Kamis, 30 Januari 2020

15 Tahun Kamen Rider Hibiki


30 Januari 2005, Heisei Rider ke-6 ini memulai episode perdananya. Ya, tanggal yang sama seperti Kuuga 5 tahun sebelumnya. Kedua seri ini juga diproduseri oleh Shigenori Takatera, dan mencoba melakukan banyak perubahan. Tapi Hibiki memiliki lebih banyak perubahan dibandingkan sebelumnya...


Latar Belakang

Takatera merasa kurang nyaman dengan rute "Battle Royale" dan pahlawan tampan yang menjadi sering digunakan pada seri Rider setelah Kuuga. Sekitar awal-awal Kamen Rider Blade, beliau berbicara dengan produser Jun Hikasa, "aku ingin segera membuat yang bukan Rider." Takatera khawatir kalau merek Kamen Rider akan mencapai masa penat dan jatuh sebagai akibat memaksakan melanjutkan serial ini.


Pra-produksi: Bukan Rider

Pada awal Februari 2004, Toei mengangkat Takatera sebagai produser untuk judul setelah Blade, dan mulai mengerjakan konsep yang sudah lama disiapkan. Pada saat itu, sudah diketahui kalau rating pemirsa dan penjualan Blade rendah. Tapi ini tidak menjadi pemicu untuk rencana langsung menghentikan Rider, karena para staf produksi bermotivasi untuk terus melanjutkan.

Pada pertemuan tim penulis yang diadakan di bulan Maret, Chikara Kataoka mengajukan remake (buat ulang) dari Henshin Ninja Arashi, tokusatsu klasik karya Shotaro Ishinomori. Alasan pemilihan tema burung "Arashi" adalah untuk mengubah kualitas aksi dengan memasukkan unsur terbang, dan membuat desain fleksibel dan berbeda dari Heisei Rider biasanya yang lebih bergaya armor. Iklan Gatchaman oleh grup SMAP pada tahun 2000 yang menjadi inspirasinya. Pada proposal tersebut juga termasuk rencana untuk syuting adegan pembuka di New Zealand, dengan asumsi ninja yang sudah tersebar ke seluruh dunia akan kembali ke Jepang.

Tsuyoshi Nonaka (kiri) bersama Takatera (kanan)
Setelah itu, muncul informasi kalau serial Toho setelah Chouseishin Gransazer akan bermotif ninja, sehingga perlu dilakukan pergantian motif agar tidak terjadi konflik. Proyek menjadi "pemburu setan," menggantikan ninjutsu dengan ilmu sihir. Dari pihak Bandai, termasuk Tsuyoshi Nonaka dari PLEX, bersikeras agar seri Kamen Rider dilanjutkan. Tapi Takatera tetap berfokus pada tokoh pahlawan selain Rider peninggalan mendiang Ishinomori. Dia juga mengajukan proyek skala besar "Toei Hero World" untuk kedepannya. Pada tanggal 5 April, rute "bukan Kamen Rider" akhirnya disetujui.

Pada saat itu, konser dasar tentang "remaja" telah ditentukan, berfokus pada perspektif seorang murid yang masih muda, dengan cerita tentang guru dan murid. Pada pertengahan Mei, purwarupa Disk Animal telah dibuat. Ide "pahlawan suara" yang awalnya sulit akhirnya ditetapkan, dengan desain senjata bertema instrumen musik oleh Nonaka yang juga membuat istilah "Ongeki (serangan suara)." Tapi karena Super Sentai yang akan tayang bersamaan ditetapkan sebagai Mahou Sentai (pasukan sihir) Magiranger, maka tidak mungkin menggunakan sihir gaya Barat sebagai motif, sehingga diputuskan kembali ke gaya Jepang.


Pra-produksi: Kembali ke Rider

Pada awal Juni, Bandai meminta tim penulis agar serial baru ini kembali menjadi Rider. Kataoka berspekulasi jika menutup merek Rider dan menggantinya dengan yang baru bukan ide bagus, karena saingan (Toho + Konami) sedang menyiapkan sekuel Gransazer, dan muncul saingan baru (Sochiku + Takara) dengan Madan Senki Ryukendo yang tadinya akan tayang tahun 2005 juga. Setelah melihat kembali proyek sejauh ini, konten yang seharusnya menjadi "bukan Rider" akan jadi sulit meski sekedar kembali menggunakan nama merek Rider, membuat perasaan staf tercampur. Shinichiro Shirakura, yang pada saat itu belum terlibat dengan judul baru ini, sadar kalau judul ini adalah pertama kalinya akan dimasukkan "bukan Rider" sebagai Rider, dan dalam sebuah wawancara beberapa tahun kemudian mengatakan kalau sudah tidak bisa diulang lagi dari awal.

Gambar konsep dengan judul "Ongeki Rider Hibiki"
yang sempat tersebar di internet sebelum Hibiki mulai tayang.
Sebuah motif baru diperlukan untuk mengganti pahlawan berbentuk burung seperti Henshin Ninja Arashi, tapi tetap berkonsep "jelmaan ninja" dengan kekuatan setan, dan tema pangeran iblis yang membelot juga dipertimbangkan, sehingga ide pahlawan dengan motif setan muncul. Pertengahan Juni, Takatera menonton penampilan langsung Kodo, sebuah grup drum Jepang dan terkesima dengan dinamisme penampilan tersebut, dan kemudian merekomendasikannya ke anggota PLEX seperti Nonaka. Hasilnya, desain pahlawan berotot sebagai purwarupa Hibiki digambarkan.

Kemudian terpikirkan kalau menabuh drum untuk melawan monster seukuran manusia terasa kurang bagus, sehingga monster raksasa didiskusikan. Untuk menggabungkan motif pahlawan setan, senjata bertema instrumen musik, dan robot binatang, desainer Takuya Abe merancang pahlawan setan, senjata alat musik, robot hewan dengan konsep "keterbalikan Legenda Momotaro" dimana Momotaro dapat mengalahkan setan karena dia sendiri juga setan. Akhirnya citra dari judul ini telah menjadi satu.

Setelah itu, penjelasan fiksi ilmiah mengenai pahlawan dan monster memiliki asal-usul yang sama selalu dipertimbangkan. Tapi pada bulan Agustus, Takatera memutuskan untuk tidak menggunakannya. Beliau berkata, "Pahlawan ini memiliki bentuk seperti setan, tapi tidak ada hubungannya dengan para monster." Kemudian monster dibuat menjadi setan (youkai) yang terjadi secara alami. Bulan September, rencana "teman pahlawan dari seluruh dunia" yang sudah tertulis pada rencana remake Arashi juga dibatalkan, diganti menjadi "dari berbagai sudut Jepang" dengan skala lebih rendah, menjadikan judul baru ini sepenuhnya bergaya Jepang.


Kostum

Konsep Ongeki Senshi, sebutan para pahlawan di serial ini, yang juga disingkat jadi Oni (setan), adalah tubuh orangnya sendiri yang berubah, bukan memakai pakaian seperti kebanyakan Rider dan tokusatsu. Karena alasan ini, kostum yang khusus digunakan untuk foto promosi dibuat lebih detil untuk membuat bentuk otot, jadi tidak terlihat seperti pakaian. Bagian kuku dan telapak tangan diberi detil agar tidak terlihat seperti sarung tangan biasa. Sekitaran lengan diwarnai dengan gradasi daripada dibagi per bagian. Kostum disesuaikan dengan tubuh suit actor.

Kostum Hibiki untuk foto promosi.
Topeng Hibiki tidak memiliki mata majemuk seperti ciri khas Rider, bahkan tidak ada mata sama sekali. Ini karena sebagai "pahlawan yang bertarung dengan kekuatan suara" jadi tidak bergantung pada penglihatan. Purwarupa kostum Hibiki berwarna hitam pekat seperti Ibuki, tapi kemudian ditambahkan cat Maziora yang berharga 10 ribu Yen per liter. Tergantung pada saat terkena cahaya dan sudut pandang pengambilan gambar, warnanya berubah dan memberi kesan yang lebih hidup.

Hibiki Kurenai yang mulai digunakan sejak episode 24 sebenarnya tidak direncanakan tapi didesain untuk menarik perhatian anak-anak. Bentuknya persis seperti Hibiki biasa, tapi berwarna merah dan bagian penglihatan mata kini menggunakan warna hitam sehingga lebih mudah untuk melihat. Kurenai merupakan proposal dari penulis Shinji Oishi.

Banyak lika-liku sebelum lahirnya Armed Hibiki di episode 33. Konsep "pasang-tambah" sebagai peningkatan kekuatan tidak sesuai dengan citra Hibiki, yang bertarung dengan melatih tubuhnya dahulu. Ada berbagai pengajuan penambahan dimana akan dihilangkan bagian warna perak menjadi pola yang diajukan. Namun kesadaran anak-anak mengenai pahlawan masih konservatif, sehingga mereka terpaksa kembali ke rute armor. Kemudian diusulkan menggunakan Disk Animal, bagian paling ilmiah dalam cerita ini, untuk mengurangi ketidaknyamanan yang disebabkan tampilan yang lebih mekanik, hingga menjadi wujud saat ini.


Casting

Peran di Heisei Kamen Rider biasanya menjadi jembatan untuk aktor muda untuk meningkatkan diri di dunia peran, tapi Shigeki Hosokawa, yang sudah cukup terkenal saat itu, ditunjuk sebagai pemeran Hibiki. Hosokawa berusia 33 tahun saat itu, aktor utama Rider tertua bahkan dibandingkan Showa Rider saat masing-masing tayang. Dia sebenarnya malu dan sudah menolak sampai 3 kali, tapi merasa terbebani karena ekspetasi yang sangat besar dari bagian produksi.

Shigeki Hosokawa sebagai Hibiki.
Hosokawa berkonsultasi pada Masatoshi Hamada dari duo pelawak Downtown, yang kemudian menyemangati dan memanggilnya "Ossan (Pak Tua) Rider." Hosokawa sudah siap berperan pada taiga drama berjudul Yoshitsune, sehingga disiapkan cerita dimana ada saatnya si tokoh utama tidak muncul jika Hosokawa tidak bisa hadir syuting Hibiki, tapi kemudian tidak jadi dilakukan.


Gaya Penceritaan

Takatera, yang baru kembali ke Rider 4 tahun sejak tamatnya Kuuga, mencoba "merapikan" serial Rider semenjak dikenalkannya pertarungan antar Rider terutama setelah Agito. Tapi, jika di Kuuga menampilkan individu yang teguh di dunia yang goyah, pada Hibiki dicoba pendekatan individu yang kurang teguh di dunia yang stabil. Hibiki sang tokoh utama adalah anggota organisasi Takeshi yang sudah lama bertugas membasmi Makamou. Selain itu, Takatera menambahkan Asumu Adachi, untuk menggambarkan proses bertumbuh menjadi dewasa. Meski para Oni disini terikat dalam organisasi, tidak ada konflik yang negatif, semuanya saling menghormati dan bersahabat.

Asumu berubah menjadi Hibiki
dalam Hyper Battle DVD.
Pada pertengahan cerita, ada rencana menampilkan tokoh pemuda yang berhenti latihan Oni di tengah-tengah, dan terlibat dalam kisah Hibiki dan Asumu. Apakah Asumu akan berhasil menjadi Oni sebenarnya belum ditentukan pada awalnya. Jika Asumu menjadi Oni, Hibiki akan dibuat terbunuh dalam pertarungan atau terluka parah. Ada juga rencana Hibiki tetap mengawasi Asumu yang memutuskan untuk tidak menjadi Oni.

Mainan

Tidak ada sabuk sebagai alat perubah, tapi mainan sabuk tetap ada sebagai produk utama, dengan sabuk yang difungsikan sebagai drum. Rencana awalnya adalah mengeluarkan suara dengan tongkat pemukul yang memiliki elektronik didalamnya, tapi batal karena tidak mencapai standar kualitas desain Bandai untuk keamanan dan daya tahan. Sumber suara dipindahkan ke gesper yang bisa dilepas dari sabuk untuk menjadi drum.

DX Ongekibou Set, bukan alat perubah.
Meski drum itu benda yang sudah banyak yang tahu, tapi tidak terlalu diminati anak-anak. Shinji Mori dari bagian pengembangan berkata, "Saya menyadari kalau suaranya itu sendiri harus menarik." "Sejujurnya, instrumen itu sulit." Senjata Todoroki yaitu DX Ongekiken Set cukup populer.

Mainan Disk Animal mendapat nominasi dalam Penghargaan Good Design tahun 2005. Desainernya adalah Kazuhiro Kikuchi dari PLEX.


Perubahan Dalam Produksi

Sudah menjadi rahasia umum mengenai perubahan di pertengahan serial ini sejak semasa tayang. Takatera meninggalkan posisi produser pada episode 29. Shirakura ditunjuk sebagai produser versi film layar lebar Hibiki, kemudian menjadi produser juga semenjak episode 30 untuk menggantikan Takatera. Meski tidak ada pernyataan resmi, banyak komentar tersebar di internet mengenai rating yang stagnan, penjualan rendah, anggaran ketat karena syuting lokasi hutan dan gunung yang mahal, dan sebagainya. Sebagian besar staf juga digantikan.

Kehadiran Kyosuke Kiriya (kanan) merupakan salah satu perubahan
pada paruh kedua Hibiki
Meski perubahan dimulai di episode 30, baru pada episode 34 lagu tema diganti. Lagu penutup dihilangkan, menjadi hanya lagu pembuka dan masih dinyanyikan Akira Fuse dengan lagu baru. Makamou raksasa yang menggunakan grafis komputer dikurangi, begitu juga dengan syuting di lokasi gunung.



Akira Fuse menyanyikan "Shonen Yo"
dalam acara Kouhaku Uta Gassen tahun 2005.

_________________________________
                                                                               
Sumber:


  • https://ja.wikipedia.org/wiki/%E4%BB%AE%E9%9D%A2%E3%83%A9%E3%82%A4%E3%83%80%E3%83%BC%E9%9F%BF%E9%AC%BC
  • Kataoka Chikara “`Kamen Rider Hibiki' no jijō dokyumento hīrō wa dō 〈settei〉 sa reta no ka” gogatsu shobō、2007年4月28日。ISBN 978-4-7727-0462-5。

Tidak ada komentar:

Posting Komentar