Sabtu, 07 Januari 2023

Informasi Produksi Fireman


7 Januari 1973, tokusatsu produksi Tsuburaya Productions ini memulai episode perdananya. 


Dalam Rangka 10 Tahun TsuPro

TsuPro berdiri pada tahun 1963, tapi baru memproduksi serial tokusatsu sendiri 3 tahun kemudian yaitu Ultra Q dan Ultraman. Untuk merayakan 10 tahun sejak berdirinya perusahaan ini, TsuPro memproduksi 3 judul tokusatsu yaitu Fireman, Ultraman Taro dan Jumborg Ace. Tapi diantara ketiga karya ini hanya Fireman yang menampilkan tagar "Tsuburaya Pro Shoritsu 10-shunenkinen Bangumi" (Acara Peringatan 10 Tahun Tsuburaya Pro).


Proyek Kerjasama Dua Perusahaan

TsuPro bekerjasama dengan Mannensha dalam memproduksi karya ini. Kedua perusahaan ini mulai melakukan kontak ketika pengumuman produksi Rainbowman oleh Mannensha dan Toho. TsuPro telah mendaftarkan nama Rainbowman sebagai merek dagang untuk judul acara yang terkait dengan pelangi sebelum Rainbowman karya Mannensha-Toho, tapi masih tentatif tanpa proyek yang sedang berjalan.


Pada musim semi 1972, Mannensha mendekati TsuPro untuk mentransfer merek dagang Rainbowman kepada mereka. Hajime Tsuburaya, direktur TsuPro saat itu, dan Kimihiko Eto, produser Mannensha, mulai berkomunikasi satu sama lain saat itu. Pada musim panas 1972, Eto mendekati Tsuburaya tentang acara baru, dan dalam satu malam, produser Akira Tsuburaya menulis proposal proyek "Honkaku Kaiju TV Eiga Kikaku-an Fireman" (Rencana Film Televisi Kaiju Skala Besar Fireman).

Pada salah satu tahap rencana, ada beberapa nama yang tidak jadi digunakan. Judul karya dan nama pahlawannya adalah Redman, seperti kode nama Ultraman dan Ultraseven saat awal produksi dan judul tokusatsu bernama sama di tahun 1972. Alat perubahnya disebut Red Stick dan nama pasukan khususnya adalah G.S.S.


Sinopsis Kisah Sang Pahlawan Api

Fireman menceritakan Bumi yang mulai menunjukkan tanda-tanda bencana alam, lalu dinosaurus, yang seharusnya punah, muncul satu demi satu sebagai monster. Suatu hari, fenomena yang tidak biasa terjadi di lepas pantai Semenanjung Aoe: suhu air laut naik secara tidak normal, diikuti oleh fenomena bercahaya di lautan. Gunpachi Umino dari Pusat Pengembangan Laut dan rekan-rekannya mengunjungi pulau itu untuk menyelidiki, dan makhluk mengerikan yang tampaknya telah berevolusi dari dinosaurus purba muncul di hadapan mereka. Daisuke Misaki, seorang arkeolog yang sedang menggali fosil di daerah tersebut, diam-diam menggunakan Fire Stick untuk bertransformasi menjadi Fireman, pahlawan raksasa api untuk melawan dinosaurus tadi.


Misaki sebenarnya adalah seorang penduduk Benua Aban yang tersembunyi jauh di bawah tanah, yang dikirim ke permukaan untuk menyelamatkan dunia. Selepas kejadian Semenanjung Aoe, pemerintah membentuk SCIENTIFIC ATTACK FORCE (SAF), dengan Pusat Pengembangan Laut sebagai organisasi induknya, yang menggunakan kekuatan ilmu pengetahuan untuk menghadapi insiden mengerikan yang menyerang Bumi. Misaki awalnya ragu atas undangan Umino untuk bergabung dengan SAF, tetapi bergabung untuk memperjuangkan Bumi sebagai anggota SAF dan sebagai Fireman.

Meski berjudul Fireman (Manusia Api), nama-nama tokoh dalam karya ini berhubungan dengan air, seperti Misaki, Umino, Mizushima, Chiba (prefektur dekat laut), dan Hayama (marina). Nama Gunpachi berdasarkan Gunpachi Ono, yang berada di Tsuburaya Enterprises saat itu. Semua tokoh utama ditetapkan sebagai doktor maupun orang yang bekerja di laboratorium.


Kelebihan Dalam Efek Khusus

Kebijakan produksi awal adalah untuk "kembali ke akar acara tokusatsu (bertema) kaiju," dan dimaksudkan untuk kembali ke fiksi ilmiah penuh. Selain itu, dalam garis besar proyek, sebagai "tantangan terhadap laut dan kedalaman bumi." Dicatat bahwa efek khusus TsuPro akan didemonstrasikan dan ditampilkan di lokasi bawah laut dan bawah tanah, yang telah dihindari oleh produksi tokusatsu lainnya karena masalah biaya.

Salah satu fitur dari karya ini adalah efek khusus yang dinamis, yang berdampak kuat pada pemirsa. Sesuai judulnya, api secara aktif digunakan dalam adegan efek khusus. Selain ledakan api dan bubuk mesiu, sintesis optik digunakan secara efektif, dan gambar memiliki dampak yang kuat pada pemirsa. Sorotan lain dari film ini adalah desain monster yang sederhana, yang bertujuan untuk kembali ke akarnya, dan miniatur yang rumit serta rangkaian efek khusus lainnya.


Cerita Dalam Produksi

TsuPro memproduksi Fireman, Ultraman Taro dan Jumborg Ace bersamaan, sehingga ketiganya harus berbagi studio. Toho Built yang biasa digunakan TsuPro saat itu hanya cukup untuk Taro dan Jumborg Ace, sehingga Daiei Tokyo Studio digunakan untuk ruangan staf dan syuting pada karya ini. Studio tersebut besar dan memiliki langit-langit tinggi, yang memungkinkan pengambilan gambar dengan kedalaman dan sudut yang ditinggikan.

Dalam hal pemeran, Misaki alias Fireman diperankan oleh Makoto Naoya. Beliau diberitahu oleh Akira Tsuburaya bahwa beliau terpilih karena audisi, namun sama sekali tidak ingat kalau pernah ikut. Naoya juga mengingat kembali semasa syuting, "Pak Kishida selalu memberi instruksi tegas jika saya melakukan penampilan yang buruk. Berkat itu, saya bisa menghilangkan aksen dan berkembang pesat dalam hal akting."


Pada jajaran pemeran lain ada Goro Mutsumi sebagai Gunpachi Umino, yang sebelum dan sesudahnya mendapat peran tamu dalam tokusatsu seperti Mighty Jack, Ultraman 80 dan Uchu Keiji Sharivan. Shin Kishida, yang sebelumnya dikenal memerankan Ken Sakata di Kaettekita Ultraman, kali ini memerankan Saburo Mizushima. Sama seperti pada Kaettekita, Kishida menggunakan nama pena Shin Akegawa ketika menulis salah satu episode Fireman.


Perubahan Semasa Tayang

Pada saat Fireman tayang, anime Sazae-san yang sudah tayang sejak tahun 1969 sedang naik daun. Akibatnya rating Fireman menjadi rendah dengan rata-rata 6 sampai 7%. Sebagai upaya peningkatan, slot siaran diubah menjadi hari Selasa pukul 19:00 sejak episode 13, dan judul pembuka didesain ulang. Adegan utama dari Fireman melawan monster juga dimasukkan sebagai avant-title (cuplikan sebelum lagu pembuka). 

Selanjutnya, setelah versi lokasi Kyushu dari episode 17 dan 18 yang menampilkan Fire Bracelet dan teknik baru Fire Dash, langkah-langkah diambil untuk memperkenalkan monster luar angkasa yang lucu dan meningkatkan penggambaran pastoral yang berlatarkan desa pegunungan. Namun, rating tidak meningkat dan orisinalitas karya tersebut memudar, dan Fireman berakhir setelah 30 episode.


Pasca Tamat

Pada beberapa penayangan internasional, judulnya menjadi Magma Man karena kata Fireman di luar negeri diartikan sebagai pemadam kebakaran.

Dua tahun setelah Fireman, Makoto Naoya berperan sebagai Tsuyoshi Kaijo/Akaranger di Himitsu Sentai Goranger, karya Super Sentai paling pertama. Sesuai namanya, lagi-lagi beliau memerankan karakter berunsur warna merah dan masih kembali menjadi tokoh utama. Naoya menjadi tamu dalam salah satu sesi acara yang menampilkan Fireman dan para pahlawan TsuPro selain Ultraman di acara Tsuburaya Convention 2019.

Meski tidak pernah ada sekuel, Fireman mendapat penerus lewat tokoh Glen Fire yang memulai debut dalam film Ultraman Zero THE MOVIE: Chokessen! Belial Ginga Teikoku pada tahun 2010. Desainnya sama-sama didominasi warna merah tapi dengan wajah yang menyerupai bara api. Glen Fire yang diisi suarakan oleh Tomokazu Seki menjadi salah satu anggota Ultimate Force Zero yang beberapa kali muncul dalam berbagai karya Ultraman sampai saat ini.

 

Makoto Naoya (kiri) di acara
Tsuburaya Convention 2019

Sumber:

  • https://ja.wikipedia.org/wiki/%E3%83%95%E3%82%A1%E3%82%A4%E3%83%A4%E3%83%BC%E3%83%9E%E3%83%B3
  • https://m-78.jp/videoworks/fireman/
  • https://m-78.jp/heroseries/fireman/index.html

Tidak ada komentar:

Posting Komentar