30 Januari 1994, Metal Hero ke-13 ini memulai episode perdananya.
Metal Hero Polisi Bumi Terakhir
5 tahun semenjak Kido Keiji Jiban di tahun 1989, serial Metal Hero berturut-turut menggunakan tema polisi yang bekerja pada organisasi Bumi. Tidak terkecuali Blue SWAT, yang bahkan dibuat lebih realistis pada beberapa bagian. Karya ini meningkatkan target rentang usia pemirsa yang biasanya mulai dari bayi menjadi siswa sekolah dasar atas.
Lagu pembuka yang berjudul True Dream (hanya ditulis "lagu tema" pada adegan pembuka) dibuat lebih ballad dibanding lagu pembuka Metal Hero maupun tokusatsu biasanya. Selain itu lagu ini juga tidak menyebutkan judul serial atau nama pahlawan dan tim pada liriknya sama seperti Chojinki Metalder. Judul setiap episode pada paruh awal serial menggunakan bahasa Inggris yang ditulis dalam katakana, dan setiap akhir episode menggunakan "To be continued" (bersambung) dengan huruf alfabet, bukan tsuzuku (つづく) seperti biasanya.
Pendekatan Lebih Realistis
Seperti yang sudah disebutkan sebelumnya, Blue SWAT dibuat lebih realistis dibandingkan Metal Hero pendahulunya. Mulai dari tidak adanya adegan transformasi karena helm dan pakaian pelindungnya dikenakan secara manual. Memang bukan pertama kali karena Sekai Ninja Sen Jiraiya juga sudah melakukannya, tapi pakaian Blue SWAT dibuat lebih seperti pasukan khusus di dunia nyata dan tidak ada perbedaan besar selain warna dan nomor di helm.
Selain itu, setiap anggotanya tidak memiliki nama khusus setelah mengenakan pakaian yang disebut Protect Gear ini. Mereka tetap menggunakan nama masing-masing sebagai panggilan yaitu Sho Narumi, Sara Misugi dan Sig. Mungkin yang bisa dibilang mendekati kode nama adalah nomor anggota pada helm mereka, yaitu 153 (Sho), 071 (Sara) dan 011 (Sig). Meski Blue SWAT merupakan nama kelompok ini, hanya Sho yang menggunakan warna biru metalik, sedangkan Sarah memakai ungu metalik dan Sig dengan warna gunmetal.
Persenjataan Blue SWAT juga dibuat realistis, dimulai dari senjata utama masing-masing yaitu pistol BW-01 Dictator. Versi mainannya dirancang untuk ukuran tangan siswa sekolah menengah dan atas serta dewasa muda, lalu juga sempat dimuat dalam majalah pistol model. Senjata lainnya juga lebih mendekati senjata sungguhan dengan nama generik dalam bahasa Inggris, seperti Missile Launcher dan Flamethrower.
Dimulai Dengan Kisah Lebih Serius
Pendekatan realistis juga membuat karya ini memiliki cerita yang lebih serius. Diceritakan Blue SWAT awalnya adalah organisasi anti alien yang dirahasiakan dari publik. Tapi pada episode pertama markas besar mereka hancur karena ketua Blue SWAT yaitu Fuwa tubuhnya diinvasi alien lalu menembaki anggotanya dan memasang bom untuk meledakan markas. Hanya Sho, Sarah dan Sig yang masih hidup, meski media memberitakan mereka adalah pelaku pengeboman markas yang ikut tewas dalam ledakan.
Meski kehilangan dukungan utama mereka, ketiga Blue SWAT tetap berusaha melawan alien. Mereka mendapat bantuan programmer jenius Seiji Usami dan nantinya mahasiswi bernama Sumire Aso. Sho dan kawan-kawan membuka kantor investigasi dan konsultasi yang dinamakan Blue Research untuk mencari uang sambil menutupi aksi mereka sebagai Blue SWAT dari publik.
Perubahan Arah Di Pertengahan Serial
Merchandise yang dikembangkan pada awal serial menarik perhatian penonton, terutama pada usia yang lebih tua. Di sisi lain, anak-anak kurang menanggapi secara baik. Tsuyoshi Nonaka dari Bandai menyebutkan mainan Dictator versi murah lebih laku terjual dari pada versi DX, dimana DX seharusnya menjadi produk utama dan Bandai cukup kesulitan dalam pembuatan mainan ini. Karena tanggapan tersebut, dilakukan beberapa perubahan, seperti adegan komikal diperbanyak dan organisasi musuh diperjelas, sehingga menjadi seperti Metal Hero pada umumnya.
Salah satu representasi terbesar dalam perubahan ini adalah kemunculan Gold Platinum mulai dari episode 23. Gold Platinum adalah prajurit keadilan dari luar angkasa yang tiba-tiba terlibat dalam pertarungan Blue SWAT melawan para alien. Dia memiliki persenjataan tersendiri yaitu senapan Gravion dan kapal antariksa Star Fortress, yang turut dikomersialisasikan sebagai mainan.
Pada episode 29, Sho mendapat Silvanic Gear berkat kekuatan Gold Platinum, dan ketika mengenakan ini namanya menjadi Hyper Sho. Dengan warna perak, armor ini memiliki bagian yang lebih banyak dari Protect Gear, sehingga ketika dipakai menjadikan Sho terlihat lebih seperti Metal Hero pada umumnya. Episode 33 memperkenalkan Drum Gunner sebagai senjata baru Sho dan masih dari pemberian Platinum. Drum Gunner bisa digabungkan dengan Dictator untuk menjadi Drum Gun Fire.
Para Mafia Antariksa
Kontras dari trilogi Rescue Police yang menampilkan polisi dengan armor lengkap melawan kriminal manusia (dengan pengecualian tertentu), Blue SWAT yang menggunakan armor sederhana dan persenjataan realistis melawan para alien yang disebut Space Mafia. Para mafia antariksa ini tidak berniat menghancurkan Bumi tapi menguasainya dan memperbudak penduduknya. Mereka menjalankan misinya secara rahasia dengan melakukan Invade yaitu menginvasi/merasuki tubuh manusia, dan adegan Invade sering menampilkan para alien dalam bentuk seperti gel yang dibuat dengan grafis komputer 3 dimensi.
Pada awal serial, para alien menggunakan bahasa asing yang tidak bisa dimengerti oleh penduduk Bumi. Tapi nantinya ketika Space Mafia terungkap sebagai organisasi kriminal antariksa sungguhan, para alien ini mulai berbicara dalam bahasa Jepang pada episode 14, dan pada pertengahan serial mereka juga saling bicara bahasa tersebut satu sama lain seperti tokusatsu pada umumnya. Semenjak perubahan pada serial menjadi lebih tradisional, Space Mafia menjadi punya markas persembunyian sejak episode 21, dan nantinya sang pemimpin yaitu Mademoiselle Q alias Queen mulai muncul sejak episode 37.
Penayangan Resmi
Pada awal tahun 2020, kanal Toei Tokusatsu World Official dibuka di Youtube dan menayangkan beragam tokusatsu Toei terutama yang era 90an kebawah, salah satu diantaranya adalah Blue SWAT. Kedua episode perdananya bisa ditonton dalam takarir bahasa Inggris.
Episode 1 - Beginning! (Awal Mula!)
Episode 2 - Lonely Battle (Pertempuran Kesepian)
Pasca Tayang
Blue SWAT bukan terakhir kalinya Soji Masaki, pemeran Sho, tampil dalam tokusatsu, karena dia nantinya memerankan Kyoji Kuzunoha di versi live action Shin Megami Tensei: Devil Summoner, tokoh tamu di Moero!! Robocon episode 6 dan Ultraman Cosmos episode 33, dan Kamiya Go/Sazer Tragos di Choseishin Gransazer. Kou Domon, pemeran Sig, setahun sebelumnya memerankan Masaru Asou alias Kamen Rider ZO, dan juga menjadi tokoh tamu pada Tokuso Robo Janperson episode 24. Karena Super Hero Fair, yang salah satunya menampilkan ZO, dilanjutkan pada tahun 1994, berarti Domon muncul dua tahun berturut-turut di layar lebar karena film kompilasi kedua episode perdana Blue SWAT juga tayang disana.
Blue SWAT dan Janperson muncul kembali dalam dua episode terakhir Jukou B-Fighter yang tayang pada bulan Februari 1996. Mademoiselle Q dan beberapa alien juga kembali muncul. Sig disini memiliki janggut karena sang aktor juga sedang syuting film lain dalam waktu berdekatan yang mengharuskan dia tampil seperti itu. Janggut Sig ini sempat dijadikan bahan gurauan Sho dalam cerita.
Pada adaptasi Amerika dari B-Fighter yang berjudul Big Bad Beetleborgs, wujud monster Mademoiselle Q muncul sebagai monster bernama Wingar dalam episode Convention Dimension. Blue SWAT, atau tepatnya hanya Sho yang sedang mengenakan Protect Gear muncul sebentar sebagai salah satu kandidat anggota pada akhir film Space Squad: Gavan VS Dekaranger.
Sumber
- https://ja.wikipedia.org/wiki/%E3%83%96%E3%83%AB%E3%83%BC%E3%82%B9%E3%83%AF%E3%83%83%E3%83%88
Tidak ada komentar:
Posting Komentar