Minggu, 04 Juli 2021

Informasi Produksi Magma Taishi


4 Juli 1966, tokusatsu yang diadaptasi dari manga karya Osamu Tezuka ini memulai episode perdananya. Magma Taishi juga merupakan serial televisi tokusatsu pertama yang dikerjakan oleh P-Productions (P-Pro).

Produksi

Proyek dimulai ketika Fuji TV berencana memproduksi acara tokusatsu karena acara sebelumnya yaitu W3 kalah bersaing dengan Ultra Q yang tayang di TBS pada waktu yang sama. Fuji TV menugaskan Tokyu Agency yang kemudian menghubungkan stasiun televisi ini dengan P-Pro.

Sebelumnya, P-Pro telah memproduksi film pilot hitam putih untuk acara tokusatsu di televisi berjudul Club-kun no Bouken. Berdasarkan Soji Ushio, direktur P-Pro, film pilot tersebut menarik perhatian Kazuo Ueshima, seorang produser di Tokyu Agency, yang sedang berada disana saat film ditampilkan pada Mushi Productions. Setelah membelinya, Ueshima menghubungi Lotte sebagai sponsor, dan Lotte menginginkan sesuatu dengan nama yang lebih dikenal. Ushio kemudian mendapat ide untuk mengadaptasi Magma Taishi, manga karya teman lamanya yaitu Osamu Tezuka yang sedang diserialisasikan di majalah saat itu, dan langsung berbicara dengannya dalam sebuah pesta akhir tahun di Hakone.

Magma Taishi versi manga.

Awalnya Tezuka kurang yakin dengan tawaran Ushio karena adaptasi live action Tetsuwan Atom di tahun 1959 sangat menjauhi citra karya aslinya. Ada dua kandidat karya Tezuka untuk diadaptasi menjadi live action, yaitu Magma Taishi dan Big X. Berdasarkan pernyataan Ushio, persetujuan Tezuka akan adaptasi live action Magma Taishi merupakan kejutan besar baik didalam maupun diluar industri. Koji Bessho, produser Fuji TV sangat senang ketika hak ciptanya telah didapatkan.

Namun, Fuji TV sempat enggan menerima proyek yang belum pernah dilakukan sebelumnya (pada televisi mereka) yaitu tokusatsu. Ushio berkata kalau proyek ini akhirnya diterima berkat pidato penuh semangat oleh produser Ueshima. Produksi telah ditetapkan, tapi karena waktu produksi yang singkat sebelum mulai tayang, tidak ada waktu untuk membuat naskah episode pertama. Akhirnya manga aslinya digunakan sebagai basis, dan penjelasan "aliran jet" tidak divisualisasikan.


Penayangan

Magma Taishi menjadi serial televisi tokusatsu pertama yang tayang secara berwarna, persis 13 hari mendahului episode pertama Ultraman. Ushio menyebutkan anggaran mencapai 5 juta yen per episode dan khusus episode pertama mencapai 7 juta yen.

Sesuai karakteristik karya P-Pro, yang juga perusahaan produksi animasi, sintesis live action dan animasi banyak digunakan. Ini jadi kelebihan yang efektif untuk menciptakan citra yang tidak bisa dilihat di perusahaan lain. Kenzo Masaoka, yang sebelumnya aktif dalam film animasi sebelum masa perang, bertanggung jawab atas animasi pada adegan pembuka. Gambar komposit rumit karya Yoshio Watanabe digunakan di banyak tempat, seperti "Rumah Mamoru," untuk menciptakan suasana unik dalam layar.


Tidak seperti versi manga, pertarungan Magma Taishi dengan para monster dianggap sebagai sorotan utama judul ini karena menjadi pendorong dibalik "Kaiju Boom" pada masa penayangannya. Yoshio Irie, yang bekerja dibawah Eiji Tsuburaya, merupakan produser utama untuk miniatur yang dihancurkan monster dalam judul ini, dan miniaturnya yang rumit berdasarkan lokasi dan situs bersejarah di berbagai bagian Jepang menjadi pembicaraan hangat saat itu. Sebagai contoh, miniatur Kuil Todaiji sangat detil bahkan menyisipkan miniatur patung Buddha didalamnya. Produser Bessho mengatakan kalau beliau sempat menerima keluhan tentang adegan Kuil Todaiji dihancurkan.


Hubungan Dengan Tsuburaya

Sebelum penayangan dimulai, Ushio menyapa mentornya yaitu Eiji Tsuburaya, pencipta Ultraman. Ketika Tsuburaya Productions (TsuPro) sedang sibuk menyiapkan penayangan Ultraman, Eiji terus-menerus mengkhawatirkan proyek ini, katanya, "Apa Magma Taishi di tempat Ushio akan baik-baik saja." Banyak orang yang terlibat dalam proyek ini bersaksi bahwa (Eiji) Tsuburaya sering datang untuk mengintip di lokasi kerja. 

Sutradara efek khusus Shinsuke Kojima menyatakan Tsuburaya terkesan dengan fakta bahwa mereka syuting di lingkungan yang tidak memuaskan. Selama produksi miniatur skala besar, staf muda di bagian seni dari Toho kerja paruh waktu di belakang perusahaan. Mereka kadang sembunyi ketika personil Toho dan TsuPro berkunjung untuk mengamati produksi.


Desain

Tetsuya Uosumi menjadi suit actor Magma Taishi. Karena peran ini membutuhkan kekuatan fisik, Ushio membuat Uosumi makan lebih banyak, menambah beratnya sampai mendekati 20 kg. Namun, dia harus menurunkan berat badan untuk peran Ginga Keitaro, tokoh utama untuk versi pilot Hyo Man yang diproduksi pada Agustus 1967. Karena tokoh ini harus menampilkan wajah Uosumi, akhirnya dia syuting dengan tampilan fisik yang tebal.

Kostum Magma Taishi diukir oleh Fuminori Ohashi dan Eizo Kaimai. Rambut di kepalanya adalah wig yang terbuat dari rambut yak Cina yang mahal dan langka. Bahan wig ini akan cepat menjadi tak berguna ketika basah, jadi disiapkan lima wig untuk bertukar setiap saat.


Kepalanya dibuat dengan bahan FRP, badannya dibuat dari busa lateks uretan. Tapi kondisinya memburuk karena korosi dari cat emas, sehingga beberapa kostum baru dibuat sepanjang serial. Tangan Magma Taishi dan juga Goa sang antagonis berbahan seperti untuk boneka, awalnya memiliki empat jari seperti pada manga, tapi kemudian menjadi lima jari mulai dari episode kedua. 

Pada versi film pilot, wajah Magma Taishi menggunakan wajah asli Uosumi yang diberi riasan bubuk emas. Ini sangat mendekati citra manga aslinya dan diterima dengan baik oleh para staf yang terlibat. Tapi hawa panas ketika syuting adegan aksi berkostum merusak riasan tadi, dan sebagai pertimbangan untuk pemasaran di luar negeri, riasan emas tidak jadi digunakan. Akhirnya syuting menggunakan topeng yang didesain oleh Ohashi.

Miniatur wujud roketnya terbuat dari kayu balsa. Shinji Hiruma, yang bertanggung jawab dalam modeling miniatur tersebut, bersaksi kalau bubuk mesiu yang dia pasang sangat kuat sampai sering terbakar, sehingga sulit untuk diperbaiki.


Pasca Tayang & Ekspansi Ke Luar Negeri

Rating pemirsa mencapai 30% dan menjadi pendorong dibalik Kaiju Boom yang pertama. Di tahun-tahun berikutnya, Tezuka mendeskripsikan Magma Taishi versi tokusatsu sebagai karya yang benar-benar luar biasa, dengan tingkat pengerjaan yang tinggi untuk anggaran dan kemampuan teknis saat itu.

Pada tahun 1970, Magma Taishi tayang di Amerika Serikat dengan judul The Space Giants. Versi ini menggunakan sulih suara ke bahasa Inggris dan beberapa perubahan nama tokoh. Magma menjadi Goldar, Goa menjadi Rodak, Atsushi Murakami menjadi Ito "Tom" Mura, dan lain-lain.





Sumber:
  • https://ja.wikipedia.org/wiki/%E3%83%9E%E3%82%B0%E3%83%9E%E5%A4%A7%E4%BD%BF_(%E3%83%86%E3%83%AC%E3%83%93%E3%83%89%E3%83%A9%E3%83%9E)
  • https://en.wikipedia.org/wiki/Ambassador_Magma
  • https://tezukaosamu.net/jp/manga/461.html

Tidak ada komentar:

Posting Komentar