Sabtu, 25 Desember 2021

[Toku Extra] Wawancara Shinichiro Shirakura Perihal Changerion

25 Desember 1996, tepat di hari Natal, episode terakhir Choukou Senshi Changerion ditayangkan 25 tahun yang lalu. Serial tokusatsu produksi Toei ini memang tergolong unik pada masanya. Sayangnya karena beragam kendala, akhirnya Changerion tamat dengan tidak tuntas dengan total 39 episode. 

Pada tahun 2002, bersamaan dengan serial Kamen Rider Ryuki sedang tayang, dirilis buku Changerion Bible yang membahas segala hal tentang serial ini, dari gambar desain sampai wawancara dengan Shinichiro Shirakura selaku produser Changerion dan Ryuki. Nama Changerion kembali naik karena Takashi Hagino, pemeran Akira Suzumura/Changerion saat itu sedang memerankan Takeshi Asakura/Kamen Rider Ouja dalam Ryuki, seorang antagonis dengan sifat yang sangat berbeda dari Akira.

Sebelum membaca wawancara ini, bagi yang belum mengetahui cerita dibalik layar Changerion bisa membaca dahulu pada tautan berikut ini: 

Informasi Produksi Choukou Senshi Changerion

Perlu diingat karena wawancara dilakukan pada tahun 2002, mungkin ada beberapa bagian dari pernyataan yang sudah berubah untuk beberapa tahun terakhir.

--- Jadi bagaimana acara ini bisa terjadi?

Tahun 1995, saya membuat film layar lebar berjudul Hakaider. Itu adalah pertama kalinya Toei dan Sega bekerja sama, dan ada pembicaraan tentang ingin lanjut dan melakukan sesuatu yang sepenuhnya baru. Saat itu, produser Susumu Yoshikawa dan Nori Maezawa dari Rainbow Zoukei bicara tentang teknologi baru untuk membuat pahlawan yang terlihat seperti terbuat dari kaca. Sebenarnya sebelum itu, Keita Amemiya pernah mendesain karakter yang seperti terbuat dari kaca, dan dia bilang tidak bisa dibuat. Maezawa dengan bangga bilang, "Ya sekarang kita bisa!" dan dari situlah semuanya dimulai.


--- Ada detail soal syuting dengan video?

Kalau diingat lagi, untuk mengontrol kualitas. Sebelum Changerion, (Tamotsu) Shinohara ingin syuting desain lain miliknya. Kami mencoba film dan video, dan video terasa lebih hidup. Sebaliknya, saya berbohong kalau video paling bagus untuk karakter tertentu. (tertawa)


--- Jadi maksud anda sebenarnya tidak harus syuting dengan video?

Saya tidak suka syuting dengan film. Syuting seperti Sentai dengan film, itu terlihat bagus pada pre-screening, tapi jadi buruk ketika disiarkan (di televisi). Sekarang sudah lebih baik, tapi benda seperti rambut dan debu bisa masuk ke dalam film, dan suara bisa tidak sinkron. Dulunya terjadi dimana-mana, tapi kini film mulai sekarat sebagai sarana. 

Syuting dengan film saat ini masih serial Sentai, dan juga Mito Komon maupun Sumo Digest, atau mungkin video bonus pendek 10 menit yang disisipkan Kodansha dan Shogakukan pada majalah mereka. Lalu, tergantung studionya, ada adegan yang seluruhnya menggunakan Harry (= salah satu mesin penyunting video). Karena itu, butuh waktu lama bagi Sentai untuk konversi ke video digital. 

Akhir-akhir ini saya menginginkan seluruh proyek saya menggunakan video. Apakah akan terlihat baik atau tidak itu sulit untuk dikatakan. (tertawa) Hal-hal seperti pasca produksi bisa lebih berat. Itu sangat tergantung seberapa banyak anggaran yang ada.

--- Jadi tak hanya untuk kontrol kualitas, lebih kepada melakukan pertentangan dari yang sudah ada sebelumnya.

... Tidak, kurasa kami masih mencoba mencari tahu mengapa (bisa seperti itu). Alasan saya ingin bekerja pada Toei adalah karena menonton Kamen Rider BLACK RX dan berpikir "Apa-apaan ini?" dan "Mereka tak bisa menyiarkan seperti ini!" Saya pikir saya bisa perbaiki jika bergabung. Saya sangat sombong sebagai murid, tapi bukan bergaya seperti 'saya akan mengembalikan ini pada kejayaan sebelumnya!' Saya masuk baik-baik saja. (tertawa)


--- Ngomong-ngomong, anda seperti apa selama masih jadi murid?

Tentu saja saya penggemar 8mm (tertawa), dan saya mau menyutradarai. Saya mau syuting yang sungguhan. Tapi ketika saya mulai mengelola proyek, saya menjadi produser. Anda dapat menebak sisanya dari sini.

Ketika menonton TV, saya akan mengecek stafnya, sambil berpendapat "saya suka sutradara ini," dan "saya tidak suka penulis ini." Tapi kemudian saya menonton BLACK RX, yang tidak bagus, tapi terdapat para sutradara dan penulis yang saya sukai. Kemudian saya menyadari apa yang salah. Jadi saya berpikir mereka akan membiarkan saya "menyelinap" ke pekerjaan di sana dengan santai. (tertawa)

Ketika saya melakukan wawancara, 10 Rider sedang muncul di BLACK RX. Para penulis telah diganti, faktanya cerita telah hilang arah terlihat jelas, dan serial tersebut kehilangan penonton. Saya berpikir "Bagaimana penonton akan melihat ini?" Saya selalu bicara dengan Yoshinori Watanabe (terkenal karena drama TV Toei seperti Heiji Zenigata) dan Shigeru Okada (mantan presdir Toei) tentang sejarah mengagumkan Toei. (tertawa) 

Melihat kembali, saya seharusnya sangat malu. Menjadi produser membuat anda sangat peduli dengan program, jadi saya senang itu telah terjadi.


--- Untuk alasan lain anda memilih Toei, anda pernah menyebut diri anda sendiri sebagai "Toei otaku."

Saya dulu otaku. Lampau ya. (tertawa) Anda bertanya "Mengapa Toei," tapi bukankah Toei spesial? Banyak hal yang hanya bisa dibuat disini. Ambil Sentai sebagai contoh. Siapa sangka mereka masih berlanjut untuk waktu yang lama? Tentu saja ada orang mengoloknya dan tidak orisinil untuk saat ini, tapi pernahkah berpikir "Bisakah seseorang benar-benar membuat acara seperti ini?" dan tentu saja tidak ada orang lain yang bisa. Bahkan jika saya punya 5 kali dari anggaran saya, itu akan sulit. Fakta bahwa mereka masih tayang berarti mereka berhasil mengatasi orang-orang yang menertawakan mereka, dan sekarang mereka menjadi seperti tradisi. Sentai dibuat oleh orang-orang terdahulu. Saya yakin itu perjuangan untuk bisa tayang saat itu.

Ketika saya membuat Changerion, saya menanyakan Toei tentang membuat serial pahlawan baru, tapi saya tidak mau serial ini menurunkan acara yang sudah berjalan lama milik mereka. Tapi karena acara tersebut masih mengudara, adalah mungkin untuk membuat acara baru yang nampak parodi dan antitesis. Itu karena saya tidak mau untuk tidak hormat pada serial tersebut.

--- Tapi karena itu, anda jadi menyukainya karena anda bisa memilih bagaimana itu diubah?

Ya. (tertawa) Sebenarnya, saya merasa akan sulit untuk menghormati tradisi-tradisi itu. Mengubah sesuatu itu mudah, dan dalam hal ini anda bisa menghargai tindakan "mengubah" melebihi konten itu sendiri. Jadi itu aneh; jauh lebih mudah memulai acara yang sepenuhnya baru dengan staf yang semuanya baru daripada membuat serial Sentai atau Rider baru. Saya diberi tempat yang sangat bagus untuk berperan. Saya bisa sedikit bereksperimen. Profesional tidak bisa bereksperimen yang seperti itu.


--- Tapi bisakah anda membuat sesuatu yang baru tanpa keinginan untuk melakukannya?

Ya, lebih mudah mengatakan "kita tidak bisa melakukan ini" atau "kita bisa ubah itu." Ketika anda bertanya "jadi apa yang kita lakukan?", saya merasa Changerion adalah pengalaman belajar. Tapi itu bukan alasan saya mencoba melakukan sesuatu yang sulit. Terus terang, saya hanya mau membuat Akira dan Hayami. Mereka adalah kebalikan dari Ryu dan Gai dari Jetman; Ryu adalah si pahlawan dan Gai pemberontak, tapi akhirnya mereka bertempur bersama. Saya merasa harus mengubah komposisi tersebut di tempat lain.

Jika tidak, acara ini hanya akan jadi jiplakan lebih jelek dari dinamika Jetman tersebut. Jadi saya terpikir bagaimana jika Gai adalah tokoh utama dan tokoh-tokoh lain di sekitarnya. Karena hubungan kami dalam Hakaider, saya meminta (Toshiki) Inoue untuk menulis dan kami banyak berbincang tentang bagaimana memasukkan hubungan manusia tersebut ke dalam cerita.


--- Jadi, anda mengerjakannya bersama Inoue?

Ya, saya tidak bisa membayangkan karakternya. Tapi Inoue adalah tipe orang yang percaya kalau meski pembawaan cerita yang bagus itu penting, yang lebih penting adalah memiliki karakter yang bagus. Tanpanya cerita dan adegan akan hancur. Jadi karena itu saya tidak mau mengubah karakter untuk menyesuaikan keadaan acara. 

Tapi kami cukup beruntung mendapat Hagino untuk memerankan Akira. (tertawa) Ketika kami mencari aktor, para manajer menaruh banyak lamaran pada meja kami. Dan suatu hari, profil Hagino muncul, dan ketika kami melihat fotonya kami semua langsung "Itulah Akira." Kami memanggilnya untuk audisi, dan bagi saya, produser Yoshikawa dan sutradara (Takao) Nagaishi, Hagino adalah Akira.

--- Dia tipe karakter yang "Untung Banget!"* untuk berubah wujud. (tertawa)
(*Untung Banget = Chou Lucky, referensi pada slogan Akira)

Memang. (tertawa) Dia pasti berpikir seperti "Aku Rider ya"... tapi bukannya mencemaskan soal itu dia akan berpikir betapa beruntungnya dia. (Kamen Rider) Gai juga seperti itu di Ryuki. Dia juga merasa seperti "Ini seru banget! Aku beruntung!!"


--- Dia pasti sangat cocok dengan citra Akira yang anda bayangkan jika bisa langsung ditetapkan disitu kalau dia adalah aktor yang tepat untuk peran ini.

Anda benar. Dia sangat cocok dengan naskah... tapi, jika menanyakan Inoue, dia akan bilang, "Dia nampak suka menentang, dan meski ada beberapa alasan lain kami memilihnya, pada akhirnya dia terlihat seperti binatang liar." (tertawa)


--- Jadi itu adalah sebuah insting?

Ya. Sejujurnya, satu-satunya alasan adalah saya melihat Hagino dan "Oh, itu Akira." Saya tidak bercanda.


--- Jadi meski itu hanyalah insting, apakah anda mencoba mencari justifikasi mengenai terpilihnya dia?

Oh, tentu saja. Saya berpikir tentang bagaimana menjelaskan mengapa saya memilihnya, mengapa dia cocok dengan ceritanya, dan lain-lain. Tapi tentu saja saya tahu kalau saya melakukannya lewat insting.


Sumber:

  • “Choukou Senshi Changerion Bible” Asahi Sonorama 〈Fantastic Collection〉, 31 Agustus 2002. ISBN 4 - 257 - 03664 - 8.
  • Terjemahan bahasa Inggris oleh toku_gami (https://twitter.com/toku_gami/status/1263984071493005314)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar