Sabtu, 10 Juli 2021

Informasi Produksi Ultraman

10 Juli 1966, serial Ultra kedua ini tampil pertama kali dalam acara "Festival Malam Ultraman." Seminggu kemudian pada 17 Juli 1966, episode perdana Ultraman mulai tayang. 


Awal Mula

Proyek dimulai sekitar bulan Agustus 1965, hampir satu tahun sebelumnya. Pada saat itu, Ultra Q sudah ditetapkan untuk tayang pada hari Minggu pukul 7 malam di bulan Januari 1966, dan produser TBS Takashi Kakoi dan direktur departemen perencanaan dan literatur Tsuburaya Productions Tetsuo Kinjo berperan penting dalam menciptakan berbagai ide. Pada tahap sangat awal, TBS memberi beberapa syarat kepada TsuPro:

  • Produksi berwarna sepenuhnya.
  • Tokoh utama harus menjadi monster adil yang bisa melawan monster secara seimbang.
  • Tetap ada satu aktor reguler dari Ultra Q.
Dalam pertemuan, ada opini yang kuat kalau akan jadi masalah jika tokoh utamanya adalah monster, dan Eiji Tsuburaya mengusulkan "pahlawan seperti Superman." Sekitar waktu yang sama, Toho memproduksi film Frankenstein vs Chitei Kaiju Baragon, dimana Eiji menjadi sutradara efek khusus, dan film tersebut menampilkan pertarungan Frankenstein yang secara fisik mirip manusia melawan Baragon yang masih seperti monster kebanyakan. Disebutkan kalau konsep film tersebut agak mempengaruhi proyek ini.


Rencana 1 - Bemlar

Dahulu pada tahun 1962, Eiji Tsuburaya dan Tetsuo Kinjo sempat mengajukan konsep WOO kepada Fuji TV, yaitu tentang alien bersahabat yang memihak manusia. WOO akhirnya tidak dilanjutkan (dan menjadi inspirasi serial TV tahun 2006) tapi beberapa konsepnya dibawa untuk rencana pertama ini, yang diberi judul Kagaku Tokuso Tai: Bemlar. Pada proposal yang diajukan bulan Desember 1965 ini, diceritakan Tim Pencarian Khusus Ilmiah adalah spesialis "kasus diluar nalar" dan alien budiman tak teridentifikasi yang bernama Bemlar bekerja sama dengan mereka. Pada saat ini, latar cerita "tokoh utama yang tewas dalam kecelakaan pesawat hidup kembali dan menjadi pahlawan" bisa terlihat, tapi hubungan antara tokoh utama dengan Bemlar tidak dijelaskan dalam proposal.


Penampilan Bemlar berdasarkan salah satu makhluk legenda Jepang yaitu Karasu Tengu. Orang-orang yang terlibat dalam proyek mengatakan sulit untuk membedakannya dari monster musuh, dan karakterisasinya sebagai pahlawan juga lemah. Akhirnya proyek Bemlar dipikirkan kembali dan dilakukan perubahan termasuk nama. Meski begitu nama Bemlar nantinya menjadi nama monster pertama yang dilawan oleh Ultraman di episode pertama.


Rencana 2 - Redman

Pada bulan Januari 1966, judul proposal menjadi Kagaku Tokuso Tai: Redman. Pada proposal ini, sang pahlawan bukan lagi monster, melainkan pria misterius yang mengenakan kostum merah yang menyerupai baju zirah. Tingginya fleksibel, bisa memanjang dari 2 meter menjadi 40 meter. Meski begitu dia memiliki waktu transformasi yang terbatas.

Hubungan antara sang pahlawan dan tokoh utama kini dijelaskan, yaitu Redman menyebabkan kematian seorang manusia bernama Sakomizu dalam sebuah kecelakaan, kemudian bertanggung jawab dengan meminjam tubuh Sakomizu. Konsep cukup mirip dengan hasil akhir nanti, tapi ada beberapa perbedaan seperti kampung halaman Redman dihancurkan oleh invasi planet lain, Sakomizu memang sudah mati dan sepenuhnya digantikan Redman, dan Sakomizu punya kekasih yang seorang penyanyi terkenal.


Perubahan dari Bemlar ke Redman ini membuat desain Redman lebih heroik, tapi diminta agar desainnya lebih sederhana dan "berdampak." Karena proyek ini direncanakan untuk dijual juga di Amerika Serikat, Otohiko Otani dari TBS yang familiar dengan situasi Amerika mengatakan, "Wujud (Redman) sekarang tidak akan bisa diterima orang asing. dan tampilan seperti topeng besi tanpa ekspresi akan lebih misterius." Nama Redman nantinya digunakan sebagai kode nama oleh TsuPro untuk mencegah perusahaan lain mengambil hak cipta nama acara pada tahap perencanaan untuk judul setelah ini. Pada tahun 1972, Redman digunakan sebagai nama serial tokusatsu yang setiap episode berdurasi pendek seperti Ultra Fight.


Penetapan Ultraman & Cerita Sebelum Mulai Tayang

Setelah berbagai percobaan, akhirnya desain akhir ditetapkan. Pada tanggal 22 Maret 1966, kantor hak cipta menyetujui pendaftaran acara, yang sekarang berjudul Ultraman. Nama Ultraman digunakan supaya menyambung dengan Ultra Q yang tayang sebelumnya, meski judul ini bukanlah sekuel. Bersama Magma Taishi yang mulai tayang lebih dahulu beberapa hari sebelumnya, kedua judul ini menjadi pionir dalam tayangan serial drama berwarna di televisi.


Untuk Ultra Q, Eiji Tsuburaya bersikeras tokusatsu tidak bisa diproduksi dengan kualitas 16 mm, jadi serialnya direkam dengan film 35 mm seperti untuk film layar lebar, kemudian dikurangi menjadi 16 mm untuk ditayangkan di televisi. Metode ini menghasilkan kualitas tinggi yang tak biasa dalam produksi acara TV, tapi biaya film memberi tekanan pada anggaran. Karena itu, bagian drama dan efek khusus Ultraman direkam dengan 16 mm dan efek optikalnya dengan 35 mm untuk menekan biaya produksi. 

Namun karena kekurang tahuan akan syuting berwarna, waktu dan film jadi terbuang sia-sia karena penyesuaian dan pembuatan ulang, sehingga crank-in untuk perfilman utama ditunda sampai pertengahan Maret. Tanggal tayang perdana yang direncanakan jadi tertunda juga. Sebagai gantinya dibuat acara Ultraman Zen'yasai (Festival Malam Ultraman), yaitu sebuah acara yang untuk pertama kalinya menampilkan Ultraman, para anggota SSSP, dan beragam monster/kaiju yang akan muncul dalam serial ini. 


Ultraman Zen'yasai sebenarnya adalah rekaman sehari sebelumnya (9 Juli) dengan penonton di Suginami Koukaidou Hall di Tokyo. Karena acara dadakan, banyak masalah teknis seperti suit actor Ultraman tersandung karena penglihatan topeng yang kurang jelas, kostum Antlar dikenakan terbalik dan sebagainya. Akio Jissoji yang menyutradarai acara khusus ini merasa malu dan menarik namanya dari daftar staf khusus untuk acara ini. 

Untungnya berkat editing, kesalahan produksi bisa dihapus, bahkan ditambahkan adegan sorotan khusus dari episode 3 kedalam tayangan. Rating pemirsa Ultraman Zen'yasai mencapai 30.6%, dan disebutkan kalau Jissoji tidak perlu disalahkan atas masalah tadi. Sejak saat itu, tanggal penayangan Ultraman Zen'yasai yaitu 10 Juli ditetapkan sebagai "Hari Ultraman."


Desain & Pemodelan

Ultraman didesain oleh Toru 'Tohl' Narita, seorang pematung yang juga mendesain alien dan monster di Ultra Q. Beliau juga sudah mendesain sejak konsepnya masih bernama Bemlar dan Redman. Topeng dan baju Ultraman dibuat agar sesuai dengan tubuh Bin Furuya yang akan menjadi suit actor tokoh ini, jadi tidak didesain untuk dikenakan oleh orang lain. Karena bentuk tubuh Furuya tingginya mencapai "8 kepala," topeng membuatnya menjadi "7 kepala," yang merupakan ideal keindahan tubuh manusia bagi Narita.


Topeng Ultraman mengalami perubahan sampai dua kali sepanjang serial ini, selain karena diperbaiki akibat kerusakan saat syuting, juga diartikan sebagai peningkatan. Setiap topeng mendapat sebutan antara lain Type A (episode 1-13), Type B (14-29), dan Type C (30 sampai jadi penampilan tetap). Pada awal-awal desain ditetapkan, sutradara Toshihiro Iijima menentang desain Ultraman yang tanpa ekspresi, dan menginstruksikan kostum harus memiliki mulut yang bisa digerakkan. Kerutan di sekitar mulut Type A adalah sisa dari alat penggerak itu.


Penayangan

Episode pertama Ultraman dimulai seminggu kemudian pada tanggal 17 Juli 1966. Rating pemirsanya mencapai 34.0% (sumber lain menyebutkan 34.4%), cukup naik dari seminggu sebelumnya. Rata-rata ratingnya mencapai 36.8%, dengan episode 37 jadi yang tertinggi karena mencapai 42.8%. Ultraman langsung menjadi lebih populer dari Ultra Q.


Meski selamat karena bisa menayangkan Zen'yasai sebelum episode pertama, jadwal menjadi semakin mendesak. Bahkan dengan dua tim efek khusus tidak mungkin untuk mengejar waktu. Selain syuting ulang karena ketidaksetujuan Eiji Tsuburaya, biaya sewa studio dan peralatan syuting menjadi beban besar, dan tidak ada waktu luang baik dari segi anggaran maupun waktu.


Meski TBS ingin acara dilanjutkan, tim produksi TsuPro merasa sudah tidak mungkin untuk melanjutkan, dan keputusan dibuat untuk selesai dengan 39 episode. Untungnya pengaruh Ultraman tidak berhenti sampai disini...


Fenomena Sosial

Bahkan hari ini, lebih dari setengah abad sejak pertama kali tayang, Ultraman masih sangat dikenal diantara seluruh generasi. Adegan Ultraman yang kalah dari Zetton di episode 39 (episode terakhir) memberi dampak besar pada anak-anak ketika pertama kali tayang. Banyak selebriti Jepang yang mengatakan mereka terpengaruh oleh adegan itu. Akira Maeda, mantan pegulat profesional mengatakan, "Akan kukalahkan musuh Ultraman!", yang menjadi inspirasinya dalam karir gulat.


Ultraman sukses secara komersil, dan produk yang terkait dengan karya dan tokohnya telah dirilis tidak hanya sebagai mainan, tapi juga berbagai bidang seperti peralatan rumah tangga. Dari sudut pandang komersial,  Ultraman dikenal sebagai program TV Jepang pertama yang memperkenalkan sistem penawaran untuk hak merchandising. Sebelum ini biasanya hak merchandising diperoleh perusahaan yang memiliki hubungan dengan staf stasiun TV, tapi sejak sistem ini diperkenalkan, mereka yang memiliki uang diprioritaskan untuk memperoleh hak merchandising.


Selain menjadi pelopor serial drama TV berwarna, Ultraman juga menjadi pelopor sub-genre tokusatsu yang disebut Kyodai Hero (Pahlawan Raksasa). Selepas selesainya Ultraman pertama, mulai hadir beragam tokusatsu bertema pahlawan raksasa seperti ini. Ada yang dari studio lain, ada juga dari TsuPro sendiri tapi tak dihitung sebagai bagian dari Ultraman. Karya Eiji Tsuburaya ini telah menjadi inspirasi bagi banyak orang.



"Ini dia, pahlawan kita Ultraman~"


Sumber
  • https://ja.wikipedia.org/wiki/%E3%82%A6%E3%83%AB%E3%83%88%E3%83%A9%E3%83%9E%E3%83%B3
  • https://ultramangalaxy.com/the-story-of-ultraman-day/
  • Ragone, August (2007). Eiji Tsuburaya: Master of Monsters. Chronicle Books. ISBN 978-0-8118-6078-9
  • https://en.tsuburaya-prod.co.jp/news/1864

Tidak ada komentar:

Posting Komentar