8 Juli 2017, serial Ultra ke-29 ini memulai episode perdananya.
Babak Akhir Kisah Sang Raksasa Iblis
Selepas Ultraman Zero The Chronicle yang tayang di paruh awal 2017, serial utama Ultraman yang tayang di paruh kedua sampai akhir tahun ini memiliki hubungan cerita dengan Zero, tepatnya sang antagonis yaitu Ultraman Belial. Karena itulah Geed mengumpulkan kembali beberapa nama yang sebelumnya terlibat dalam seri film Zero seperti Koichi Sakamoto (sutradara Daikaiju Battle: Ultra Ginga Densetsu THE MOVIE) dan Kenji Kawai (komposer musik Belial Ginga Teikoku). Tatsuomi Hamada, yang sebelumnya memerankan Nao di Belial Ginga Teikoku, kini sudah remaja dan dipilih memerankan Riku Asakura alias Ultraman Geed.
Selain nama familiar di jajaran staf, ada juga nama yang baru bergabung yaitu Hirotaka Adachi atau lebih dikenal dengan nama pena Otsuichi. Otsuichi sebelumnya lebih sering menulis cerita horor pendek dan belum pernah menulis untuk tokusatsu sama sekali. Produser Yukinobu Tsuruta sendiri yang mengajak Otsuichi, bahkan sebenarnya sudah tertarik mengajaknya sejak Ultraman Ginga S tapi belum terwujud saat itu. Judul awal serial ini pada tahap rencana adalah Ultraman Goo.
Protagonis Putra Dari Antagonis
Ultraman Geed dipromosikan sebagai "putra" dari Belial, yang memberi konflik bagaimana jika anak dari antagonis malah menjadi pahlawan. Latar cerita putra Belial sudah diajukan oleh Otsuichi bahkan sebelum dia diminta melakukannya. Otsuichi menetapkan Riku sebagai pemuda yang belum matang, dengan asumsi ceritanya mengenai melampaui sang ayah. Meski latar belakangnya terkesan gelap, citra karakter Riku dibuat positif untuk menghindari "jatuh dari kegelapan" yang sudah diduga penonton, juga untuk membedakan dari Gai Kurenai/Ultraman Orb setahun sebelumnya.
Menurut Sakamoto, karena memiliki gen Belial, wujud dasar Geed harus terlihat seperti Belial Early Style, dan wujud ini muncul sebentar dalam adegan transformasi. Adegan transformasinya terinspirasi dari aksi pistol di film Amerika. Deskripsi "publik melihat wajahnya dan bingung apakah dia pahlawan atau bukan" sudah tertulis dalam naskah bahkan sebelum desain diselesaikan.
Masayuki Goto sebagai desainer merasa khawatir jika terlalu banyak unsur Belial tidak akan membuat Geed menjadi pahlawan, tapi beliau mengambil keputusan yang berani berdasarkan tujuan proyek ini. Bentuk matanya, meski terinspirasi dari Belial, dibuat berbeda dengan sudut luar mata terbelah. Mulutnya dibentuk supaya terlihat seperti taring. Pewarnaan wujud Primitive berdasarkan Ultraman pertama, tapi dengan warna hitam pada garis tubuh untuk mengekspresikan sifat kasar dan labil dari sosok yang belum matang secara mental.
Awalnya mata Geed akan dibuat berwarna kuning hangat seperti Belial. Tapi itu akan membuatnya terlihat seperti Nise Ultraman (Ultraman palsu) dari serial 1966, sehingga warnanya diganti biru untuk memberi penampilan yang lebih memiliki keadilan. Sakamoto membuat adegan aksi yang liar untuk Geed untuk menekankan latar karakternya sebagai putra Belial.
Geed kembali menggunakan konsep fusion (penggabungan) dua kekuatan Ultraman seperti Orb. Untuk membedakan dari Orb yang memasukkan karakteristik Ultraman bersangkutan, Geed menekankan kesan dan karakter keseluruhan dari setiap bentuk. Atas saran Sakamoto, Geed menjadi Ultraman yang sama sekali berbeda, tidak hanya penampilan tapi juga dalam gaya bertarung dan berpose. Sakamoto juga mengawasi penamaan masing-masing wujud gabungan dan jurus spesialnya.
Tokoh Utama Pendahulu Sebagai Mentor
Latar cerita yang berhubungan dengan Belial tentunya tidak bisa lepas dari sang rival yaitu Zero. Kali ini Zero hadir sebagai orang dewasa yang tepat untuk membimbing Riku. Otsuichi memasukkan cerita dimana Zero bersatu dengan manusia yang sudah berkeluarga untuk membuat Zero mengenali peran ayah dan anak, sebagai kontras dari Belial dan Geed. Gagasan merasuki seorang pegawai kantoran sempat dianggap akan ditolak, tapi ternyata staf sangat antusias karena kali ini Zero terhitung sebagai Ultraman pendukung.
Awalnya Otsuichi melihat Zero sebagai tokoh seperti berandalan dan mempertimbangkan cerita dimana Zero akan menyerang Geed karena mirip Belial. Tapi Sakamoto menunjukkan bahwa dalam karya ini Zero telah tumbuh menjadi karakter yang mengasuh juniornya, sehingga diubah menjadi tokoh yang mengawasi Geed. Sakamoto juga percaya bahwa kekuatan Zero memungkinkannya untuk menyelesaikan masalahnya sendiri, sehingga Ultimate Brace dibuat rusak untuk membuatnya tidak bisa mengakses wujud tambahan yang sudah dia miliki. Konsep ini menyerupai Dan Moroboshi yang tidak bisa berubah sementara menjadi Ultraseven di Ultraman Leo, dan Leo adalah Ultraman favorit Sakamoto.
Karena kepribadian yang mirip Zero akan mengurangi cakupan cerita, diputuskan untuk memasangkannya dengan manusia yang kepribadiannya berlawanan dengan Zero. Dibuatlah Leito Igaguli, seorang pegawai kantoran yang sudah menikah dan punya anak. Yuta Ozawa, pemeran Leito, awalnya mengikuti audisi untuk peran antagonis Kei Fukuide, tapi ketika ditanya oleh Sakamoto, dia menjawab, "saya ingin memerankan orang biasa," yang kemudian membuatnya terpilih sebagai Leito. Ozawa mempelajari situasi terkini pegawai dan perusahaan dengan mendatangi Shimbashi dan membaca koran.
Penghargaan Pada Ultraman Terdahulu
Sama seperti Orb, pasukan khusus yang sudah menjadi tradisi sebagian besar Ultraman kembali tidak ditampilkan karena keterbatasan anggaran. Ada kekhawatiran anak-anak akan berhenti menonton jika nuansanya gelap, sehingga serial ini dirancang menjadi drama dengan nuansa cerah. Selain itu juga ditambahkan adegan seperti monster yang memakan sesuatu misalnya semangkuk mie untuk menarik perhatian anak-anak.
Penampilan Pega si Alien Pegassa dan Zena si Alien Shadow sebagai teman adalah karena tahun 2017 merayakan 50 tahun Ultraseven sehingga dipilih alien dari serial tersebut. Pandangan dunia Zero sang putra Seven, lalu hubungan Geed and Zero yang menyerupai Leo dan Seven, semuanya juga masih berhubungan dengan perayaan 50 tahun Seven.
Karena kegemaran Sakamoto akan Ultraman era Showa, episode yang dia sutradarai tidak banyak menampilkan pertarungan di bawah langit biru, tapi memasukkan pertarungan di tengah hujan, efek khusus menggunakan kolam renang, penghancuran miniatur bangunan kota di malam hari, pertarungan berefek lumpur, pencahayaan awan gelap, dan beberapa penghormatan lainnya untuk Ultraman Leo.
Tanggapan & Pasca Tayang
Pada awalnya serial ini sempat dikira akan menjadi serius karena kata kunci "putra Belial," tapi cerita utamanya cukup cerah untuk dinikmati meski masih ada momen-momen serius. Meski tidak ada pasukan khusus (yang diganti AIB yang lebih ke arah agen rahasia), para tokoh dalam Geed mendapat respon positif, terutama untuk Leito yang seorang pegawai kantoran sekaligus host Ultraman, Laiha Toba si tokoh utama wanita yang ahli bela diri pedang, dan Kei sang antagonis yang dibuat cukup berbeda dari Jugglus Juggler di Orb setahun sebelumnya.
Riku menjadi salah satu Ultraman yang sering kembali pasca serialnya tamat, mulai dari film layar lebar Ultraman R/B: Select! Kizuna no Crystal dan Taiga: New Generation Climax, dan peran tamu di Ultraman Z karena masih ada hubungan cerita dengan Zero. Tatsuomi Hamada, pemeran Riku, sudah bermimpi memerankan Ultraman sejak kecil. Rekaman masa kecilnya yang mengatakan ingin menjadi Ultraman di panggung sekolahnya turut ditampilkan dalam salah satu bonus Bluray serial Geed.
Sumber:
- https://ja.wikipedia.org/wiki/%E3%82%A6%E3%83%AB%E3%83%88%E3%83%A9%E3%83%9E%E3%83%B3%E3%82%B8%E3%83%BC%E3%83%89
- https://dic.pixiv.net/a/%E3%82%A6%E3%83%AB%E3%83%88%E3%83%A9%E3%83%9E%E3%83%B3%E3%82%B8%E3%83%BC%E3%83%89
Tidak ada komentar:
Posting Komentar