Sabtu, 02 Januari 2021

Sejarah Produksi Ultra Q

2 Januari 1966, serial pertama Tsuburaya Productions (TsuPro) ini memulai episode perdananya. Ultra Q menjadi pelopor dari waralaba Ultra Series yang terutama terkenal dengan serial Ultraman.


Pra-produksi: WoO

Pada musim semi 1962, TsuPro mulai mengerjakan proyek pertamanya yaitu serial televisi tokusatsu berjudul WoO, yang menceritakan aktivitas makhluk luar angkasa bekerja sama dengan penduduk Bumi, dengan inspirasi dari serial televisi Amerika seperti Outer Limits dan Twilight Zone. WoO dipromosikan dengan kerjasama antara TsuPro dan Fuji Television. Lalu pada 1963, perencanaan serial antologi tokusatsu UNBALANCE juga dimulai bersama Tokyo Broadcasting System (TBS).

Konsep WoO.

Tahun 1964, Eiji Tsuburaya sebagai direktur TsuPro, memutuskan untuk memesan "Optical Printer 1200 Series," mesin komposit optik berkinerja tinggi produksi Oxberry, Amerika Serikat, yang hanya terdapat 2 buah di seluruh dunia saat itu. Tapi pada hari kontrak dengan Fuji TV, produksi WoO dibatalkan karena perkiraan biaya terlalu tinggi. TsuPro meminta pembatalan pembelian mesin tadi ke Oxberry, tapi sudah terlanjur dalam perjalanan ke Jepang, dan TsuPro harus membayar sampai 40 juta Yen dalam kurs saat itu.


Pra-produksi: UNBALANCE

Untungnya dengan bantuan Hajime Tsuburaya, putra pertama Eiji yang terdaftar dalam klub film TBS saat itu, direktur TBS Naomichi Omori memutuskan untuk mengambil alih pembelian mesin mahal tadi dan menggunakannya pada Agustus 1964. Karena ini juga, beliau menandatangani kontrak untuk serial UNBALANCE yang masih dalam tahap pemeriksaan. Kontraknya adalah 13 episode, dan TBS membayar biaya produksi mencapai 70 juta Yen berdasarkan estimasi TsuPro. Pada saat itu biaya produksi episode televisi 30 menit mencapai 1.5 juta Yen per episode, sementara UNBALANCE mencapai 5 juta Yen per episode dalam perencanaan.

Banyak staf dari Toho yang berkumpul untuk mengerjakan UNBALANCE, dan bagian utama episode "Mammoth Flower" akan dilakukan pengambilan gambar pada 27 September 1964, dengan jadwal tayang yang belum ditentukan. Sebagai antologi fiksi ilmiah Jepang pertama, UNBALANCE sudah memiliki 5 episode yang hampir selesai di awal Desember. Dua diantaranya yaitu "Aketekure! (Tolong Dibuka!)" dan "Uchuu kara no Okurimono (Hadiah dari Luar Angkasa)" berada dalam kondisi syuting terburu-buru.


Perubahan Judul ke Ultra Q dan Penundaan Waktu Tayang

Pada akhir Oktober hingga awal November, judul UNBALANCE berubah menjadi Ultra Q. Judul baru ini dibuat oleh Kaichi Iwasaki dari TBS, yang berasal dari "Ultra C," sebuah idiom yang populer sejak Olimpiade Musim Panas Jepang 1964. Ultra C digunakan para atlit untuk menyebutkan target "melampaui peringkat C," dimana saat itu urutan peringkat olahraga senam yang terendah adalah A hingga tertinggi adalah C. Huruf Q pada Ultra Q berasal dari kata Question yang berarti pertanyaan, karena serial ini akan membuat penontonnya bingung dengan pertanyaan dan misteri yang belum pernah dipikirkan.

Garamon yang nantinya menjadi
Pigmon dalam seri Ultraman.

Pada akhir 1964, produser TBS Takashi Kakoi merasa jadwal tayang jam 7 malam hari Minggu adalah waktu terbaik. Ultra Q dijadwalkan mulai tayang bulan April 1965, bahkan episode "Mammoth Flower" sudah dipromosikan di majalah bulanan "Bokura" milik Kodansha pada edisi Maret 1965. Tapi ternyata pada Januari 1965, pihak produksi diminta untuk memproduksi paruh kedua alias melebihi 13 episode, sehingga perlu ada tambahan waktu persiapan. Mulai dari episode 14, Toru Narita, Ryosaku Takayama, Samaji Nonagase, Toru Matoba, Toshihiro Iijima, dan berbagai kreator yang nantinya masih terlibat di Ultra Series, mulai ikut dalam proyek ini.

Pada akhir September 1965, tanggal tayang episode perdana akhirnya resmi diputuskan. Ultra Q memulai episode perdananya pada 2 Januari 1966 pukul 19:00. Beberapa episode belum sepenuhnya selesai pada saat episode perdana tayang, dan dubbing masih dilakukan hingga pertengahan Januari. Total 28 episode telah dijadwalkan tayang.


Konsep Cerita

Yuriko, Jun dan Ippei.

Karena berupa antologi, setiap episode tidak berhubungan satu sama lain. Tapi ada benang merah yaitu ketiga tokoh utama yang selalu terlibat dalam insiden aneh di setiap episode, yaitu Jun Manjome, seorang pilot Maskapai Penerbangan Hoshikawa; Ippei Togawa, asisten pilot Jun di penerbangan; dan Yuriko Edogawa, seorang reporter wanita dari koran Mainichi Shinpo (Berita Harian). Yuriko diperankan oleh Hiroko Sakurai, yang nantinya memerankan Akiko Fuji di Ultraman. Beberapa tokoh tamu disini nantinya juga menjadi para pemeran utama di judul penerus Ultra Q tersebut.


Komersialisasi Produk

Karena anggaran yang cukup besar sudah dihabiskan untuk produksi, Kiyoshi Okazaki dari departemen manajemen TBS mengusulkan pengembangan produk karakter dengan tujuan untuk meningkatkan anggaran. Pada saat itu, anime Obake no Q-Taro yang juga tayang di TBS memiliki produk mainan yang dijual, sehingga terpikirkan kalau "hantu" saja bisa dijual, "monster" juga harusnya bisa. Namun, kontrak yang ditetapkan sebelum tayang terbatas hanya pada serialisasi "Shonen Book" oleh Shueisha.

Ada juga kekhawatiran diantaranya tidak mungkin membuat produk yang menggunakan citra monster aneh meski tingkat pemirsa tinggi dan tarif penggunaan rendah. Beberapa perusahaan ada yang mundur bahkan setelah mulai tayang, sebelum mengetahui respon dari pemirsa...


Respon Penayangan

Ultra Q menjadi program yang sangat populer dengan rating pemirsa mencapai 30% di hampir semua waktu penayangan, dan rekaman edisi pertama terjual sampai 30.000 dalam waktu pendek dari berbagai perusahaan, yang kemudian menjadi hit dengan penjualan mencapai jutaan. Produk lainnya seperti boneka soft vinyl juga populer. Awalnya serial ini ditujukan untuk anak-anak dan keluarga, tapi popularitasnya mencapai anak SD atas (sekitar kelas 5-6) dan anak SMP. Adaptasi manga juga dibuat untuk majalah "Shogakugonensei (Sekolah Dasar Kelas 5)," yang juga populer ketika dimuat di majalah untuk anak SMP.

Para kaiju Ultra Q menirukan pose Iyami
dari manga/anime Osomatsu-kun.

TBS juga meminta TsuPro untuk merencanakan judul berikutnya. Dengan menambahkan elemen baru seperti organisasi khusus yang melawan monster dan hadirnya pahlawan raksasa, lahirlah Ultraman. Ultra Series berlanjut sampai sekarang dengan basis pahlawan super, dan kisah Ultra Q diposisikan sebagai "era dimana manusia melawan monster dengan kekuatannya sendiri sebelum Ultraman mengunjungi Bumi."


Pasca Tayang: Versi Berwarna dan Adaptasi Baru

Ultra Q sepenuhnya tayang dalam format hitam putih saat pertama kali mengudara. Versi berwarna sudah dipikirkan berkali-kali, dan beberapa menit sudah coba dibuat pada awal tahun 90an, tapi akhirnya batal karena biaya produksi terlalu tinggi. Pada 1 April 2009, versi berwarna dari episode "Garadama" tayang terbatas di situs Nico Nico Douga. Pada tahun 2011 sekaligus dalam rangka 45 tahun semenjak pertama tayang, versi berwarna dirilis pada DVD dan Bluray dengan nama Technicolor Ultra Q.

Meski Ultra Series sebagian besar menggunakan konsep pahlawan super, masih ada produknya yang menjadi sekuel secara spiritual dari konsep Ultra Q. Dimulai dari Ultra Q The Movie di tahun 1990, Ultra Q dark fantasy tahun 2004, dan Neo Ultra Q tahun 2013. Tidak ada tokoh dari serial aslinya yang kembali, tapi konsep para tokoh utama yang terlibat dalam berbagai kasus aneh tetap digunakan.


Hiroko Sakurai (Yuriko), Kenji Sahara (Jun), Yasuhiko Saijou (Ippei)
berkumpul kembali di tahun 2011.


Sumber:

  • https://ja.wikipedia.org/wiki/%E3%82%A6%E3%83%AB%E3%83%88%E3%83%A9Q
  • http://www.stereosound.co.jp/news/article/2011/06/17/4863.html

Tidak ada komentar:

Posting Komentar