Kamis, 02 April 2020

40 Tahun Ultraman 80


2 April 1980, serial Ultraman ke-9 ini memulai episode perdananya.


Latar Belakang

Pada awal tahun 1975, serial Ultraman mengalami hiatus selepas Ultraman Leo tamat. Hingga pada tahun 1979, Tsuburaya dan Sunrise bekerja sama dalam adaptasi anime pertama dalam serial Ultraman dengan judul The ☆ Ultraman, yang menampilkan Ultraman Jonias. Kerjasama ini sukses sehingga Tsuburaya bersiap untuk kembali memproduksi Ultraman dalam live-action seperti asal mulanya. Menjadi judul live-action Tsuburaya pertama dalam 5 tahun, nama 80 berdasarkan "Ultraman baru di tahun 1980-an."


Pra-produksi

Sebagai "Ultraman baru," tokoh utama menjadi seorang guru sekolah menengah pertama dan sekolah menjadi lokasi harian para tokoh. Pada proposal yang diajukan, disebutkan situasi sosial yang kelam, seperti pembunuhan anak dan bunuh diri, dan mereka ingin meningkatkan kesadaran akan pentingnya kehidupan, indahnya cinta, dan kebanggaan akan keberanian, untuk menciptakan budaya anak-anak yang disebut "budaya Ultra." Ultraman 80 menampilkan keadaan yang melambangkan dunia menggelisahkan bagi anak-anak saat itu. Hati jahat penduduk Bumi seperti kebencian dan kesedihan, yang disebut Minus Energy, menciptakan monster. 80 tak hanya bertarung langsung dengan monster, tapi juga mengajarkan anak-anak sebagai guru yang memperbaiki hati jahat dari manusia yang menciptakan monster.


Protagonis yang merupakan seorang guru juga terpengaruh dari drama populer saat itu yaitu Sannen B-gumi Kinpachi-sensei yang tayang di stasiun televisi yang sama (Tokyo Broadcasting System atau TBS). Meski sebenarnya bagian paruh akhir Ultraman Leo juga menggunakan konsep yang mirip. Sutradara Noriaki Yuasa mengatakan konsep ini memiliki kelebihan dan kekurangan. "Tokoh utama yang tak hanya sekedar anggota pasukan pertahanan tapi juga guru ini agak sulit untuk memanfaatkan kepopuleran tema guru pada saat itu." Produser juga mengatakan, "mengapa sekarang membuat drama yang menimbulkan konflik seperti 'bagaimana jika monster muncul pada saat kelas di pagi hari?'"

Sannen B-gumi Kinpachi-sensei

Perencanaan judul ini dilakukan lewat sebuah meeting yang dilakukan seminggu sekali di asrama TBS di Akasaka. Tema meeting adalah "Apa pentingnya menghidupkan kembali (judul) Ultraman sekarang?" Pihak Tsuburaya mengajukan judul baru dengan gaya yang tradisional. Pada saat yang sama, pihak TBS mengatakan, "langkah berjaga-jaga perlu diambil," karena wewenang produser yaitu "Ultraman di tahun 80-an tidak bisa sama dengan pendahulunya," maka tema guru diperkenalkan. Tim TBS mengumpulkan sutradara dan penulis seperti Yuasa, Yasushi Hirano, Tsutomu Tsuji dan lain-lain,  dan perdebatan mengenai "apa yang akan dilakukan pada Ultraman baru" selalu terjadi bahkan setelah mulai tayang.


Kostum

Kostum Ultraman 80 didesain oleh Osamu Yamaguchi. Sutradara Koichi Takano beropini desain Ultraman pada saat itu sudah berlebihan di setiap judul yang baru, sehingga 80 didesain lebih simpel sambil tetap mengikuti citra Ultraman pertama. Topeng 80 dibuat lebih manusiawi, jadi dibuat penekanan pada bagian hidung, dengan menambahkan cat merah di bagian atas wajah agar menarik perhatian hidungnya. Nuansa "seperti mengenakan sarung tangan dan sepatu boots" seperti Ultraman terdahulu dikurangi dengan menutup garis merah pada anggota tubuh menuju bagian sarung tangan dan sepatu. Lalu resleting pada tangan dan sepatu dicat dan disembunyikan dengan ditutupi isolasi diatasnya.


Pemodelan kostum 80 dilakukan oleh Kaimai Productions. Sudut mata 80 dinaikkan untuk menyembunyikan lubang yang digunakan suit actor melihat, dan celah bernafas dicetak di atas dan bawah mulut. Untuk menyembunyikan resleting pada bagian belakang kostum, dimana biasanya disembunyikan dengan "sirip" pada Ultraman biasanya, dilakukan cara baru pada 80. Topeng kepala penuh dibuat dari FRP (Fiber-Reinforced Plastics) dan didesain untuk dibuka dari belakang kepala, sehingga tidak perlu menyembunyikan resleting belakang.


Pada desain kostum NG (Not Good alias tidak jadi digunakan), hidung pada topeng 80 terlihat lebih persegi dibanding hasil akhirnya lebih segitiga, dan bagian merah di punggung lebih panjang. Kostum 80 yang digunakan dalam Ultraman Mebius menggunakan versi punggung merah panjang. Yamaguchi sempat mencoba bahan pakaian ski untuk kostum 80, tapi kainnya lebih rapuh dan copot dari badan suit actor ketika percobaan, jadi mereka kembali menggunakan bahan pakai selam seperti biasanya. Miniatur 80 saat adegan bangkit sewaktu berubah wujud merupakan modifikasi dari salah satu model patung Ultraman Taro dengan pose yang sama.


Produksi

Drama sekolah dalam 80 sangat mewakili masalah yang pelajar hadapi dalam kehidupan bersekolah, yang dibumbui dengan kemunculan monster. Tapi durasi penayangan 30 menit membatasi untuk membuat paralel antara monster dengan masalah edukasi pada masa itu seperti bullying, bolos sekolah, maupun heteroseksualitas. Lalu juga ada hambatan pada jadwal produksi yaitu menentukan jadwal syuting di lokasi sekolah (terutama hari Minggu) dan menyewa fasilitas sekolah pada saat itu.

Tak lama setelah tayang, produser yang bersikeras menggunakan tema sekolah pada 80, pindah ke bagian radio pada pertengahan penayangan. Sebagai respon, TBS mengusulkan pada Tsuburaya, "Ayo kembali menggunakan gaya lama." Lalu selepas episode 13, profesi Takeshi Yamato/80 sebagai guru sekolah dihilangkan dan latar cerita sekolah juga hilang, diganti menjadi seperti Ultraman pendahulu dengan lebih menampilkan para anggota pasukan pertahanan (UGM) dalam melawan monster. Tidak diceritakan apakah Yamato masih menjadi guru setelah episode 13, dan sutradara Yuasa berkata setahun setelahnya, "Keterbatasan pada kekuatan Ultraman pada akhirnya akan kembali ke Tsuburaya. Sisi profesional tidak setuju dan itu menjadi pekerjaan setengah jadi dengan banyak penyesalan."


Selepas perubahan latar cerita, ingin dicapai drama fiksi ilmiah yang serius seperti Ultraman pendahulu, tapi rating pemirsa jadi lebih rendah dibanding sebelum perubahan. Cerita dirubah lagi pada episode 31, lebih komikal dan fantasi, dengan bintang tamu anak-anak yang pasti terlibat dengan monster.

Agar menarik, ditambahkan pahlawan kedua, yaitu Yullian yang seorang wanita. Mulai muncul dalam wujud manusia di episode 43, Yullian sendiri hanya berubah wujud di episode 49 dan 50. Yullian sebenarnya tidak muncul dalam draft akhir yang aslinya ditulis oleh sutradara Kazuho Mitsuda.


Para Ultra Bersaudara pendahulu dari Zoffy hingga Leo muncul dalam poster promosi 80. Bahkan koneksi antara 80 dengan Ultra pendahulu dibuat jelas, tapi tidak ada kemunculan mereka seluruhnya sebagai bintang tamu selain Ayah Ultra dan salah satu episode yang menampilkan Ultraseven khayalan yang tercipta dari Minus Energy.


Pengaruh

Perubahan konsep cerita sekolah menjadi fokus pasukan pertahanan seperti Ultraman biasanya sebenarnya bukan hanya karena keinginan TBS. Semasa tayang, beberapa orang tua khawatir dengan konten cerita sekolah di 80. Tahun 1980 memang menjadi masa kelam bagi dunia sekolah karena angka kejahatan anak muda semakin tinggi, geng anak muda nakal bermunculan, kekerasan meningkat, dan lain-lain.

Meski 80 mengajarkan kebaikan dalam lingkungan sekolah, tapi citra sekolah sedang kurang baik di mata masyarakat. Surat keluhan sering dikirimkan pada Tsuburaya dan TBS, bahkan membuat paranoia kalau 80 mengajarkan kekerasan anak-anak. Untuk jaga-jaga, pihak Tsuburaya sudah mulai merubah skrip, mengurangi bagian sekolah, bahkan akhirnya benar-benar ditiadakan.


Evaluasi

Segala cara untuk menaikkan rating tidak berhasil, dimana rata-rata tetap lesu di 10.0% (survei di area Kanto) yang lebih rendah dari Leo (10.9%). Pada awal 80an, kepopuleran tokusatsu memang sedang menurun. Godzilla belum memiliki film baru, Kamen Rider Super-1 yang tayang di tahun yang sama dengan 80 juga mengalami rating rendah. Salah satu penyebab menurunnya ketertarikan pada tokusatsu saat itu adalah banyak serial dan film asing mulai masuk Jepang, anime semakin populer, sehingga anak-anak lebih memilih media-media baru tadi. Belum lagi biaya produksi tokusatsu yang mahal bagi studio yang memproduksi maupun stasiun televisi.

Direktur Tsuburaya Productions saat itu yaitu Noboru Tsuburaya, yang tidak puas dengan kegagalan akibat mengikuti keinginan TBS, protes pada TBS dan menghadap pada direktur organisasi tersebut pada saat itu, tapi akses tidak diperbolehkan. Akhirnya, serial Ultra di jam tayang utama produksi bersama TBS selesai pada judul ini. 80 yang tadinya direncanakan sebagai awal baru Ultraman, malah membuat judul utama Ultraman hiatus selama 15 tahun setengah, dan baru kembali di tahun 1996 lewat Ultraman Tiga.




Sumber:

  • https://ja.wikipedia.org/wiki/%E3%82%A6%E3%83%AB%E3%83%88%E3%83%A9%E3%83%9E%E3%83%B380
  • https://dic.pixiv.net/a/%E3%82%A6%E3%83%AB%E3%83%88%E3%83%A9%E3%83%9E%E3%83%B380


2 komentar: