada saat itu, dia tidak bisa "berubah sambil mengendarai motor" seperti Fujioka. 

Namun, pose transformasi menjadi sangat populer bagi anak-anak, dan menyebabkan fenomena sosial yang disebut Henshin Boom. Gerakan selama transformasi kemudian menjadi adegan penting dalam serial Kamen Rider penerusnya maupun tokusatsu tema pahlawan transformasi (henshin hero) lainnya.

Selain itu, popularitas acara ini meningkat berkat perluasan lokasi dengan syuting di area lokal dan penguatan pada sisi Shocker dengan memperkenalkan jendral baru. Di wilayah Kansai, dimana MBS bertanggung jawab atas acara ini, rating pemirsa tetap di kisaran 20%, dan keputusan untuk melanjutkan acara dari musim ketiga dan seterusnya dibuat dengan mulus.

Dari episode 14 hingga 26, banyak cerita yang terdiri dari dua episode secara bersambung, karena keinginan staf produksi untuk "memperluas skala cerita" dan "membentuk citra monster."


Kembalinya Takeshi Hongo (Kamen Rider Ichigou/Shin Ichigou)

Fujioka, yang telah menjalani rehabilitasi selama 3 bulan dan keluar dari rumah sakit pada bulan Juli, menawarkan dirinya kepada Shono untuk kembali. Sejak Sasaki menjadi penggantinya, acara menjadi lebih populer dari yang diharapkan, sehingga cerita Double Rider dengan penampilan tamu Ichigou Rider dimasukkan sebagai acara khusus pada babak keempat tahun ajaran sekolah.

Untuk merayakan kembalinya Fujioka, episode 40 dan 41 yang menjadi kembalinya dia difilmkan di lokasi Sakurajima dan Dataran Tinggi Ebino di Kyushu sebagai acara Tahun Baru yang besar. Syuting dimulai bulan September dengan episode Ichimonji sendiri dahulu, menunggu Fujioka pulih, lalu dari November hingga akhir tahun, syuting versi Double Rider dan film layar lebar dilakukan. Kemunculan Double Rider diterima dengan baik, dengan episode 41 mendapat rating pemirsa tertinggi sebesar 30.1%, sehingga MBS dan Toei berpikir untuk melanjutkan serial Double Rider. Menanggapi tawaran ini, Sasaki berkata, "Saya menerima pekerjaan ini dengan syarat saya akan tinggal sampai Fujioka kembali."

Setelah Fujioka benar-benar pulih di episode 52, Hongo kembali menjadi peran utama dengan transformasi menjadi Shin Ichigou (Ichigou Baru) di episode 53, dan diceritakan Ichimonji pergi ke Amerika Selatan untuk mengejar Shocker. Penampilan Ichigou benar-benar didesain ulang dan pose transformasi baru ditambahkan, sambil berteriak, "Rider... Henshin!" Jika Hongo di awal-awal serial mengenakan blazer ganda dan bergaya "seperti ilmuwan," mulai dari sini Hongo tampil lebih cerah, lebih maskulin dan lebih liar, memakai beragam baju, termasuk desain jaket atas bawah, jaket kulit dan jeans, dimana banyak diantaranya adalah koleksi Fujioka sendiri. Pada penampilan sebelumnya, Hongo tidak mengenakan helm karena tidak diharuskan, tapi Undang-Undang Lalu Lintas diubah pada tahun 1972 menjadi wajib memakai helm jika kecepatan melebihi 40 km/jam, sehingga Hongo mulai memakai helm secara teratur sejak kembali.

Sejak munculnya Shin Ichigou, yang berada di tengah Henshin Boom, berbagai langkah dilakukan untuk mempertahankan popularitasnya. Ketika rating menurun di musim panas, motor baru Shin Cyclone-go (New Cyclone) diperkenalkan, dan kemunculan kembali Nigou di lokasi Rokko dan Kii juga dimasukkan. Pada paruh kedua acara, tiga langkah peningkatan ditetapkan; pembentukan Shonen Kamen Rider Tai (Kesatuan Anak Kamen Rider) yang berhubungan dengan TV Magazine, kemunculan organisasi Gel-Shocker yang menggantikan Shocker, dan kelahiran Kamen Rider ketiga. Dari semuanya, hanya Rider ketiga (Kamen Rider Sangou) yang tidak muncul, dan kemudian dikembangkan menjadi judul berikutnya; Kamen Rider V3.


Tayangan Resmi Di Seluruh Dunia

Dalam rangka 50 tahun sejak Kamen Rider pertama kali mengudara, di tahun 2021 ini kanal Youtube resmi Toei Tokusatsu World Official memuat dua episode pertama dari berbagai serial Kamen Rider, termasuk serial paling pertama ini. Tayangan ini juga dilengkapi dengan terjemahan bahasa Inggris. 

Episode 1 - Manusia Laba-Laba Yang Misterius

Episode 2 - Manusia Kelelawar Yang Mengerikan



Fenomena Sosial

Sebagai sumber dari fenomena sosial Henshin Boom, acara ini menarik banyak perhatian dari media massa, dan pada tahun 2020, jika menghitung seluruh judul Kamen Rider yang sudah menayangkan episode terakhir, acara ini masih menjadi serial terpanjang dengan total mencapai 98 episode.

Produk karakter seperti Kamen Rider Card yang menjadi pelengkap untuk produk seperti Kamen Rider Snack (Calbee), Doremi Cyclone (Bridgestone) dan Kamen Rider Henshin Belt (Popy, sekarang Bandai Toys Divisi Mainan Anak Lelaki) juga sukses besar, dan biaya hak komersialisasi mencapai 1.2 milyar yen. Ini melampaui royalti merchandising karakter sukses sebelumnya seperti Tetsuwan AtomObake no Q Taro dan Ultraman, menjadi karakter dengan bayaran tertinggi yang pernah ada saat itu. Tapi sempat menjadi masalah sosial ketika ada yang membuang makanan ringan yang mereka beli untuk hanya mengambil hadiah kartu, tapi Kamen Rider Snack nantinya dirilis ulang sebagai keripik kentang.

Kodansha menerbitkan majalah televisi anak TV Magazine yang berfokus pada Kamen Rider, setelah Tanoshii Yochien, sebuah majalah untuk anak yang lebih muda menampilkan acara ini terjual dengan baik. Kemudian majalah saingan seperti Bouken-Ou dari Akita Shoten dan TV Land dari Kurosaki Shuppan mengikutinya, dan sebuah genre besar didirikan.

Selain produk untuk anak-anak, Kamen Rider juga digunakan dalam strategi penjualan untuk keluarga, seperti tur perjalanan ke luar negeri oleh JAL dan presentasi mobil baru Toyota Motors.

Saat itu, departemen televisi Toei penuh dengan staf yang dipindahkan dari film layar lebar, yang telah menjadi industri usang, manajemen anggaran menjadi longgar, mengakibatkan kerugian terus menerus. Tapi berkat acara ini, mereka sukses membangun bisnis karakter.

Kamen Rider menjadi basis untuk banyak tokusatsu Toei berikutnya. Di sisi lain, Shinichiro Shirakura, produser dari beberapa Heisei Kamen Rider, berkomentar, "Dengan cara konvensional Kamen Rider, bahkan jika anda melakukannya atas nama keadilan, anda tidak dapat mengalahkan kejahatan (yang digambarkan) karena beresiko menjadi 'penindasan.'"





Sumber:

  • https://ja.wikipedia.org/wiki/%E4%BB%AE%E9%9D%A2%E3%83%A9%E3%82%A4%E3%83%80%E3%83%BC
  • https://www.kamen-rider-official.com/columns/wiki/520/
  • https://www.kamen-rider-official.com/zukan
  • Kamen Rider Art Collection Hero-hen ISBN 4-8402-2373-4

Tidak ada komentar:

Posting Komentar