15 April 1995, film produksi Toei ini pertama kali tayang di Jepang. Judul internasionalnya adalah Mechanical Violator Hakaider maupun Roboman Hakaider.
Proyek Berdasarkan Anti-Hero Legendaris
Berkat lahirnya Kamen Rider di awal tahun 1970-an, muncul fenomena Henshin Boom yang membuat banyak tokusatsu bertema henshin hero (pahlawan transformasi) turut bermunculan baik oleh pesaing maupun masih dari Toei sendiri, salah satunya adalah Jinzo Ningen Kikaider. Pahlawan yang paling dikenal dengan warna biru dan merahnya ini memiliki seorang antagonis bernama Hakaider yang tak kalah populer dibanding sang tokoh utama. Kepopulerannya membuat Hakaider hadir kembali dalam sekuelnya yaitu Kikaider 01 sebagai karakter berkelompok.
Bertahun-tahun setelah selesainya Kikaider 01, ide untuk mengembalikan kisah para android ini mulai muncul. Shotaro Ishinomori sebagai salah satu kreatornya mulai memikirkan remake (buat ulang) Kikaider sebagai serial televisi. Namun daripada sekedar remake Kikaider, ketertarikan untuk sebuah serial yang berfokus pada Hakaider lebih besar, terutama dari direktur eksekutif Yoshinori Watanabe, orang yang sama yang dahulu juga memberi gagasan dibuatnya tokoh Hakaider pada serial aslinya.
Proyek remake Kikaider akhirnya diubah menjadi Hakaider, dimana Ishinomori sebenarnya agak kecewa dengan ini. "Terus terang saja, (Toei) mungkin mengira mereka sudah selesai dengan Kikaider, dengan keseluruhan ceritanya. Meskipun faktanya Hakaider tidak akan ada tanpa Kikaider," kata Ishinomori. "Jika memungkinkan, saya lebih suka membuat remake Kikaider dimana Hakaider tampil secara menonjol, tapi saya rasa pada akhirnya Hakaider lebih populer."
Desain Hakaider oleh Ishinomori pada tahun 1980-an. |
Sepuluh proposal serial televisi atau film Hakaider telah diajukan sejak awal tahun 1980-an. Produser Susumu Yoshikawa mengatakan tidak ada yang terealisasikan karena anggaran produksi dan berbagai masalah lain. Ada juga tantangan mengenai bagaimana membuat cerita dari sudut pandang penjahat karena kisah anti-hero tidak umum pada serial TV dan film Jepang saat itu. Watanabe mengatakan, "Menurut saya, orang-orang yang mendobrak status quo dan langsung bertindaklah yang sering dianggap jahat, tapi justru itulah yang memberi mereka potensi untuk menjadi pahlawan. Hakaider adalah seorang pria yang sangat mengejar cita-citanya, dan itulah karakteristiknya yang paling menonjol."
Dikerjakan oleh Sutradara yang "Unik"
Pada tahun 1994, proyek Hakaider dikerjakan sebagai sebuah serial televisi yang dikepalai oleh Keita Amemiya. Sutradara sekaligus seniman ini sudah bekerja untuk Toei sejak akhir tahun 1980-an terutama dalam membuat desain untuk Metal Hero, Super Sentai dan Kamen Rider, dan belum lama itu beliau juga telah mengerjakan dua film Toei yaitu Kamen Rider ZO dan J. Gaya unik Amemiya dalam karya-karyanya sangat cocok dengan Hakaider.
![]() |
Desain Hakaider oleh Amemiya. |
Amemiya dan perusahaannya yaitu Crowd Inc. membuat sejumlah proposal cerita dan desain untuk serial televisi Hakaider. Beberapa diantaranya sangat mirip dengan hasil akhir nanti, salah satunya mengenai Hakaider yang sudah tidak aktif selama bertahun-tahun tiba-tiba terbangun dengan misi menghancurkan kota yang dipenuhi penjahat. Skenario lainnya adalah Hakaider yang memburu dan menghancurkan para tahanan yang kabur dari penjara robot, dimana salah satunya memegang kunci ingatan yang hilang mengenai seorang wanita yang secara misterius terhubung dengan Hakaider.
Perubahan Proyek Menjadi Film & Rencana Ekspansi Global
Sekitar bulan April dan Mei 1994, setelah Kamen Rider J telah tayang di bioskop, proyek Hakaider yang awalnya adalah serial TV ditata ulang menjadi film dengan usulan waktu tayang 90 menit. Produser Yoshikawa mengatakan perubahan medium ini terjadi karena popularitas penayangan ulang Kikaider di Hawaii saat itu, dimana Kikaider memang sudah sangat populer di pulau tersebut sejak tayang disana tak lama setelah di Jepang. "(Steven) Spielberg yang kebetulan menonton (Kikaider) di rumah liburannya di Hawaii, sangat terkesan dengan episode-episode tersebut," kata Yoshikawa dalam sebuah wawancara di majalah Uchusen.
Minat baru pada Kikaider di Hawaii bisa menjadi salah satu faktor, namun sebuah fenomena budaya pop yang sedang menguasai Amerika Serikat dan dunia terasa lebih berpengaruh, yaitu Mighty Morphin Power Rangers. Serial adaptasi dari Kyoryu Sentai Zyuranger ini terbukti sukses secara penjualan merchandise dan rating penayangan, dan pada tahun 1994 telah memasuki musim kedua dan sebuah film sedang dikerjakan oleh 20th Century Fox. Kesuksesan kerjasama Toei dengan Saban tersebut membuat Watanabe merasa ini adalah waktu yang tepat untuk membuat sebuah "blockbuster" Hakaider dengan anggaran besar; sebuah film yang dimaksudkan untuk memiliki daya tarik internasional dan banyak potensi untuk sekuel. "Ini hanyalah prolog. Sebuah awal dari proyek yang sangat besar," kata Watanabe.
Kerjasama dengan Perusahaan Ternama
Berbeda dari kedua film Amemiya sebelumnya yaitu ZO dan J, Bandai tidak terlibat dalam produksi film Hakaider bersama Toei. Terdapat dua perusahaan yang bekerja sama dengan Toei pada film ini, mulai dari Tohokushinsha, yang pernah mendistribusikan karya internasional untuk tayang di Jepang seperti Thunderbirds, dan menjadi bagian dalam produksi miniseri Shogun pada tahun 1979. Hakaider bukan menjadi terakhir kalinya Tohokushinsha terlibat dalam karya yang disutradarai Amemiya.
Meski tidak terlibat dalam produksi, seorang eksekutif dalam Bandai mempertemukan Toei dengan perusahaan ketiga dalam proyek ini yaitu Sega, perusahaan video game yang sudah lama tertarik untuk memasuki industri film. Mereka ingin berinvestasi pada anime atau film dengan karakter yang berpotensi dalam lintas media, dan melihat Hakaider sebagai kesempatan yang berharga. Sega mulai merencanakan merchandise yang akan berhubungan dengan film, termasuk sebuah video game yang akan dirilis secara eksklusif pada Sega Saturn.
Penulis Cerita yang Kompleks
Watanabe tetap mempertahankan Amemiya pada kursi sutradara meski terjadi perubahan pada proyek, dan yakin seniman muda tersebut bisa membawakan visi yang dia inginkan. Kini mereka harus mencari penulis naskah, dan produser Yoshikawa awalnya mengontak Shukei Nagasaka yang dahulu menulis paruh kedua serial Kikaider, namun beliau menolak karena sibuk dengan banyak proyek drama televisi yang lain. Beberapa tahun kemudian pada sebuah acara, Nagasaka yang sudah benar-benar lupa dengan keadaan pada saat itu, bertemu Yoshikawa dan bertanya, "Kenapa kau tidak membiarkanku menulisnya?" dan Yoshikawa menjawab, "Aku mengontakmu, tapi kau bilang sedang sibuk." Nagasaka menyesal karena menolak tawaran saat itu.
Watanabe menemui penulis Toshiki Inoue, salah satu penulis yang telah aktif paling tidak menulis satu episode dalam setiap Sentai sejak Choshinsei Flashman sampai Gosei Sentai Dairanger, dengan Chojin Sentai Jetman menjadi karyanya sebagai penulis utama. Beliau adalah putra dari Masaki Inoue, atau dikenal dengan nama pena Masaru Igami, yaitu penulis sebagian besar Kamen Rider era Showa dan paruh pertama Kikaider. Preferensi Inoue dalam menulis penjahat dan talentanya dalam mengekspresikan ide tematik yang kompleks membuatnya menjadi pilihan tepat sebagai penulis Hakaider, sebuah proyek dengan tema tak biasa.
Inoue direkrut oleh Watanabe untuk menulis cerita yang menarik, yang bisa Inoue dan Amemiya kerjakan bersama. Draf pertama selesai dibuat pada Agustus 1994 dengan total 160 halaman yang berjudul "Hakaider: Last Judgement." Draf ini mengadaptasi proposal serial TV Hakaider oleh Amemiya dahulu dan terasa seperti versi sangat detil dari hasil akhir film nanti.
Menjadi Bagian Festival Film & Pengurangan Durasi
Ketika Hakaider masih dalam pra-produksi, Toei mengalami dilema mengenai Toei Super Hero Fair untuk tahun 1995. Festival film yang telah diadakan pada tahun 1993 dan 1994 ini selalu menayangkan dua film pendek Super Sentai dan Metal Hero yang sedang tayang saat itu, dengan film ketiga berdurasi paling lama sebagai film utama. Dua tahun tersebut menggunakan Kamen Rider sebagai film utama, tapi Toei masih belum tahu apa yang akan menjadi film utama untuk tahun ketiga. Sebuah keputusan akhirnya ditetapkan pada bulan September 1994, dimana Hakaider akan menjadi film utama untuk Super Hero Fair 1995 setelah film pendek Choriki Sentai Ohranger dan Juukou B-Fighter.
Perubahan ini membuat Inoue harus menyesuaikan naskahnya tadi yang direncanakan untuk film berdurasi satu setengah jam menjadi kurang dari satu jam. "Saya merasa kecewa karenanya," kata Inoue. "Topik mendasar film ini tidak akan berubah jika kami harus memotong beberapa bagian di sana-sini, tetapi yang paling berubah adalah gagasan tentang Hakaider sebagai 'pahlawan yang tersiksa,' yang menghilang dalam versi akhir. Pak Yoshikawa mengatakan tidak akan keren kalau Hakaider menderita setiap saat, dan yah, kurasa dia mungkin benar."
Keputusan Hakaider menjadi bagian dalam Super Hero Fair menunda satu bulan produksinya. Syuting dipindahkan dari November ke Desember 1994, dan Inoue harus mengubah naskah Last Judgement tadi menjadi sesuatu yang cukup untuk 40 menit. Naskah baru ini hanya berjudul Hakaider saja dengan total 46 halaman, dan salah satu perubahan terbesar dari naskah Last Judgement adalah ditambahkannya karakter robot Michael pada sisi antagonis. Meski naskah ini paling mendekati hasil akhir film, ada beberapa bagian yang diubah nantinya di hasil akhir yaitu naskah untuk syuting dengan total 53 halaman.
Penayangan & Rencana Sekuel
Setelah naskah akhir ditetapkan, syuting film Hakaider dilakukan mulai bulan Desember 1994 dan selesai pada Februari 1995. Dirilis pada tanggal 15 April 1995 bersama film Ohranger dan B-Fighter, versi teatrikal ini disunting karena festival film ini ditujukan terutama untuk penonton anak-anak, sehingga menekankan adegan aksi dan mengurangi kekerasan dan drama karakter. Satu tahun kemudian, versi Director's Cut dirilis dengan mengembalikan 26 menit adegan yang tidak tayang di bioskop, terutama adegan drama karakter dan kekerasan. Versi Director's Cut tidak menggunakan lagu Wild Side oleh grup MODE sebagai lagu penutup seperti pada versi bioskop.
Sekitar akhir musim semi atau musim panas 1995, Toei dan Sega mulai merencanakan proyek Hakaider yang baru, yaitu kembali lagi ke ide awal dahulu; sebuah serial televisi. Meski belum diketahui apakah Amemiya akan kembali terlibat, Inoue sudah dipastikan akan kembali menulis untuk proyek baru ini. Namun sebelum musim gugur di tahun yang sama, proyek serial Hakaider dihentikan karena mereka memutuskan proyek serial televisi ini menjadi sesuatu yang benar-benar baru, yang kemudian menjadi Choukou Senshi Changerion yang tayang pada tahun 1996. Proyek Changerion sebenarnya sudah mulai dikerjakan pada waktu yang sama dengan tahap rencana serial Hakaider sebelum menjadi film.
Sekuel Dalam Medium Berbeda
Dengan dibatalkannya proyek kelanjutan sebagai serial TV, semakin kecil kemungkinan kisah Hakaider ini dilanjutkan. Namun pada tanggal 27 Desember 1996, sebuah sekuel akhirnya muncul tapi dalam format video game. Dirilis pada Sega Saturn, game Hakaider ini menggunakan sub-judul Last Judgement, seperti pada draf naskah paling awal untuk versi film. Diceritakan 10 tahun telah berlalu sejak Hakaider mengalahkan Michael dan Gurjev, dan kini Jesus Town telah dipimpin oleh penguasa baru dengan berbagai robot sebagai bawahannya.
Amemiya kembali sebagai supervisor, dan perusahaannya yaitu Crowd Inc. mendesain para android musuh yang akan dilawan Hakaider. Inoue juga kembali untuk menulis ceritanya. "Kami ingin membuat drama, tak hanya permainan tembak-tembakan," kata Amemiya pada Sega Saturn Magazine. Game ini menampilkan versi baru dari para antagonis Kikaider terdahulu, seperti Profesor Gill, Waruder dan para android musuh, dan sang android wanita Bijinder.
Bijinder sebenarnya sudah diberi petunjuk lewat karakter Kaoru pada versi film, dimana lagu latarnya merupakan aransemen ulang dari lagu latar android wanita tersebut pada serial Kikaider 01 dahulu. Versi baru Bijinder tadinya direncanakan untuk sekuel film Hakaider, dengan Mai Hosho kembali memerankan Kaoru. Bijinder pada game Last Judgement adalah karakter berbeda dengan wujud manusia bernama Karen yang diperankan oleh Yuki Akimoto. Sebuah adegan live action baru yang menampilkan Hakaider dan Karen turut dibuat sebagai akhir cerita game ini, dan disinilah kisah Hakaider versi ini benar-benar berakhir...
Sumber
- "The Story of HAKAIDER Last Judgement" - MONSTROSITIES @ Youtube
- https://ja.wikipedia.org/wiki/%E4%BA%BA%E9%80%A0%E4%BA%BA%E9%96%93%E3%83%8F%E3%82%AB%E3%82%A4%E3%83%80%E3%83%BC
Tidak ada komentar:
Posting Komentar