Minggu, 03 Oktober 2021

Informasi Produksi Suki! Suki!! Majo Sensei

3 Oktober 1971, tokusatsu adaptasi novel grafik karya Shotaro Ishinomori ini memulai episode perdananya.


Sang Putri Kaguya Di Masa Kini

Suki! Suki!! Majo Sensei (Aku Mencintaimu!! Bu Guru Penyihir) merupakan adaptasi dari novel grafik Ishinomori yang berjudul Sen no Me Sensei (Guru Bermata Seribu) yang dimuat di Teen Look, majalah anak perempuan pada tahun 1968. Berbeda dari karya Ishinomori yang juga sedang tayang saat itu yaitu Kamen Rider, cerita ini bukan tentang pahlawan bertopeng pada awalnya, tapi tetap dipenuhi efek khusus layaknya tokusatsu. Selain itu ada sedikit perubahan dari versi novel grafik.

Sen no Me Sensei

Majo Sensei menceritakan tentang Hikaru Tsuki, seorang wanita dari Galaksi Andromeda yang datang untuk menyelidiki manusia Bumi sebagai penjaga perdamaian. Menyamar sebagai seorang guru di Sekolah Tozai, Hikaru diam-diam menyelidiki ekologi penduduk Bumi sambil tinggal bersama mereka. Dengan kekuatannya yang disebut Moonlight Power, Hikaru yang peduli pada sekitarnya berusaha meningkatkan hubungan manusia, meski kadang juga malah menyebabkan masalah.

Dibandingkan versi novel grafik, kesamaannya hanyalah tokoh utama adalah seorang guru wanita baru dengan kekuatan supranatural. Sebagai tanggapan atas permintaan Asahi Broadcasting Corporation yaitu "drama anak-anak dengan rasa fiksi ilmiah," proyek ini dimaksudkan untuk menjadi versi live action dari majokko anime (anime gadis penyihir). Hikaru menggunakan kekuatannya untuk membersihkan coret-coretan oleh murid-murid nakal, maupun iseng menerbangkan dan mengecilkan ukuran mobil dan masih banyak lagi, tentunya secara diam-diam.


Perubahan Yang Mempelopori Pahlawan Wanita

Untuk 3 bulan pertama atau tepatnya 13 episode awal, ceritanya masih tetap drama sekolahan dengan unsur supranatural seperti aslinya. Tapi mulai dari episode 14 yang tayang pada 2 Januari 1972, konten judul ini diperbarui dengan ditampilkannya Andro Kamen, yaitu Hikaru sendiri yang berubah wujud layaknya henshin hero. Berdasarkan pernyataan produser Toru Hirayama, perubahan dilakukan dengan maksud untuk lebih meningkatkan popularitas acara di kalangan pemirsa. Namun, Hisashi Yamauchi dan anggota Asahi Broadcasting lainnya menegur sambil mengatakan, "Alur drama sekolah telah diterima dengan baik, mengapa diubah?"

Andro Kamen adalah pelopor pahlawan wanita transformasi (henshin heroine) dalam tokusatsu, saat itu henshin boom juga sedang tinggi-tingginya, dan jarang ada pahlawan wanita yang berubah wujud melawan monster jahat seorang diri. Jika dibandingkan sesama serial televisi live action, Andro Kamen mendahului Wonder Woman beberapa tahun. Beberapa tahun kemudian juga masih ada serial henshin heroine meski contohnya sedikit, dan kebanyakan bukan berfokus pada pertarungan melawan monster.

Mulai dari episode 18, muncul antagonis bernama Kumondes dengan pasukannya yang disebut Namuda. Adegan aksi Andro Kamen melawan mereka ini setara dengan pahlawan pria seperti Kamen Rider. Majo Sensei adalah untuk pertama kalinya dimana "pasukan monster hidup kembali untuk muncul di episode terakhir," yang nantinya menjadi ciri khas acara tokusatsu Toei.


Cerita Dalam Produksi 

Staf produksi, termasuk Toei Ikuta Studio dan Ono Kenyukai, banyak yang juga terlibat dalam Kamen Rider pada waktu yang sama. Lokasi Sekolah Tozai aslinya adalah Akademi Saint Dominico di Okamoto, Setagaya-ku.

Yoko Kiku, sang pemeran utama, terpilih setelah Yusaku Uchida, sutradara Ikuta Studio bertanya pada Takeshi Sasaki, pemeran Hayato Ichimonji yang sedang menjadi tokoh utama Kamen Rider saat itu. Uchida meminta pendapat Sasaki pada masa audisi, lalu Sasaki merekomendasikan Kiku yang pernah bekerja bersamanya. 

Bagian kesenian dikerjakan oleh Michio Mikami dari Ekisu Production dan Nori Maezawa, yang sama-sama tidak sedang berpartisipasi dalam Kamen Rider. Meski monster tidak muncul setiap saat seperti Kamen Rider, adegan kelas membutuhkan kerajinan dan karya kaligrafi. Sutradara Minoru Yamada meminta "close-up tidak dapat diambil dengan yang sama," jadi harus dibuat karya untuk 50 siswa. Maezawa hampir melakukan seluruhnya sendiri, dan mengatakan pekerjaannya lebih susah karena harus sengaja dibuat buruk karena berlatar sekolah dasar, dan juga harus membuat karya untuk kelas berbeda di episode yang sama.


Penayangan Resmi

Pada awal tahun 2020, kanal Toei Tokusatsu World Official dibuka di Youtube dan menayangkan beragam tokusatsu Toei terutama yang era 90an kebawah, salah satu diantaranya adalah Majo Sensei, dan kamu bisa menonton dua episode perdananya dalam takarir bahasa Inggris. 

Episode 1 - Duel! Suzumegaoka


Episode 2 - Tontenkan Tonchinkan


Pasca Tayang Dan Pengaruhnya

Perubahan arahan sejak pertengahan disebut-sebut membuat komedinya berkurang, tapi sangat diterima oleh anak laki-laki. Di sisi lain, Ishinomori mengatakan kalau dia sebenarnya menolak perubahan ini. Sutradara Itaru Orita juga mengingat kalau dia mungkin telah mengecewakan penonton wanita.

Meski begitu, Majo Sensei masih memberi inspirasi kepada beberapa tokusatsu penerusnya setelah tamat di episode 26 (2 babak). Meski tamat sesuai rencana, sutradara Katsuhiko Taguchi sempat mempertimbangkan babak ketiga yang menceritakan musuh baru dari bawah tanah yang memburu manusia, dan para murid Hikaru yang tergabung dalam Andro Tanteidan melawan mereka. Ide ini kemudian digunakan untuk Doruge, antagonis Chojin Barom-1 yang tayang tepat seminggu setelah Majo Sensei tamat.

Lalu seperti yang sudah dibahas sebelumnya, henshin heroine sebagai tokoh utama terus bermunculan baik dalam tokusatsu maupun anime. Tapi judul yang sangat terinspirasi oleh Majo Sensei, atau tepatnya Andro Kamen, adalah Bishojo Kamen Poitrine di tahun 1990. Desain topeng dan kekuatan sihirnya juga mirip, tapi Poitrine masih diproduksi oleh Toei dan diciptakan oleh Ishinomori.




Sumber:

  • https://ja.wikipedia.org/wiki/%E5%A5%BD%E3%81%8D!_%E3%81%99%E3%81%8D!!_%E9%AD%94%E5%A5%B3%E5%85%88%E7%94%9F

Tidak ada komentar:

Posting Komentar