Sabtu, 05 Maret 2022

Informasi Produksi Uchu Keiji Gavan

5 Maret 1982, Metal Hero paling pertama ini memulai episode perdananya. 


Inspirasi Dari Media Fiksi Ilmiah Saat Itu

Selain sebagai Metal Hero pertama, Gavan juga sekaligus judul pertama dalam trilogi Uchu Keiji/Space Sheriff (Detektif Luar Angkasa) dan saat itu sebutan "Metal Hero" belum digunakan. Karya ini diproduksi pada masa SF Boom (SF=Science Fiction/Fiksi Ilmiah) karena kepopuleran film Star Wars dan anime Uchu Senkan Yamato. Gavan menampilkan visual inovatif yang berbeda dari tokusatsu biasanya pada saat itu.


Pahlawan Baru Di Masa Rehat Waralaba Lain

Pada musim semi dan gugur 1981, serial Ultraman dan Kamen Rider mengakhiri masa tayangnya lewat Ultraman 80 dan Kamen Rider Super 1, sehingga yang masih bertahan hanya Super Sentai dengan Taiyo Sentai Sun Vulcan. Setahun kemudian, karya ini diluncurkan sebagai serial pahlawan baru yang tidak bergantung pada waralaba yang sudah ada. Saat itu juga ada tokusatsu baru Toei yaitu Robot 8-chan sedang tayang, yang nantinya menjadi yang pertama dalam serial Fushigi Comedy, dan kedua karya ini sama-sama membawa gaya baru dalam tokusatsu Toei.

Beberapa sketsa awal Gavan yang dirangkum dalam buku
All About Katsushi Murakami -Superhero Kogyo Designer Toshu-

Inspirasi karya ini adalah ilustrasi privat Katsushi Murakami, yang menggambarkan pahlawan metalik dengan pedang berdiri di suatu tempat di alam semesta. Ketika produser Susumu Yoshikawa melihat ilustrasi tersebut, beliau menetapkan itu akan menjadi aset besar dalam tantangan menciptakan pahlawan tersendiri yang akan melampaui Kamen Rider, dengan barisan (staf) yang tidak melibatkan sang desainer jenius Shotaro Ishinomori.


Nama Berdasarkan Aktor Luar Negeri

Pada awal proyek, judulnya adalah Uchu Keiji Z. Meski tidak jadi digunakan sebagai nama sang pahlawan, unsur Z masih ada dalam jurus Laser Z Beam dan garis hitam pada kostum juga agak membentuk huruf Z. Beberapa judul lain yang diajukan adalah Uchu Keiji Bem Trigger, Ginbrid maupun Ginjiro, dimana kata gin (perak dalam bahasa Jepang) sering digunakan karena merujuk pada warna si pahlawan. Ginjiro tidak jadi digunakan karena ada staf bernama Ginjiro Fujiwara dalam departemen televisi Toei saat itu.

Jean Gabin

Akhirnya nama yang ditetapkan adalah Gyaban, berdasarkan nama mendiang aktor berkebangsaan Prancis Jean Gabin. Kemudian pada penulisan huruf Latin menjadi Gavan seperti yang kita kenal sekarang. Alasan meminjam nama aktor luar negeri adalah karena akan sulit menggunakan nama Jepang, dan akan terlalu memakan waktu untuk mencoba menghindari merk dagang yang sudah ada.


Aktor Utama Yang Penuh Aksi

Retsu Ichijoji alias Gavan diperankan oleh Kenji Ohba, yang sebelumnya sempat memerankan Battle Kenya di Battle Fever J dan Denzi Blue di Denshi Sentai Denziman. Dia juga adalah salah satu anggota JAC (Japan Action Club) dan sempat menjadi suit actor Akaranger di Himitsu Sentai Goranger mulai dari episode 67. Ohba dipilih karena merupakan salah satu anggota andalan JAC saat itu, dan peran utama kali ini diharuskan untuk melakukan adegan aksi yang ekstrim sebelum transformasi.

Pemilihan Ohba sebagai aktor utama oleh produser Yoshikawa sebenarnya tidak berjalan mulus pada awalnya. Karena jam tayang Gavan sebelumnya digunakan untuk serial dengan tokoh utama wanita sejak anime Candy Candy, pihak stasiun TV jadi khawatir dan berkata, "Tokoh utama pria terlalu lemah (untuk memberi dampak)!" Lalu banyak juga suara oposisi dari dalam Toei, tapi Yoshikawa tidak menyerah sampai akhirnya Ohba tetap bisa menjadi Gavan. Pada wawancara di lain waktu, beliau berkata, "Ohba bisa akting, dia menawan, dia ingin belajar, dia cukup baik untuk pekerjaan itu. Tentu saja, ada suara oposisi karena ini adalah awal dari proyek baru, tapi saya memilih Ohba. Saya pikir Anda semua tahu pesona Gavan dan Ohba lebih baik daripada saya."

Meski Ohba bisa sekaligus memerankan sebelum dan sesudah transformasi seperti pada Battle Fever dan Denziman, kali ini Gavan memiliki beberapa suit actor berbeda tergantung versi kostum apa yang digunakan, salah satunya adalah Jun Murakami yang mengenakan kostum versi aksi. Karena aksi Ohba yang intens, Murakami sempat memaksakan diri agar tidak dianggap "melemah setelah berubah." Di sisi lain, Ohba mempercayai Murakami, yang sudah pernah bekerja sama, dan tidak pernah memberinya perintah apapun tentang akting maupun aksinya.


Pakaian Tempur Yang Berkilauan

Pakaian tempur Gavan yang disebut Combat Suit memiliki ciri khas warna peraknya yang berkilauan. Di balik layar, kostum Gavan memiliki tiga versi; kostum berlapis untuk adegan jarak sangat dekat, kostum FRP dicat perak untuk jarak dekat, dan kostum untuk aksi ringan. Kostum berlapis FRP menggunakan teknik pemrosesan yang disebut pelapisan deposisi vakum, yang juga digunakan dalam istilah transformasi ("Jouchaku!"). Jika ada gelembung udara dalam bagiannya, itu akan membengkak dan pecah dari panasnya proses pelapisan, sehingga proses pemodelan jadi sangat hati-hati dan memakan waktu.

Kostum berlapis ini kontroversial karena memantulkan pemandangan sekitarnya, tapi juru kamera Susumu Seno meyakinkan penonton, "Dia adalah detektif luar angkasa, jadi wajar saja bila apapun terpantul." Untuk mengatasi pantulan, kostum kadang disemprot dengan lapisan matte. Kemudian, kostum dengan cat perak biasa juga dibuat, dan bersama kostum aksi bahan lateks uretan, digunakan dengan cara berbeda tergantung situasinya. Namun, sinar matahari dan pencahayaan buatan masih mempersulit syuting, sehingga dibuatlah konsep Maku Kukan (Ruang Udara Maku) dimana sebagian besar pertempuran terjadi.

Mata pada topeng Gavan yang bersinar sangatlah tajam sampai beberapa orang merasa itu akan menakuti anak-anak. Namun, Katsushi Murakami tetap lanjut dengan ini, sambil bilang, "Kita perlu citra pahlawan yang terbakar amarah melawan kejahatan." Hasilnya rencana ini sukses, dan banyak topeng pada karya penerusnya didesain dengan wajah yang kuat.

Ciri khas transformasi Gavan adalah perubahan wujud cepat selama 0.05 detik, yang kemudian diulangi dalam "gerakan lambat" mulai dari pose transformasi dan pengiriman Combat Suit dari kapal Dolgiran. Penggambaran "proses transformasi yang ditampilkan setelah berubah" dilakukan untuk membuat anak-anak senang, karena ide Ohba sederhana dan singkat. Katsushi Murakami terinspirasi dari drama sejarah Nihon Kenkakuden, karya pertama produser Yoshikawa, dimana Musashi Miyamoto membunuh musuhnya secara instan lalu ditunjukkan prosesnya dalam adegan lambat. 

Salah satu senjata andalan Gavan adalah Laser Blade. Pada tahap awal, pedang ini berbilah pendek, dengan pola emblem Planet Bird pada pegangannya. Tapi kemudian diubah menjadi pedang panjang di tengah syuting karena kecelakaan yang membuatnya patah, dan pola pada gagangnya hilang menjadi hanya alur bergaris. Ketika bersinar, biasanya diproses oleh sintesis optik, tapi di pertengahan serial ada adegan dimana pedang fluoresen untuk efek khusus digunakan karena membutuhkan cahaya realistis dan menghemat waktu sintesis.


Penekanan Efek Khusus Karena Tema Fiksi Ilmiah

Selain teknologi deposisi vakum untuk produksi kostum, sintesis video dari Totsu ECG System yang telah digunakan secara eksperimental hingga saat itu, pada karya ini jadi banyak digunakan karena unsur fiksi ilmiah yang menjadi motif utama. Sutradara Yoshiaki Kobayashi membayangkan latar belakang futuristik bagi pahlawan berskala luar angkasa, dan syuting dilakukan pada lokasi gedung pencakar langit Nishi-Shinjuku dan tanah reklamasi Dermaga Oi.

Shozo Uehara menjadi penulis utama Gavan setelah lima tahun berturut-turut menulis untuk Sentai sejak Goranger sampai Sun Vulcan. Dari segi drama, Gavan memiliki beberapa kemiripan dengan manga Ginga no Jo-o Super Lady yang ditulis Uehara beberapa tahun sebelumnya, yang juga bertema luar angkasa.


Musik Yang Bersemangat

Aransemen musik latar (BGM) Gavan dikerjakan oleh Michiaki Watanabe, yang pada waktu yang sama juga mengerjakan musik Dai Sentai Goggle V. Lagu "Shugeki II (B11)" awalnya dibuat dengan inspirasi serangan para antagonis Maku. Namun karena rasa unik yang membangkitkan semangat yang tercipta oleh ritme string dan melodi terompet, lagu ini jadi banyak digunakan dalam adegan Laser Blade mulai dari episode 17, bahkan sampai jadi lebih dikenal sebagai lagu tema Laser Blade. 

Kesuksesan lagu ini membuat Watanabe diminta membuat "lagu adegan klimaks" dengan nada yang mirip pada kedua Uchu Keiji penerusnya. Bahkan nada yang sama juga muncul di beberapa anime seperti Kousoku Denshin Albegas, Haja Taisei Dangaioh dan Shinkon Gattai Godannar, yang musiknya juga digubah oleh Watanabe.

Akira Kushida

Lagu pembuka, penutup dan beberapa lagu tambahannya dinyanyikan oleh Akira Kushida yang setahun sebelumnya menyanyikan banyak lagu Sun Vulcan. Lagu pembuka yang juga berjudul Uchu Keiji Gavan tak hanya digunakan pada adegan pembuka tapi juga menjadi pengiring dalam berbagai adegan aksi. Lagu ini juga menyertakan teriakan sebelum chorus, yang disertai suara "Ee! Ee!" yang menimbulkan salah sangka karena suara sebenarnya adalah "Beam! Beam!"


Proyek Penuh Pertaruhan

Kenji Ohba menyebutkan karya ini adalah "impian yang telah lama dicita-citakan oleh sponsor selama bertahun-tahun," dan "produser dari stasiun TV dan Toei mempertaruhkan posisi mereka." Produser Takeyuki Suzuki menyebutnya sebagai "karya dengan biaya produksi tertinggi yang pernah ada." Di lain waktu, beliau mengingat kembali bahwa anggarannya sangat besar sampai "jika hasilnya buruk, kami tidak akan pernah bisa membuat pahlawan tokusatsu baru lagi."

Ohba juga menyebutkan stasiun TV memberlakukan syarat pada staf: "Jika rating tidak melebihi dua digit, kalian dipecat." Pada akhir syuting episode kedua, Ohba diberitahu tentang ini oleh produser Yoshikawa dan produser TV, lalu berkata, "Aku akan mempertaruhkan nyawaku." Dia kemudian mulai memasukkan adegan aksi yang lebih intens dalam syuting berikutnya.

Dalam wawancara di lain waktu, Ohba bercerita pernah mendapat surat penggemar berisi bubuk putih bertuliskan "racun." Surat ini dikirim oleh penggemar yang iri dengan hubungan dekat Gavan dan Mimi sang tokoh utama wanita. Namun, karena hal ini dapat menyebabkan masalah dan mempengaruhi acara jika dipublikasikan, Ohba dan produser setuju untuk merahasiakannya.

Setelah berbagai rintangan, Gavan terbukti sukses. Reaksi terhadap episode 43 sangat kuat, dan Toei dibanjiri panggilan telepon. Gavan kemudian masih kembali meski bukan sebagai tokoh utama dalam Uchu Keiji Sharivan, dimana Sharivan muncul lebih dahulu di episode terakhir Gavan.


Kepopuleran Di Luar Negeri

Setelah populer di tanah kelahiran sendiri, Gavan tayang di beberapa negara dan jadi populer juga, termasuk di Indonesia. Hanya selang satu tahun, Gavan tayang di Prancis dengan judul X-OR pada tahun 1983. Ketika Kenji Ohba dan Sonny Chiba (pemeran Voicer, ayah Gavan) mengunjungi Prancis beberapa tahun kemudian, mereka didatangi keluarga Jepang yang tinggal disana, dan saat itu mereka belum tahu kalau Gavan sempat tayang di Prancis. Di lain waktu, ketika mereka di restoran di negara lain yang juga menayangkan Gavan, mereka didekati lagi oleh keluarga yang sama, dan Chiba menjawab dengan santai, "Saya ayah Gavan."

Di Filipina, Gavan tayang dengan judul Sky Ranger Gabin, dimana salah satu penerusnya yaitu Uchu Keiji Shaider justru tayang lebih dahulu di negara ini. Gavan tayang dalam format video Betamax di Indonesia dengan judul Gaban bersama beberapa tokusatsu lain. Kepopulerannya bahkan sampai bisa mendatangkan acara panggung resmi Gavan bersama Goggle V, yang turut mengundang Kenji Ohba dan Junichi Haruta si pemeran Goggle Black.

Masih di Indonesia pada tahun 90an, dibangun patung robot raksasa dengan kepala Gavan tapi dengan badan yang lebih mirip Jiku Senshi Spielvan di Dunia Fantasi. Dari sini sebutan "segede Gaban" tercipta di Indonesia, yang digunakan untuk menggambarkan sesuatu yang besar.


Patung "Gaban" di Dunia Fantasi Ancol.


Sumber:

  • https://ja.wikipedia.org/wiki/%E5%AE%87%E5%AE%99%E5%88%91%E4%BA%8B%E3%82%AE%E3%83%A3%E3%83%90%E3%83%B3
  • Foto patung Gaban: https://www.facebook.com/photo.php?fbid=1030181437026849&set=p.1030181437026849&type=3

1 komentar:

  1. Gavan & Sharivan adalah serial masa kecil gw,,, serasa nostalgia menonton serial ini, dan semua lagu2nya enak2 dan epik saat didengarkan yg dibawakan oleh Akira Kushida & Harry Kimura, benar2 bisa membangkitkan semangat saat mendengarkan lagu2 dr Gavan,,, mulai dr Opening Themenya, Ending Themenya (Hoshizora No Messeji), juga lagu2 background lainnya (Superhero Bokura no Gavan, Chase! Gavan, Kagayaku Ouja Dorugiran)

    BalasHapus