Persiapan Produksi Lebih Awal
Sebagai antisipasi Olimpiade Tokyo 2020, produksi karya ini dimulai dua bulan lebih awal dari biasanya, bahkan tanggal tayang perdananya lebih awal beberapa minggu dari serial era New Generation yang biasanya di awal bulan Juli. Syuting dimulai tanggal 20 Januari 2020 dan selesai sebelum musim gugur. Kiyotaka Taguchi, yang sebelumnya dikenal sebagai sutradara utama Ultraman X dan Orb, sebenarnya sudah dijadwalkan untuk proyek lain pada musim gugur 2020, namun produksi lebih awal dari karya ini membuatnya dapat berpartisipasi tanpa konflik pada jadwalnya. Pandemi Covid-19 membuat Olimpiade ditunda pada tahun itu, namun karya ini tetap bisa mulai tayang sesuai rencana karena sudah disiapkan lebih awal.
Meski cerita sudah disiapkan oleh Tsuburaya Productions (TsuPro) ketika Taguchi bergabung dalam proyek, dia memilih untuk membuatnya lagi dari awal dan berkolaborasi dengan Kota Fukihara, yang baru pertama kali menulis dalam serial Ultra utama, untuk mengembangkan cerita sebagai bagian dari komposisi serial. Sebagai tambahan, penulis naskah Keigo Koyanagi direkrut sebagai konsultan militer. Pada tahun-tahun sebelumnya, presentasi produksi (konferensi pers) diadakan pada acara Tokyo Toy Show, namun karena tindakan penanggulangan Covid-19, untuk pertama kalinya presentasi dilakukan sebagai siaran langsung daring pada tanggal 5 Juni 2020 di kanal Youtube resmi Ultraman.
Kulminasi Generasi Baru Ultraman
Selepas Ultraman Taiga yang menjadi serial Ultra pertama di era Reiwa, dan versi film layar lebarnya dengan sub-judul New Generation Climax yang dianggap sebagai kulminasi dari seri New Generation, Taguchi bertujuan membuat karya ini sebagai tanda untuk mengakhiri generasi yang dimulai oleh Ultraman Ginga tersebut. Awalnya, tujuannya adalah membuat Ultraman baru yang mewakili era Reiwa. Namun, dengan keputusan untuk memasukkan alat transformasi yang meminjam kekuatan Ultraman pendahulu, lalu juga kemunculan Ultraman Zero, Belial dan Geed dalam rangka 10 tahun Zero, karya ini dikonsep ulang menjadi kulminasi New Generation.
Nuansa keseluruhan karya ini berbeda dari gaya komedi Ultraman R/B dan nuansa serius Taiga, sebaliknya berfokus pada tema "cerah dan gembira" untuk menciptakan karya yang penuh gairah dan membangkitkan semangat. Untuk mengekspresikan tema tersebut, Taguchi bertujuan untuk menciptakan karya menarik yang menyampaikan kelucuan karakter dan membangkitkan perasaan menyegarkan dalam berbagai cara. Karena tahun 2020 awalnya seharusnya menjadi tahun Olimpiade, karya ini berupaya untuk membuat drama seimbang yang menggabungkan kecepatan dan energi atlet dengan inti fiksi ilmiah, yang menampilkan protagonis yang lugas, bersahaja, dan sangat menyenangkan.
Struktur dan alur cerita keseluruhan dibahas dan dibagikan dalam rapat penulisan naskah dengan semua penulis skenario, dan Taguchi membangun cerita dari akhir yang ingin dicapainya, menghasilkan serial yang pada dasarnya berdiri sendiri di setiap episode tapi juga memiliki sumbu vertikal yang menghubungkan semua episode menjadi satu cerita. Setiap episode disusun sesederhana mungkin, dengan penelitian latar belakang yang cermat dilakukan untuk menggambarkan karakter secara realistis, menghasilkan latar yang paling rumit di antara serial-serial terbaru. Contoh spesifiknya meliputi bagan organisasi Pasukan Pertahanan yang terperinci dan garis waktu karakter, yang memastikan bahwa bahkan dalam dunia fiksi, detail karakter dan organisasi tampak serealistis mungkin. Detail ini bukan sekadar informasi latar belakang, tapi terintegrasi ke dalam narasi untuk berfungsi sebagai alur cerita dan deskripsi yang penting.
Pahlawan "Terlemah" Sebagai Tokoh Utama
Menempatkan Zero di tengah cerita akan membuat alur cerita menjadi tidak masuk akal, karena meskipun Ultraman baru muncul, Zero sendiri dapat menyelesaikan masalah tersebut. Untuk membatasi peran Zero, konsep murid Zero diperkenalkan sebagai cara untuk menetapkan posisinya. Awalnya nama-nama dengan huruf awal Z, salah satunya Zecross, telah diusulkan untuk sang Ultraman baru ini, namun Fukihara menetapkan nama Zett sesuai dengan penyebutan huruf Z.
Menggunakan tiga Ultra Medal untuk bertarung, Z dikenal sebagai "Ultraman terlemah dalam sejarah." Gagasan untuk memilih salah satu Mobtraman, sebutan untuk penduduk sipil Ultra tanpa Color Timer pada film Daikaiju Battle: Ultra Ginga Densetsu THE MOVIE, mengarah pada konsep murid yang disebut sebagai "sepertiga dari Ultraman yang lengkap." Namun, karena Ultraman yang terlemah tidak akan menarik bagi anak-anak dan mainan tidak akan laku, latarnya diubah menjadi Ultraman yang menyatakan diri sendiri sebagai murid Zero, yang tidak secara resmi diakui sebagai murid tetapi dipercaya sampai batas tertentu oleh Tim Patroli Luar Angkasa.
Meskipun merupakan kebiasaan untuk memasangkan protagonis dengan karakter dari tipe yang berbeda, karya ini sengaja memasangkan karakter yang mirip lewat Haruki Natsukawa sebagai manusia yang menjadi inang Z selama bertarung di bumi. Diciptakanlah duo yang mewujudkan konsep "cerdas dan ceria" karya ini melalui karakter yang lugas.
Pose transformasinya sederhana namun berani, karena didasarkan pada latar belakang Haruki berlatih karate. Seruan transformasi, yang telah menjadi tradisi sejak Orb, ditambahkan untuk menjelaskan mengapa sang tokoh utama tiba-tiba meneriakkan nama Ultraman. Z sendiri berkata, "Kuminta kau serukan namaku!" dan karena kata-kata itu muncul lebih dulu, sang Ultraman digambarkan bukan sebagai petugas keamanan formal dan dengan demikian tidak terbiasa dengan bahasa Jepang di Bumi, sehingga ucapannya menjadi sedikit canggung. Selain itu, untuk membuktikan bahwa transformasi membutuhkan tekad, Haruki meneriakkan "Ultraman Zeeeeeeet!" dengan sekuat tenaga.
Transformasi & Desain Wujud Alternatif
Karena penggunaan tiga Ultra Medal dan Access Card, sutradara Taguchi merasa bingung dengan proses yang panjang. Jadi pada episode pertama, Haruki bereaksi dengan berkata, "Ini kelamaan ya" selama transformasi. Dahulu selama uji coba pemutaran episode pertama Orb untuk anak-anak, baik anak laki-laki maupun perempuan fokus pada adegan transformasi, jadi para kreator berpikir bahwa urutan transformasi itu membosankan dan memakan waktu. Namun dalam karya ini, mereka memutuskan untuk melakukannya semaksimal mungkin.
Masih didesain oleh Masayuki Goto seperti semua Ultraman sejak Zero, Z memiliki beberapa wujud alternatif yang menggabungkan kekuatan seniornya seperti pada Orb dan Geed. Wujud dasarnya yaitu Original justru digambar setelah Alpha Edge, yaitu wujud gabungan kekuatan Ultraseven, Leo dan Zero. Untuk menjadikannya pahlawan yang kuat dan menarik meskipun merupakan wujud dasar, detail dihilangkan, pelindung bahu dipertahankan, dan "topeng" dipasang di dahi Original, membentuk wajah Alpha Edge. Setiap wujud dirancang sebagai pakaian tempur yang dipilih sesuai dengan misi, dengan tujuan mengubah bentuk dan siluet secara menyeluruh.
Arah desainnya adalah untuk menggabungkan beberapa warna aksen, seperti warna merah asli pada jari kaki, ke dalam warna dasar. Namun, karena menggabungkan elemen Pahlawan Ultra, yang merupakan sumber kekuatan dalam desain seperti yang terlihat dalam karya-karya terbaru menjadi kurang segar, desainnya hanya berfokus pada citra dan warna Ultraman, tidak termasuk bentuk-bentuk tertentu. Color Timer awalnya berbentuk bulat, tetapi disusun ulang menjadi cetakan pola Z setelah diberi nama Zett.
Desain Original dibuat sederhana, dan wujud dasar dimaksudkan menyerupai Alpha Edge, tapi tidak seperti Orb Origin, para kreator ingin memperkenalkan wujud dasar dari awal. Oleh karena itu, wujud utama dirancang untuk menjadi gabungan kekuatan Ultraman, dengan Z dan Haruki bertarung bersama sebagai satu tim. Dalam seri Ultraman terkini, ada persepsi di antara para kreator bahwa anak-anak lebih menyukai pahlawan dengan baju zirah dan pedang daripada pahlawan yang lebih sederhana, yang mengarah pada desain dengan baju zirah yang rumit. Namun, karena desain Ultraman Fuma di serial Taiga yang sederhana menghasilkan penjualan mainan yang sukses, Z Original dibuat sederhana.
Desain Alpha Edge berdasarkan konsep Ultraman yang digambar Goto sebelum karya ini dibuat, dan dia menyatakan bahwa itu dirancang secara independen dari ide memanfaatkan kekuatan Ultraman masa lalu seperti Z. Pada tahap perencanaan, awalnya dirancang sebagai tahap kedua dari tiga tahap proses transformasi, tapi karena adanya perubahan konsep menjadi transformasi dari Original, arah desain dipertahankan, dengan konsistensi dicapai melalui penyesuaian pewarnaan dan detail. Meski Alpha Edge digambar sebelum Original, kostum Original dibuat lebih dahulu sesuai urutan kemunculan wujud-wujud ini.
Pasukan Pertahanan Pengendali Robot
Karena membuat kendaraan atau jet tempur baru, serta menggunakan pengomposisian CG atau boneka miniatur, akan memakan biaya dan waktu, konsep Pasukan Pertahanan tidak muncul selama bertahun-tahun setelah Ultraman X. Namun, kali ini Pasukan Pertahanan yang disebut STORAGE mengembangkan monster robot dengan menggunakan kembali kostum monster yang ada. Hasilnya, jet tempur tidak diperlukan, dan STORAGE dapat terus bertarung bersama Ultraman bahkan setelah kemunculannya. Hal ini telah menyebabkan perubahan dalam cara Pasukan Pertahanan digambarkan, dan karena mereka memainkan peran penting dalam alur cerita utama yang melibatkan rencana musuh untuk menghancurkan peradaban sendiri, diputuskan untuk memasukkan mereka dalam narasi.
Sejak awal, cerita berlanjut dengan tiga robot Sevenger, Windam, dan King Joe, dan di antara banyak monster robot, mereka dirancang untuk memiliki citra sebagai sekutu daripada sesuatu seperti Galactron. Selain itu, sebagai bagian dari proyek untuk membuat produk yang dapat dimainkan bersama soft vinyl Ultraman, desain tersebut dikerjakan ulang dengan mempertimbangkan komersialisasi. Hal ini mengarah pada alur cerita untuk Episode 4, di mana Mecha Red King muncul sebagai unit kedua, dan ada juga ide untuk mainan di mana King Joe dan Mecha Red King dapat bertukar senjata. Namun karena King Joe menerima desain baru yang disebut STORAGE Custom, mainan itu diubah kembali menjadi Windam seperti yang direncanakan semula.
Sevenger, kaiju yang pertama kali muncul dalam serial Leo, menjadi robot pertama STORAGE dan didesain oleh Jun Takeuchi. Gaya dan ekspresi keseluruhan mengikuti gaya dan ekspresi individu yang muncul di Leo, tapi tepi baju zirah dan bagian sendi telah disempurnakan dengan detail mekanis dan tekstur keras, dan jari-jari tangan, yang awalnya dirancang menyerupai pangsit, diubah menjadi lima jari. Ekspresi tersebut juga memiliki karakteristik berubah sementara menjadi tatapan tajam di awal pertempuran.
Karena Sevenger ditetapkan sebagai robot yang baru diciptakan oleh manusia, robot tersebut dirancang agar terlihat baru. Namun, untuk menyampaikan citra siap tempur, kerutan dari desain asli ditafsirkan ulang sebagai jahitan baju zirah, dan detail seperti bekas luka pertempuran dan retakan ditambahkan untuk membangkitkan estetika siap tempur. Detail ditambahkan untuk menghindari kesan terlalu realistis atau terlalu halus, sehingga memberikan kesan kasar. Kisi-kisi di sekitar mulut dirancang dengan mempertimbangkan citra mobil Jeep, dengan looper digambar di latar belakang.
Wajah Familiar Sebagai Sang Kapten
Seperti yang sudah disebutkan sebelumnya mengenai Z sebagai kulminasi New Generation, karya ini tak hanya merayakan 10 tahun Zero dengan menampilkan kembali tokoh-tokohnya, tapi ada juga tokoh lain yang tidak berhubungan dengan Zero namun berasal dari salah satu serial Ultra yang pernah dikepalai oleh Taguchi. Sebelum serial Z dimulai, diumumkan aktor Takaya Aoyagi memerankan Shota Hebikura yang menjadi kapten STORAGE. Aoyagi sebelumnya dikenal memerankan Jugglus Juggler yaitu rival dari Orb, dan aktor serial pendahulu memerankan tokoh lain di serial baru merupakan sesuatu yang lumrah.
Namun setelah serial dimulai, beberapa petunjuk mulai ditampilkan, dan episode kelima mengkonfirmasi Hebikura dan Juggler adalah orang yang sama. Taguchi membandingkan setiap kemunculan Juggler secara kronologi sebagai pertumbuhannya, mulai dari usia 20-an pada Orb THE ORIGIN SAGA, 30-an pada serial televisi Orb dan 40-an pada Z. Karya ini menggambarkan jawaban yang akhirnya diperoleh Juggler setelah mengalami berbagai hal semasa hidupnya. Alih-alih sekadar menggambarkan Juggler sebagai penjahat, dia ditampilkan sebagai tokoh ambigu yang kesetiaannya terhadap kemanusiaan tidak jelas, sehingga menjadi pertanyaan utama.
Sama seperti Dan Moroboshi/Seven yang muncul sebagai kapten di Leo, memperkenalkan kembali Juggler sebagai kapten Pasukan Pertahanan membuatnya menjadi penjahat yang, seperti penjahat dalam karya lain, bertindak sebagai kapten Pasukan Pertahanan dan umumnya berperilaku sebagai sekutu tetapi diam-diam merencanakan dengan cara yang misterius. Namun, karena penonton utama anak-anak tidak mengenal Juggler, para kreator bertujuan untuk menggambarkannya dengan cara yang memungkinkan anak-anak untuk mengembangkan keterikatan padanya sebagai kapten Pasukan Pertahanan, bahkan setelah identitas aslinya sebagai Juggler terungkap, untuk mencegah mereka tidak menyukainya.
Aoyagi sebagai aktor Juggler tidak secara sengaja membuat kesalahan arah dan telah mengharapkan penonton untuk segera mengungkap identitas aslinya, tapi terkejut bahwa identitas itu tetap tidak terungkap lebih lama dari yang diantisipasi, menemukan berbagai spekulasi di media sosial yang menarik. Dia menggambarkan hubungan antara Juggler dan Hebikura sebagai hubungan di mana, saat Hebikura menghabiskan lebih banyak waktu dalam peran itu, waktu yang dihabiskan sebagai Hebikura menjadi semakin nyaman dan mulai menyita perhatiannya.
Alien Parasit Sebagai Antagonis
Juggler awalnya direncanakan untuk menjadi antagonis dalam serial ini, tapi kemudian diputuskan untuk menambah antagonis lain yang menggunakan Kaiju Medal untuk memanggil maupun menggabungkan monster. Jika biasanya antagonis pada beberapa tahun sebelumnya berwujud seperti manusia maupun alien yang bisa berkomunikasi dengan bahasa Jepang, kali ini alien yang disebut Celebro adalah sebuah parasit. Awalnya, direncanakan bahwa mereka tidak akan menjadi parasit bagi individu tertentu, melainkan orang yang berbeda setiap kali, dengan ide-ide termasuk prajurit biasa dari STORAGE maupun wanita tua.
Karena rencana tersebut, tidak ada nama spesifik untuk manusia yang menjadi inangnya, dan sementara waktu dinamakan Taro Yamada. Namun karena komersialisasi Access Card, ditetapkan nama Shinya Kaburagi. Pada rencana awal, STORAGE akan memiliki anggota kelima yaitu pemuda bernama Sosuke Yoshida, namun tidak jadi sehingga ada satu tempat "karakter tampan" yang kosong. Jika Haruki dibayangkan sebagai karakter tampan ala Showa, aktor Rihito Noda, yang sempat audisi untuk peran Haruki, dipilih menjadi Kaburagi sebagai karakter tampan jaman modern.
Penayangan Resmi
Ultraman Z menjadi serial Ultraman pertama yang tayang secara langsung dengan takarir bahasa Inggris secara resmi pada Youtube di hari yang sama dengan penayangan di TV Tokyo. Serial Ultraman dengan takarir Inggris resmi pada hari yang sama sudah dilakukan sejak X, namun saat itu masih terbatas pada situs Crunchyroll. Penayangan pada Youtube secara gratis membuat karya ini lebih mudah disebarkan dan turut menjadi pengenalan pada serial Ultra bagi banyak orang.
Episode 1 - Kuminta Kau Serukan Namaku!
Evaluasi
Serial ini memicu reaksi yang signifikan, dengan istilah seperti "Sevenger" menjadi tren di Twitter pada episode pertama dan "Episode Terakhir Terbaik" pada episode terakhir. Berkat kepopulerannya, tagar "Ultraman Z zen 50-wa" (Seluruh 50 Episode Ultraman Z) dibuat oleh fans yang membuat ide untuk episode kelanjutannya. Bahkan beberapa pemeran dan staf turut ikut melakukannya.
Dalam Top 100 Kata Kunci Online 2020, "Ultraman Z" berada di peringkat ke-6 dan "Shota Hebikura" berada di peringkat ke-45. Pada tahun 2021, Z memenangkan Penghargaan Seiun ke-52 dalam Kategori Media, yang menandai kedua kalinya sejak Ultraman Tiga. Pada tahun 2022, serial ini berada di peringkat ke-3 dalam Zen Ultraman Dai Tohyo oleh NHK, dan pada tahun 2023, serial ini memperoleh peringkat ke-2 dalam proyek Ultraman FUN Vote Top 10 yang memperingati ulang tahun ke-60 terbitnya Sankei Sports Tokyo dan ulang tahun ke-60 TsuPro.
Semenjak Ultraman Ginga S, setiap serial Ultraman mendapat film layar lebar beberapa bulan setelah serialnya tamat yang biasanya menjadi seperti penutup cerita, namun untuk Z, sejak awal sudah tidak direncanakan untuk dibuat film layar lebar sehingga ceritanya benar-benar diselesaikan pada episode terakhir. Banyak yang mengira penyebabnya adalah Covid-19 maupun karena Fukihara meninggal dunia sebelum serial ini mulai tayang. Namun alasan sebenarnya adalah karena produksi Shin Ultraman yang awalnya direncanakan tayang tahun 2021 dilakukan berdekatan, dan TsuPro tidak bisa merilis dua film pada tahun yang sama. Fukihara telah menyelesaikan seluruh tugasnya sebelum wafat, dan sebuah penghormatan lewat tulisan "Untuk mengenang Kota Fukihara" dicantumkan pada episode terakhir.
Sumber
- https://m-78.jp/z/
- https://m-78.jp/videoworks/ultraman_z/
- https://ja.wikipedia.org/wiki/%E3%82%A6%E3%83%AB%E3%83%88%E3%83%A9%E3%83%9E%E3%83%B3Z
- https://dic.pixiv.net/a/%E3%82%A6%E3%83%AB%E3%83%88%E3%83%A9%E3%83%9E%E3%83%B3Z
Tidak ada komentar:
Posting Komentar