Jumat, 08 Juli 2022

Informasi Produksi Jinzo Ningen Kikaider


8 Juli 1972, tokusatsu produksi Toei ini memulai episode perdananya. 

Maraknya Pahlawan Transformasi

Pada tahun 1971, Kamen Rider yang ditayangkan di MBS mempelopori fenomena Henshin Boom sehingga tokusatsu bertema pahlawan transformasi seukuran manusia menjadi semakin banyak. Tak hanya rumah produksi lain yang mengikuti, tapi Toei sendiri juga masih memproduksi henshin hero berdekatan dengan Kamen Rider. Setelah Chojin Barom-1 dan Henshin Ninja Arashi, masih ada satu judul baru lagi di tahun 1972.


Dari Proyek Yang Hampir Tidak Jadi
 
Awalnya konsep proyek ini bahkan mendahului penayangan Kamen Rider. Disebut Jigoku kara no Tobosha (Buronan Dari Neraka), rencananya akan menjadi kelanjutan serial Yojutsu Bugeicho tapi kemudian tidak jadi. Proyek ini menceritakan tentang android bernama K yang kabur dari organisasi jahat Dark dan melawan para pembunuh. Meski tidak jadi, konsepnya dibawa ke Kamen Rider, dan karena kesuksesan Rider maka proyek ini dibangkitkan kembali.


Toei mengajak Shotaro Ishinomori sebagai penulis konsep atas pengalamannya dalam Kamen Rider. Produser Susumu Yoshikawa dan Toru Hirayama yang sebelumnya ikut dalam rencana Jigoku kara no Tobosha turut mengerjakan proyek baru ini, yang kini bernama Android Angel Satan. Pada judul sementara yang baru ini, nama tokoh utama tetap K, tapi latar cerita "sirkuit hati nurani" ditambahkan. Nantinya kerangka proyek diselesaikan dan judul menjadi Jinzo Ningen Red Blue dengan tokoh utama bernama Seikou sebagai Red Blue.
 
 
 
Judul karya ini sempat ditetapkan menjadi Jinzo Ningen Zero Diver, bahkan sudah diumumkan pada majalah anak-anak. Namun stasiun TV merasa keberatan karena nama itu akan diasosiasikan dengan "menyelam ke rating nol." Akhirnya, Ishinomori mempunyai ide dan mengubah judulnya menjadi Kikaider.


Sang Android Merah-Biru

Desain Kikaider berdasarkan patung anatomi tubuh manusia, bagian warna biru melambangkan hati keadilan, dan merah melambangkan hati kejahatan, mengekspresikan "hati nurani yang tidak sempurna." Desainnya dikritik oleh beberapa orang di industri sebelum mulai tayang dengan komentar seperti "desain asimetris" dan "bagian transparan menyeramkan." Namun Ishinomori sebagai pembuat cerita dan desainernya, di lain waktu mengatakan, "Saya bangga menyebutkan ini adalah salah satu desain terbaik atau terbaik kedua oleh saya." Desain akhir Kikaider tidak banyak berbeda dari tahap awal, tapi beberapa desain telinga sempat digambar.
 
 
Di sisi lain, versi manga yang dibuat pada waktu bersamaan berdasarkan dongeng Italia yaitu Pinocchio. Kisah Jiro alias Kikaider menyerupai Pinocchio yang seorang boneka kayu bernurani tak sempurna berusaha menjadi manusia, hanya saja boneka kayu diganti dengan robot. Jika Kamen Rider adalah manusia yang dimodifikasi dengan mesin (kaizo ningen), maka Kikaider adalah robot yang berusaha menjadi manusia.


Rival Yang Menghancurkan

Untuk membuat konflik lebih menarik, dihadirkan tokoh bernama Saburo alias Hakaider, yang merupakan gagasan dari direktur eksekutif Yoshinori Watanabe. Berdasarkan gagasan Watanabe bahwa Kikaider awalnya lari dari organisasi jahat, dia harus dikejar oleh musuh yang lebih kejam dari para Dark Robot dan bisa membuat Kikaider tersudut. Ishinomori dan penulis naskah Shukei Nagasaka menciptakan Hakaider sebagai anti-hero. 
 
 
Produser Yoshikawa menyebutkan karakterisasi Hakaider, yang memiliki estetika yang bukan penjahat biasa, sebagai besar disebabkan oleh Nagasaka. Karakter dan desain Hakaider memiliki pengaruh besar karena menjadi pelopor dalam konsep "pahlawan kegelapan" yang ada dalam tokusatsu sampai saat ini.


Kendala Dalam Produksi

Produksi Kikaider dimulai pada Toei Tokyo Studio di Oizumi, tapi karena perselisihan perburuhan dalam dalam bagian Produksi Televisi Toei, produksi dilanjutkan di Sakae Studio di Soshigaya mulai dari episode 2. Syuting kembali dilakukan di Oizumi mulai dari episode 33.

Awalnya Masaru Igami menjadi penulis utama sama seperti dalam Kamen Rider, namun beliau harus meninggalkan produksi setelah episode 25 karena mempersiapkan Kamen Rider V3. Shukei Nagasaka kemudian naik pangkat menjadi penulis utama. Tulisan beliau banyak terinspirasi dari Kikaider versi manga oleh Ishinomori, sehingga citra protagonis yang kesulitan turut ditambahkan.


NET sebagai stasiun televisi yang menyiarkan Kikaider sudah mendapat protes mengenai desainnya sejak episode pertama, dan kritik dari dalam industri masih berlanjut. Salah satunya adalah kritik dari dalam dan luar karena adanya unsur sensual. Produser Yoshikawa menyebutkan bahwa hal ini sampai membuat Yoshinori Watanabe, yang saat itu menjadi senior manajer Toei, sampai menulis naskah sendiri.

Rating pemirsa untuk episode pertama mencapai 9%, yang kemudian naik sampai 16% pada akhir babak pertama serial. Karena rating tinggi ini dibuatlah sekuel yang berjudul Kikaider 01.

Penayangan Resmi

Pada awal tahun 2020, kanal Toei Tokusatsu World Official dibuka di Youtube dan menayangkan beragam tokusatsu Toei terutama yang era 90an kebawah, salah satu diantaranya adalah Kikaider, dan kamu bisa menonton kedua episode perdananya dalam takarir bahasa Inggris.

Episode 1 - Grey Sai King Yang Mengerikan Adalah Utusan Neraka

Episode 2 - Green Mantis Yang Misterius Adalah Makhluk Pembunuh


 
Popularitas di Hawaii

Baik Kikaider maupun Kikaider 01 sama-sama tayang di Hawaii, dan masih sangat populer disana hingga hampir 40 tahun sejak pertama tayang. Pertama kali tayang di tahun 1974, Kikaider sukses besar di Hawaii dengan rating rata-rata mencapai 26%. Lagu tema "Go Go Kikaider" sampai diputar di tempat disko disana.

Daisuke Ban, pemeran Jiro/Kikaider, mengingat betapa tersentuhnya dia ketika pergi ke sana. "Ini adalah karya yang luar biasa dengan hati yang melampaui batas negara," katanya. Selain itu lagu "Haru Kukeru" yang dinyanyikan Ban menyapu tangga lagu di Hawaii, mencapai nomor 1 pada hit chart siaran kabel, dan beliau dinobatkan sebagai "warga kehormatan" Hawaii. Produk terkait terjual baik, pertunjukan karakter juga populer, dengan pertunjukan Ban menarik 10.000 penonton.

Kepopuleran ini sementara berakhir ketika serial selesai tayang, tapi popularitasnya bangkit kembali ketika siaran ulang di KIKU-TV mulai November 2001. Ini membuktikan bahwa orang-orang Hawaii masih terus menggemari Kikaider dan menciptakan banyak fans baru. Fenomena popularitas baru ini kemudian disebut "Generation Kikaida."

 
Kebangkitan popularitas Kikaider di awal tahun 2000-an berdampak luar biasa di Hawaii. 12 April 2002 dideklarasikan sebagai Hari Generation Kikaida oleh gubernur Hawaii, dan 19 Mei 2007 menjadi Hari Kikaider Bersaudara yang diproklamirkan oleh mayor Maui. JN Productions menjadi perusahaan yang aktif mempromosikan Kikaider di Hawaii, termasuk menjadi distributor untuk perilisan terjemahan bahasa Inggris resmi untuk duologi Kikaider dan tokusatsu Toei lain yaitu Kamen Rider V3 dan Inazuman.
 
Pada tahun 2014, dibuat film remake Kikaider berjudul Kikaider REBOOT. Versi REBOOT tentunya menampilkan pemeran-pemeran masa kini, tapi Daisuke Ban turut tampil sebagai tokoh baru bernama Kyujiro, yang bisa diartikan sebagai "Jiro tua." REBOOT turut dirilis di Hawaii pada bulan Oktober 2014, bahkan mencapai peringkat pertama dalam box office disana.
 

Jingi Irie (Jiro/Kikaider REBOOT)
dan Daisuke Ban (Kyujiro)


Sumber:
  • https://ja.wikipedia.org/wiki/%E4%BA%BA%E9%80%A0%E4%BA%BA%E9%96%93%E3%82%AD%E3%82%AB%E3%82%A4%E3%83%80%E3%83%BC
  • https://ja.wikipedia.org/wiki/%E3%83%8F%E3%82%AB%E3%82%A4%E3%83%80%E3%83%BC
  • https://www.staradvertiser.com/out-and-about/kikaida-45th-anniversary-at-ala-moana/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar