18 Februari 1994, Super Sentai ke-18 ini memulai episode perdananya.
Campuran Nuansa Jepang & Amerika
Sesuai nama lengkapnya, Kakuranger menjadi Sentai pertama yang bertema Jepang. Meski begitu, unsur Jepang dalam karya ini tidak sekadar secara tradisional saja, tapi juga mencampurkan gaya kasual Amerika seperti seni jalanan maupun buku komik. Dalam adegan pertempuran, ditampilkan efek unik seperti penggabungan balon ucapan onomatopoeia Inggris yang mirip komik Amerika seperti "zbaaaaaan!!" atau "syubababababa" dan sebagainya. Produser Takeyuki Suzuki dari Toei menyatakan bahwa konsep "gaya Jepang tetapi bukan gaya Jepang" yang dijual, dan tujuannya adalah untuk menciptakan pahlawan ninja yang belum pernah terlihat sebelumnya.
Pada salah satu video wawancara dalam kanal Yasuhisa Furuhara di Youtube dengan Teruaki Ogawa (Sasuke/Ninja Red) mengenai Kakuranger, Ogawa menyebutkan bahwa Toei mengeluarkan dana lebih besar pada Gosei Sentai Dairanger karena menjadi perayaan Super Sentai ke-15 (saat itu Battle Fever J masih dianggap yang pertama), yang bisa dilihat dari desainnya yang memiliki banyak warna emas. Akibatnya, penampilan Kakuranger menjadi lebih sederhana dan desain kostumnya berasal dari salah satu desain Kyoryu Sentai Zyuranger yang tidak jadi digunakan.
Inspirasi Perjalanan Ke Barat
Sejak awal, Kakuranger direncanakan sebagai cerita perjalanan dari satu tempat ke tempat lain sehingga menjadi Sentai pertama yang tidak memiliki markas. Salah satu inspirasinya adalah karya sastra Perjalanan Ke Barat atau disebut Saiyuki di Jepang. Inspirasi Saiyuki juga diterapkan pada tokoh-tokohnya, mulai dari Tsuruhime/Ninja White yang diposisikan sebagai Sanzo (Biksu Tong) seperti pada drama Saiyuki tahun 1978 dimana pemeran Sanzo juga wanita. Lalu anggota lainnya menjadi pengikut Sanzo, salah satunya Sasuke berdasarkan Son Goku alias si Raja Kera.
Namun, konsep "tanpa markas" ini sebenarnya memiliki dampak negatif yaitu mereka tidak akan punya alternatif lokasi syuting jika sedang hujan di luar. Set markas biasanya dibuat di dalam studio Toei jadi mereka tidak perlu meminta ijin lokasi sungguhan. Sebagai solusi, para Kakuranger melakukan perjalanan dengan mengendarai Nekomaru, sebuah mobil dengan basis bus katering Daimler Chrysler. Karena mobil ini agak jarang di Jepang, para staf mencari dan membeli dari tempat istirahat lapangan golf di Hokkaido lalu didekorasi menjadi seperti yang dikenal sekarang.
Si Merah yang "Kurang Cocok"
Ogawa menyebutkan bahwa naskah mendeskripsikan tokoh Sasuke sebagai "Son Goku," yang membuatnya bingung karena pikirnya akan mengobservasi monyet di kebun binatang atau peran Masaaki Sakai sebagai tokoh tersebut di serial Saiyuki, namun naskahnya memiliki citra yang berbeda dari tokoh itu. Di balik layar, dia terpilih memerankan Sasuke karena para staf justru mencari yang biasanya dianggap "kurang cocok" untuk peran ini, karena prinsip karya ini adalah "kurang seperti Super Sentai." Ogawa mengingat saat itu diberitahu oleh Noboru Sugimura sang penulis Kakuranger, "Kau tidak akan lolos pada audisi Sentai biasa, tapi tahun ini kita mencoba memilih orang yang biasanya kurang cocok. Karena itulah kami memilihmu." Hal ini sebenarnya membuat dia kecewa pada awalnya, tapi Ogawa tetap berusaha dan melakukan persiapan yang besar untuk perannya.
Suit actor Ninja Red adalah Seiji Takaiwa yang sekaligus menjadi peran reguler pertamanya, dan kebetulan beliau dan Ogawa memiliki umur, berat dan tinggi yang sama. Karena basis tokoh Sasuke adalah Son Goku, keduanya berdiskusi untuk membuat sifatnya seperti monyet, yang terlihat saat Ninja Red berpose dan bersuara seperti binatang tersebut (suara "ki kii!") pada kedua episode perdana. Namun hal ini membuatnya mereka dimarahi oleh staf, sehingga pose sedikit diganti dan suara monyet dihilangkan untuk episode 3 dan seterusnya.
Pemimpin Wanita Pertama
Salah satu inovasi dalam Kakuranger adalah pemimpin wanita yang sekaligus menggunakan warna selain merah untuk pertama kalinya dalam Super Sentai. Seperti yang sudah dibahas sebelumnya, Tsuruhime memiliki beberapa inspirasi dari tokoh Sanzo dalam kisah Saiyuki, meski unsur ini agak samar pada hasil akhirnya. Sasuke memang warna merah dan sering berada di posisi tengah dalam barisan maupun posisi robot, tapi Tsuruhime masih memegang peran penting dalam cerita karena nantinya akan ditampilkan beberapa orang terdekatnya.
Tsuruhime diperankan oleh Satomi Hirose, yang setahun sebelumnya memerankan Hanako Yamabuki dalam Yugenjikko Sisters Shushutorian, karya Fushigi Comedy terakhir yang juga sesama produksi Toei tapi tayang di stasiun televisi saingan (Fuji TV). Secara teknis, dia adalah senior diantara kelima pemeran Kakuranger jika menghitung tokusatsu Toei. Hirose saat itu berumur 14 tahun, dan tokoh Tsuruhime berumur 16, tapi pada proposal disebutkan kalau rencana umurnya adalah 18 tahun.
Ninja Amerika Sebagai Anggota
Jiraiya/Ninja Black menjadi Kakuranger terakhir yang bergabung dan diceritakan sebagai ninja Amerika. Pemerannya yaitu Kane Kosugi adalah seorang aktor Jepang-Amerika yang sebelumnya memerankan Kenichi Kai sang tokoh utama Ultraman Powered. Dia menjadi satu-satunya Kakuranger yang mendapat peran tanpa audisi.
Kane awalnya direncanakan untuk menjadi Ninja Red. Namun, dia sama sekali tidak bisa berbahasa Jepang karena tumbuh besar di Amerika, bahkan manajernya harus menulis ulang setiap dialognya dalam huruf romawi pada naskah. Peran Kane kemudian menjadi Ninja Black, dan dia berjanji pada produser Suzuki untuk belajar di sekolah bahasa Jepang. Namun, Suzuki menganggap kegagapan Kane dalam mengucapkan dialog Jepang itu bagus, jadi dia direkrut sebagaimana adanya.
Kane juga dikenal sebagai putra dari Sho Kosugi, aktor laga yang populer di tahun 1980an. Pada episode 28 dan 29, Sho muncul sebagai Gali, guru Jiraiya yang menjadi jahat. Duel antara Gali dan Jiraiya (tanpa transformasi) menjadi sorotan karena merupakan pertarungan ayah dan anak di dunia nyata.
Para Jendral Binatang
Para robot Kakuranger disebut Jusho (Jendral Binatang), dan menjadi kali pertama robot masing-masing anggota berwujud seperti manusia (humanoid) dalam Super Sentai. Tsuyoshi Nonaka dari Bandai menyebutkan anime Uchu Taitei God Sigma dan Roku Shin Gattai God Mars digunakan sebagai referensi. Desain setiap Jusho dibuat dengan tujuan agar tingginya seragam bahkan dalam mainan. Selain itu, ada juga Jusho Fighter yang memiliki kepala persis Jusho biasa tapi berbadan lebih ramping tanpa dekorasi kastil, dan ketika 5 Jusho dan 5 Jusho Fighter berkumpul bersama syutingnya dilakukan di lokasi luar ruangan karena tidak cukup untuk syuting 10 kostum robot di dalam set studio.
Kelima Jusho bergabung menjadi Muteki Shogun yang memiliki unsur desain kastil Jepang karena bertema ninja, dan digambar berdasarkan model plastik Kastil Osaka. Ini adalah robot raksasa pertama dalam Super Sentai yang berupaya menggabungkan lima robot humanoid. Bisa dibilang Muteki Shogun dibuat untuk menyelesaikan keluhan yang dimiliki DX Chogokin God Mars tentang lengan robot kecil yang mencuat di punggungnya, perbedaan tinggi antara robot kecil yang berfungsi sebagai anggota badan, dan fakta bahwa kepalan dihilangkan saat robot digabungkan. Adegan jurus pamungkasnya menggunakan api sungguhan pada pedangnya.
Robot berikutnya adalah Tsubasamaru, yang meski hanya berbentuk burung elang tanpa pergantian ke bentuk humanoid dianggap sebagai robot kedua. Robot ketiga adalah Kakure Daishogun, yang komponennya masih berdasarkan motif binatang yang sama dengan para Jusho, tapi sekarang berupa robot seperti binatang aslinya dan tidak humanoid lagi kecuali God Saruder. Ketiga robot raksasa ini disebut Sanshinsho (Tiga Jendral Ilahi) dan memiliki kesadaran dan suara masing-masing.
Sang Ninja "Pemula"
"Prajurit keenam sebagai karakter reguler" diperkenalkan pada Zyuranger dan Dairanger dan menjadi populer. Meskipun ada saran bahwa unsur ini dilanjutkan dalam karya ini, pada akhirnya diputuskan untuk melupakannya dan kembali ke sistem lima anggota yang konvensional. Sebagai alternatif, diperkenalkan Ninjaman, sosok seperti robot yang menjadi anggota tambahan pertama yang sepenuhnya tampil sebagai kostum dengan pengisi suara. Beberapa materi resmi mengganggap Ninjaman sebagai "anggota keenam" Kakuranger.
Diceritakan Ninjaman adalah murid Sanshinsho yang naif dan baru muncul sejak episode 36. Dia dapat berubah menjadi raksasa, dan ketika musuh memanggilnya Aonisai (pemula), Ninjaman akan geram dan berubah menjadi Samuraiman sebagai peningkatan kekuatannya. Gimik transformasi instan Samuraiman yang menggunakan pegas dibuat berdasarkan mainan Auto Morphin dari Mighty Morphin Power Rangers. Adegan transformasinya menggunakan grafis komputer 3 dimensi.
Para Setan Di Masa Kini
Para Kakuranger melawan Yokai, yaitu eksistensi yang diciptakan oleh nafsu negatif berupa kemarahan dan kebencian yang mengintai di hati manusia. Awalnya Yokai dalam karya ini tidak memiliki hierarki dan bergerak menurut hasrat mereka masing-masing, namun nantinya muncul tokoh-tokoh penting seperti Junior/Gashadokuro, Hana no Kunoichi-gumi (Kelompok Kunoichi Bunga), sampai Yokai Daimaou sebagai pemimpin maupun musuh reguler bagi Kakuranger. Desain Gashadokuro berdasarkan ide Dora Monster yang digambar Tamotsu Shinohara di Zyuranger. Tidak ada motif desain khusus bagi Daimaou, namun Shinohara menggambarnya dengan konsep Nurarihyon modern.
Meski masih berdasarkan legenda aslinya di Jepang, Yokai dalam karya ini memiliki unsur buku komik Amerika, sebuah konsep yang terinspirasi oleh ungkapan sutradara Yoshiaki Kobayashi yaitu "Yokai dari Bronx." Shinohara memiliki citra tokoh-tokoh Sesame Street dalam ingatannya ketika dia mendesain Yokai. Michael Gencho, salah satu desainer Yokai, bersaksi bahwa Shinohara telah memasukkan unsur gaya Barat untuk mengantisipasi kemunculan tokoh-tokoh ini di Power Rangers.
Para kombatan musuh dalam karya ini disebut Dorodoro, yang secara harafiah berarti berlumpur. Citra desain mereka adalah arwah Mizuko. Meski Shinohara belum menyadari pada awalnya, tapi desainnya menjadi mirip lukisan The Scream karya Edvard Munch, dan nama kombatan pada proposal karya ini adalah Munch. Dorodoro paling dikenal karena mengisi sebagian besar porsi adegan lagu penutup yang sekaligus menjadi lagu penutup Sentai pertama yang menggunakan dansa.
Si Narator Nyentrik & Perubahan Babak Cerita
Kakuranger menampilkan tokoh yang disebut Koshakushi (Pengajar) yang menjadi narator sekaligus memberi penjelasan mengenai Yokai dalam karya ini. Tak sekadar narator, tapi dia benar-benar tampil di layar sebagai pria berkimono dan penjelasannya yang jenaka terjadi di lokasi lain yang berbeda dari para Kakuranger. Koshakushi diperankan oleh Enjo Sanyutei, seorang pendongeng rakugo.
Namun, peran Koshakushi dihentikan ketika babak pertama serial ini selesai. Babak kedua yang disebut Seishun Gekito-hen (Edisi Pertempuran Sengit Remaja) dimulai pada episode 25 dimana cerita Kakuranger menjadi lebih serius. Produser Jun Kaji dari TV Asahi bersaksi bahwa untuk meningkatkan jumlah adegan yang dapat dialihkan ke ekspansi luar negeri Super Sentai yaitu Power Rangers, jumlah tokoh reguler yang menampilkan wajah manusia dikurangi di paruh kedua, dan keseluruhan karya menjadi lebih ortodoks dari segi konten.
Enjo sendiri kemudian mengenang bahwa ia dikeluarkan dari peran tersebut karena adanya keluhan dari Bandai sebagai sponsor, yang mengatakan "mainan kami tidak akan laku jika fasilitatornya menonjol seperti itu," dan dia menyesal tidak dapat melanjutkannya sampai tamat. Meski begitu, Koshakushi muncul kembali hanya pada episode 39 dimana dia ingin meliput Kakuranger tapi malah masuk ke markas Yokai. Karena peran Koshakushi dihentikan pada perubahan babak cerita ini, para Yokai sendirilah yang memberi penjelasan mengenai diri mereka sebagai pengenalan.
Babak kedua ini juga memperkenalkan Hakumenro, pria bertopeng putih yang menjadi bawahan Daimaou. Hakumenro diperankan oleh Takayuki Godai, pemeran Takayuki Hiba/Vul Eagle kedua di Taiyo Sentai Sun Vulcan. Beliau langsung menyetujui peran tersebut karena merupakan permintaan dari produser Suzuki yang telah membantunya dalam Sun Vulcan.
Evaluasi, Fenomena Internet, dan Reuni
Total penjualan Kakuranger adalah 13.7 milyar yen, dimana 7.8 milyar yen diantaranya berasal dari penjualan mainan.
Pada tahun 2021, sebuah adegan dari Kakuranger episode 46 "Neraka Manga Tahun Baru" menjadi meme di internet. Adegan tersebut adalah saat samaran Yokai Mujina sebagai polisi mengatakan "Today is Friday in California," yang kemudian menembak Saizo/Ninja Blue meski meleset. Adegan yang tanpa konteks jika hanya melihat potongannya saja ini kemudian menjadi populer sebagai meme maupun bahan menggambar ulang sekitar akhir tahun 2021 sampai 2022. Meme ini kemudian diakui secara resmi oleh Bandai Candy Blog pada artikel Shokugan Modeling Project Ninjaman, bahkan tertulis dalam huruf romawi.
Pada perilisan Kamen Rider Revice Spin-Off: Birth of Chimera, beberapa pemeran Kakuranger kembali dengan peran berbeda-beda yaitu Ogawa, Hirose, Kosugi dan Takaiwa. Pada spin-off tersebut dan film lanjutannya yaitu Battle Familia, Kosugi berperan sebagai Azuma/Kamen Rider Daimon, sehingga dia menjadi aktor pertama yang bertransformasi dalam ketiga waralaba tokusatsu terbesar. Berdekatan dengan spin-off tersebut, Hiroshi Tsuchida, pemeran Saizo yang kini menjadi seiyu (pengisi suara), sedang berperan sebagai HANE2 (dibaca Hanejiro) di Ultraman Decker. Di waktu senggang, mereka termasuk Shu Kawai, pemeran Seikai/Ninja Yellow yang sudah lama tidak tampil di dunia hiburan, berfoto bersama setelah hampir 30 tahun, yang sempat menghebohkan dunia internet.
Sumber
- Yasuhisa Furuhara TV - [Ninja Sentai Kakuranger] Meeting Ninja Red for the First Time! (https://youtu.be/OUXuoei-xg8?si=39P3T_cp8tzRPPns)
- Yasuhisa Furuhara TV - Inside Story!? What's the Deal With Kakuranger's Design!? (https://youtu.be/Sr_sMIuUInw?si=BgfCI4SY-wx3QX3W)
- https://bandaicandy.hateblo.jp/entry/20221219_sentai (Meme "Friday in California" di Bandai Candy Blog)
- https://ja.wikipedia.org/wiki/%E5%BF%8D%E8%80%85%E6%88%A6%E9%9A%8A%E3%82%AB%E3%82%AF%E3%83%AC%E3%83%B3%E3%82%B8%E3%83%A3%E3%83%BC
Tidak ada komentar:
Posting Komentar