Kamis, 25 Januari 2024

Informasi Produksi Kamen Rider Blade

25 Januari 2004, Heisei Kamen Rider ke-5 ini memulai episode perdananya. 


Kembali Ke Struktur Klasik

Sejak dimulai pada tahun 2000, Heisei Rider selalu menampilkan unsur baru yang tidak biasa pada waralaba Rider maupun sebagian besar tokusatsu lainnya, seperti unsur detektif pada Kuuga, cerita penuh misteri pada Agito, pertarungan untuk bertahan hidup pada Ryuki dan drama monster pada Faiz. Memasuki tahun kelima, karya kali ini dibuat agak lebih tradisional yaitu "pahlawan melawan monster." Meski begitu, masih ada unsur baru dari Heisei Rider sebelumnya yang disisipkan.

Setelah Shinichiro Shirakura menjadi produser utama tiga tahun berturut-turut sejak Agito, kali ini Jun Hikasa menggantikannya. Beliau sebelumnya adalah produser utama Super Sentai berturut-turut sejak Kyukyu Sentai Go Go Five sampai Bakuryu Sentai Abaranger. Sampai saat ini, Blade menjadi satu-satunya Kamen Rider yang diproduseri oleh Hikasa.


Kamen Rider Sebagai Pekerjaan

Salah satu sorotan utama dalam karya ini adalah Kamen Rider sebagai mata pencaharian. Kedua Rider yang pertama muncul yaitu Kazuma Kenzaki/Blade dan Sakuya Tachibana/Kamen Rider Garren bekerja pada organisasi BOARD untuk menyegel para Undead. Banyak dialog pada karya ini yang juga menyinggung pekerjaan mereka, seperti "ini pekerjaan saya" sampai penyebutan gaji. Latar ini merupakan kebalikan dari Ryuki dan Faiz, dimana pada kedua karya tersebut keadilan yang dituduhkan kepada para pahlawan menjadi ambigu.

Pada era di mana makna perjuangan pahlawan telah bergeser dari melindungi kepentingan publik menjadi keinginan pribadi, arahan ini adalah upaya untuk mengembalikan keadilan yang melekat pada individu dalam bentuk “etika profesi.” Pengaruh drama Odoru Daisousasen yang populer karena penggambaran detektif sebagai pekerja manusia biasa dan bukan manusia "super" juga dilakukan. Di masa lalu, pahlawan tokusatsu tidak ada hubungannya dengan etika profesional, meskipun mereka mungkin berjuang antara benar dan salah. Namun di era ketika banyak konten yang mendalami etos kerja profesi tertentu seperti dokter dan penyelamat, program anak pun tidak bisa dianggap tidak relevan dengan etika profesi.

Diceritakan Kenzaki kehilangan orang tuanya dalam kebakaran ketika dia masih kecil, dan dia awalnya melakukan tugas Rider yang melelahkan untuk menghilangkan rasa bersalahnya atas kenyataan bahwa dia sendiri yang selamat dari kebakaran tersebut. Setelah ditegur oleh Noboru Shima/Tarantula Undead, seorang Undead baik hati di tengah serial, Kenzaki menyadari bahwa dia bertarung bukan untuk misi atau tugas, tapi karena mencintai umat manusia. Dia terbangun pada etos kerja progresif yang mana hubungannya dengan masyarakat dan kontribusinya kepada orang lain adalah kebahagiaannya sendiri, termasuk yang akan dilakukannya menjelang akhir cerita ini...

Sementara itu Tachibana menghadapi masalah yang umum terjadi pada pekerja kantoran biasa, seperti ketidakpercayaan terhadap organisasi, ketakutan akan pekerjaan yang berlebihan, kehadiran staf junior yang lebih mampu dari dirinya, dan konflik antara memilih antara pacarnya atau pekerjaannya. Namun pada episode pertama, organisasi BOARD hancur, dan bosnya, Kei Karasuma, pergi ke Tibet dan hampir absen sama sekali, sehingga unsur yang akan menciptakan drama di tempat kerja dibiarkan dalam ketidakpastian. Meski Tachibana sebagai individu dibekali beberapa adegan besar, namun penggambaran etika profesionalnya sebagai seorang organisator berakhir dengan setengah hati.


Kembalinya Motif Kartu

Blade kembali menggunakan kartu sebagai sumber kekuatan sama seperti Ryuki dua tahun sebelumnya. Tapi jika Advent Card pada Ryuki terinspirasi dari Trading Card Game (TCG), maka kartu pada karya ini yang disebut Rouze Card berdasarkan kartu remi. Penggunaan kartu tidak terbatas untuk efek serangan saja, tapi juga motifnya menyebar sampai ke desain.

Keempat Rider dalam karya ini menggunakan motif berdasarkan keempat suit pada kartu remi yaitu sekop, wajik, hati dan keriting. Blade sang tokoh utama menggunakan motif sekop, tapi juga disisipkan motif kumbang tanduk juga supaya tidak hanya sekedar sekop saja. Ketiga Rider lainnya juga menggabungkan motif kartu remi dan serangga. Sebagai kontras dari Faiz yang dipenuhi desain mekanik, Blade menggunakan tekstur kulit imitasi dan kancing paku jamur pada pakaiannya.


Monster Yang Tidak Bisa Mati

Para monster dalam karya ini disebut Undead. Sesuai namanya dalam bahasa Inggris yang berarti mayat hidup, mereka tidak bisa mati dan hanya bisa disegel ke dalam kartu. Total jumlah Undead adalah 52 (53 jika menghitung Joker), sesuai dengan jumlah kartu remi. Seluruh Undead kecuali Deer dan Zebra Undead didesain oleh Yasushi Nirasawa, dimana Blade menjadi judul Rider pertama dimana dia lebih banyak terlibat, setelah sebelumnya terlibat sedikit dalam Shin Kamen Rider: Prologue.

Sama seperti para Rider dalam karya ini, konsep desainnya adalah ornamen kancing paku jamur dan tekstur kulit imitasi. Nirasawa menghormati para monster Shocker dan Gel-Shocker karya Akira Takahashi pada serial Kamen Rider pertama, dan mendasarkan desainnya pada penampilan humanoid dan bertopeng. Selain itu, karena Orphnoch pada Faiz tampak seperti patung batu dengan warna putih dan abu-abu, maka desainnya dibedakan dengan menggunakan warna dasar hitam dengan corak dan detail unik pada motif hewan, berdasarkan pada citra film Mad Max dan Hellraiser.

Kulit imitasi hitam dan kancing di sekujur tubuh, yang merupakan ciri khas desainnya, didasarkan pada konsep sabuk Shocker. Nirasawa mengatakan bahwa citra luka pertempuran berusia 10.000 tahun dipulihkan, dan Locust Undead dan yang lainnya memiliki wajah asli di balik topeng mereka. Karena Undead memiliki gambaran kematian, motif tengkorak sering digunakan sebagai simbolnya.

Seperti Faiz, ada beberapa episode yang berfokus pada sisi monster. Namun jika pada karya tersebut menggambarkan tragedi "mereka yang menjadi monster sambil tetap mempertahankan hati manusianya," Blade menggambarkan penderitaan "mereka yang terlahir sebagai monster tetapi memiliki hati manusia." Hal ini terutama digambarkan pada Hajime Aikawa/Kamen Rider Chalice mengenai identitas aslinya.


Masalah Pada Paruh Awal Serial

Meski dipromosikan sebagai "Rider pekerja," sulit untuk menganggap Blade sebagai drama pekerjaan secara keseluruhan karena masalah dalam produksi. Tanggapan pada paruh awal serial terbilang kurang baik, mulai dari arahan setiap episode yang terasa canggung (akan dibahas lebih lanjut setelah segmen ini), sampai penjualan mainan yang terbilang kalah dari Tokuso Sentai Dekaranger yang sedang tayang bersamaan. Penulis utama pada paruh awal adalah Shoji Imai, yang meski sudah tergolong senior dalam menulis drama televisi, baru pertama kali menulis untuk tokusatsu, sehingga kemungkinan kurang cocok baginya karena setelah ini beliau belum pernah menulis tokusatsu lagi sama sekali.

Mengenai mainan, DX Henshin Belt Blay Buckle sebagai alat transformasi utama Blade perilisannya diundur dari waktu biasanya yaitu episode perdana karena kesulitan dalam memilih gimik. Selain itu, harga sabuk harus dibuat lebih murah agar orang dapat membelinya sebagai satu set dengan pedang DX Blay Rouzer, namun tidak mungkin untuk mempertahankan harga rendah untuk gimik belokan di mana gesper berputar 180 derajat saat pegangan dioperasikan. DX Blay Rouzer mereproduksi gimik yang digunakan dalam serial, di mana baki transparan terbuka dalam bentuk kipas, dan memiliki sistem penghitungan energi di mana titik serangan yang ditampilkan pada tampilan 7-segmen berfluktuasi sesuai dengan kartu yang dimuat. Namun karena anak-anak, yang menjadi target penjualan, tidak tertarik untuk menghitung angka atau tidak mampu melakukannya, produk tersebut meleset dari target meskipun menggunakan LCD yang mahal.

Mengevaluasi dari segala masalah diatas, dilakukan perubahan pada pertengahan serial, mulai dari Noboru Aikawa yang naik menjadi penulis utama, lalu juga lagu pembuka yang sepenuhnya diganti, untuk pertama kalinya dalam Heisei Rider. Tema pekerjaan tidak sepenuhnya ditinggalkan, seperti yang terlihat pada latar dimana dalangnya adalah mantan direktur BOARD dimana Kenzaki dan Tachibana bekerja. Namun drama sentral di paruh kedua serial adalah penggambaran battle royale dan persahabatan yang terjalin antara Kenzaki dan Hajime, yang terlibat dalam battle royale.


"Bahasa" Yang Menjadi Bahan Lelucon

Masih menyambung dengan tanggapan kurang baik pada paruh awal serial, dialog antara karakter utama yang sulit dipahami juga berkontribusi pada rendahnya tanggapan saat itu. Hal ini bukan karena semua pemerannya berakting buruk, tetapi karena staf menginstruksikan para aktor untuk "bertindak dengan emosi, bukan hanya mengatakannya dengan baik" (menurut para aktor), yang menyebabkan mereka terhanyut oleh momentum yang terlalu banyak memasukkan emosi ke dalam penampilan mereka, sehingga mengakibatkan ucapan mereka tidak jelas. Ucapan-ucapan kurang jelas ini menciptakan sebuah slang internet (meme) yang disebut Ondul.

Ondul (オンドゥル) adalah sebutan untuk "bahasa" berdasarkan dialog yang dilakukan oleh Kenzaki yang diperankan oleh Takayuki Tsubaki. Asal mulanya adalah episode perdana Blade dimana Kenzaki sebagai Blade sedang terpojok oleh serangan Locust Undead dan Tachibana/Garren hanya melihat saja dari kejauhan. Kenzaki berteriak, "Hontōni uragittan desu ka!" (Apa kau benar-benar mengkhianati kami?) tapi pengucapan Tsubaki terdengar seperti "Ondourur ragitta ndisukā!" dan dari kalimat inilah disingkat menjadi nama Ondul.

Tiga dari banyak meme Ondul.
Meme ini juga tersebar pada karakter lainnya seperti Hajime yang mengatakan "Ore wa kisama wo bukkorosu!" (Aku akan membunuhmu!) di episode 6 terdengar seperti "Ore~a, kusamuwomukkorosu!" yang kemudian disingkat Mukkorosu (ムッコロス) lengkap dengan ekspresinya yang tanpa sengaja terlihat konyol. Meski Tachibana tidak mengucapkan dialog yang terdengar berbeda, banyak momen karakternya yang juga menjadi meme, seperti saat Garren hanya berdiri melihat Blade diserang di episode 1, kalimat "Ore no karada wa boroboro da!" (Tubuhku hancur!) di episode 3, teriakan saat kamera mendekati wajahnya di akhir episode 7, dan lain-lain. Banyak momen yang tidak sengaja menjadi lucu sepanjang serial ini, yang kemudian dibuat parodi pada situs video Nico Nico Douga.

Tsubaki sebagai aktor Kenzaki mengatakan bahwa dia lebih mementingkan apakah perasaannya tersampaikan daripada bahasa Ondul, karena kenyataannya kata-kata tidak disampaikan dalam argumen yang sebenarnya. Dia tidak tersinggung karena dijadikan bahan lelucon, dan memandangnya secara positif sebagai unsur yang menciptakan gebrakan dan memeriahkan karya. Di kemudian hari, bahasa Ondul diakui juga pada karya resmi Kamen Rider penerus, terutama saat para Rider dari Blade menjadi bintang tamu.


Penayangan Resmi

Dalam rangka perayaan 50 tahun waralaba Kamen Rider di tahun 2021, setiap akhir minggu kanal Youtube resmi Toei Tokusatsu World Official mengunggah dua episode pertama setiap judul Kamen Rider dengan terjemahan bahasa Inggris termasuk Blade.

Episode 1 - Prajurit Ungu


Episode 2 - Rider Misterius



Evaluasi

Pada saat ditayangkan, Blade mendapat rating rendah, dan diperlakukan sebagai bahan ejekan di internet, seperti pada bahasan Ondul sebelumnya. Sutradara Takao Nagaishi mengatakan, “Saya sendiri sedih. Saya berpikir, 'Saya harus bekerja dengan orang-orang (aktor) seperti itu.' Saya tidak tahu kenapa. Mungkin itu salah saya.” Noboru Aikawa mengungkapkan bahwa dia tidak bisa merasakan individualitas produser Hikasa di paruh pertama program, dan Toshiki Inoue, yang bergabung pada pertengahan serial, merasa Blade tidak semarak dan tidak terasa mencoba melakukan sesuatu yang baru sehingga sia-sia. Beberapa staf yang terlibat juga menyatakan pandangannya, yang tidak bisa digambarkan sebagai hal yang menguntungkan.


Di sisi lain pada tahun 2010-an, ada evaluasi ulang terhadap karya ini. Meskipun tahap awal kurang diterima dengan baik karena isinya yang tidak dapat dipahami, ada beberapa yang mengapresiasi keseruan dari tahap tengah. Beberapa selebritas menyatakan bahwa mereka berhenti menontonnya pada awalnya saat ditayangkan, namun kemudian mengapresiasinya setelah menontonnya lagi.

Para pemeran utama Blade masih berkomunikasi dan berkumpul untuk promosi Blu-ray dan kembali berperan dalam drama audio di tahun 2015 yang menceritakan beberapa tahun setelah episode terakhir. Keempat Rider juga beberapa kali kembali dalam karya crossover pada Rider penerus, baik tampil sebelum dan sesudah transformasi maupun hanya mengisi suara. Pada tanggal 10 dan 23 Februari 2024, akan diadakan Kamen Rider Blade 20th Anniversary STAGE & TALK di Hyogo dan Fukuoka yang menampilkan keempat aktor Rider. Bersamaan dengan saat blog ini dimuat, hari ini pada tanggal 25 Januari 2024 dalam rangka 20 tahun episode pertamanya, logo 20 tahun Kamen Rider Blade diunggah pada Twitter resmi Kamen Rider.


Para aktor dan aktris Kamen Rider Blade
di tahun 2014 dalam rangka promosi
Rouze Card Archive 10th Anniversary.

Sumber

  • https://www.kamen-rider-official.com/riders/5/
  • https://www.kamen-rider-official.com/columns/wiki/1591/
  • https://ja.wikipedia.org/wiki/%E4%BB%AE%E9%9D%A2%E3%83%A9%E3%82%A4%E3%83%80%E3%83%BC%E5%89%A3
  • https://dic.pixiv.net/a/%E4%BB%AE%E9%9D%A2%E3%83%A9%E3%82%A4%E3%83%80%E3%83%BC%E5%89%A3

Tidak ada komentar:

Posting Komentar