25 September 1990, serial Ultraman ke-10 dan produksi kerjasama dengan Australia ini memulai episode perdananya dalam format video. Great merupakan Ultraman pertama yang tayang di era Heisei.
Latar Belakang
Sudah hampir 10 tahun semenjak Ultraman 80 tayang dan gagal mengembalikan penayangan serial Ultra baru secara reguler. Tapi Tsuburaya Productions tetap bisa mempertahankan waralaba ini dengan terus menampilkan seri Ultra dalam format lain, seperti spin-off yaitu Andro Melos, animasi kerjasama Hanna-Barbera yaitu Ultraman USA, penayangan ulang di televisi, perilisan judul lama di video, menjual mainan dan buku, mengadakan Ultraman Festival dan lain-lain. Popularitas Ultraman tetap stabil, hingga teori akan adanya judul baru kembali muncul.
Pra-produksi
Pada awal tahun 1989, direncanakan serial televisi baru yang diproduksi di Jepang dengan judul sementara Shin Ultraman (Ultraman Baru) tapi kemudian batal karena ingin mencoba ekspansi ke luar negeri lagi setelah Ultraman USA. Dahulu sempat dilakukan kolaborasi dengan Thailand yaitu film Ultra 6 Kyodai VS Kaiju Gundan, tapi judul kali ini diinginkan untuk diproduksi di negara yang berbahasa Inggris agar ekspansinya menjadi lebih global. Produksi ditetapkan di Australia, karena negara ini sedang terbuka untuk kolaborasi dan biayanya cukup murah.
Karena saat itu format V-Cinema sedang booming, ditetapkan judul baru ini akan tampil sebagai original video, atau tepatnya bukan tayang di televisi. Rencana awalnya akan memiliki total 6 episode seperti pada OVA (Original Video Animation) pada umumnya. Tapi karena akan dijual di luar negeri, ditambahkan 7 episode lagi agar lebih pas seperti satu musim serial televisi.
Produser Kiyoshi Suzuki menunjuk Paul Nicola, yang dahulu mengerjakan film Time Guardian, untuk menjadi sutradara efek khusus dalam judul ini. Syuting direncanakan berlokasi di Sydney yang menjadi tempat tinggal Paul. Tapi ketika John Bannon, Perdana Menteri Australia Selatan saat itu, mengetahui mengenai produksi judul ini, beliau mengusulkan syuting di negara bagian dan berkolaborasi dengan South Australia Film Corporation.
Masaki Kyomoto (kanan) |
Masaki Kyomoto, seorang aktor dan musisi Jepang yang dikenal menggemari tokusatsu, turut berpartisipasi dalam proyek ini. Saat itu beliau lebih dikenal pada tokusatsu sebagai tokoh tamu Ryusuke Taki di Kamen Rider Black. Kyomoto mencetuskan nama Ultraman Great, karena diminta memberi nama yang simpel, dan sekaligus terinspirasi dari Great Barrier Reef di Australia. Beliau juga menyanyikan lagu tema, mengisi suara Jack Shindo sang tokoh utama pada versi dubbing Jepang, dan banyak memberi saran pada bagian produksi karena berteman baik dengan Tsuburaya.
Produksi
Semasa perencanaan, ada staf luar negeri yang melihat lembaran konsep Great kemudian bertanya pada staf Jepang: "Bagaimana dia bisa terbang tanpa mengenakan sesuatu?" Dia mencontohkan Superman yang bisa terbang karena mengenakan jubah, meski sebenarnya dia salah paham soal ini. Staf Jepang menjawab: "Karena dia adalah dewa di alam semesta."
Pertarungan pertama Great dengan Gudis (Goudes di versi Jepang) di planet Mars pada episode perdananya menggunakan boneka yang dikendalikan secara mekanik seperti pada beberapa film luar negeri saat itu, untuk pertama kalinya dalam serial Ultraman. Tapi saat percobaan syuting, gerakan boneka tidak bisa mengekspresikan kekuatan dan kecepatan Ultraman, sehingga akhirnya dibatalkan dan kembali menggunakan suit actor. Meski begitu ada beberapa adegan Gudis yang masih menggunakan boneka terekam untuk episode yang ditayangkan.
Boneka mekanik Gudis dan Great. |
Untuk memberi nuansa "besar" dari Great dan para monster, ukuran miniatur bangunan dibuat setara dengan para tokoh raksasa ini dibandingkan pada judul-judul di Jepang. Adegan Great terbang setelah bertarung diproyeksikan dari bawah, untuk memberi efek khusus yang berbeda dari judul-judul pendahulunya.
Selama syuting di Australia, Great mendapat liputan dari outlet berita lokal disana. Menurut segmen berita yang meliput adegan efek visual yang melibatkan mobil meledak, anggaran produksi judul ini mencapai 4 juta Dolar Australia, atau sekitar 3.070.000 USD dan 19.300.000 Yen pada tahun 1990.
Desain
Toru 'Tohl' Narita, desainer pada Ultra Q hingga Ultraseven, diminta kembali mendesain Ultraman dan monster pada judul ini. Beliau menggambar desain Ultraman baru yang sementara dinamakan Ultraman Shinpen. Tapi karena Narita meminta 30% dari hak cipta sebagai biaya desain, kesepakatan tidak terjadi antara beliau dan Tsuburaya, sehingga desain ajuan Narita tidak diwujudkan.
Salah satu desain Great yang ditampilkan di Laser Disc versi Jepang. |
Desain Great tergolong unik dibandingkan para Ultra pendahulunya pada saat itu. Color Timer berbentuk segitiga, dan warna selain merah adalah gabungan perak dan putih, dibandingkan Ultraman biasanya yang hanya merah dan perak.
Kiyoshi Suzuki menginginkan kostum Great tidak menggunakan bahan pakaian selam seperti biasanya, tapi pakaian selam anti-kerut. Saat tes kamera, gerakan cukup sulit dilakukan dan terasa lebih panas saat digunakan, dan akhirnya diganti dengan bahan spandex. Sutradara Andrew Prowse mengatakan spandex digunakan agar sang suit actor bisa lebih mudah bergerak dan mengurangi resiko kelelahan karena panas. Meski begitu suit actor sempat pingsan saat mengenakan kostum spandex pada salah satu hari syuting.
Kostum Great yang tidak jadi digunakan. |
Topeng Great dibuat dengan bahan FRP sama seperti Ultraman 80, lengkap dengan bagian belakang berbahan sama dan bisa dibuka-tutup. Belahan kecil di dekat mata topeng digunakan sebagai lubang untuk melihat, yang kemudian cara ini dilakukan juga pada Heisei Ultra penerusnya.
Jika dahulu lampu untuk mata dan Color Timer menggunakan daya yang terpisah dari kostum, Great dipasangkan baterai yang dibungkus di sekitar pegelangan kakinya dengan bahan kain merah yang sama dengan di bagian paha. Saat adegan yang menampilkan Great dari belakang, digunakan kostum berbeda dengan resleting di depan agar tidak terlihat resleting dari belakang.
Penayangan
Meski produksi dilakukan di Australia, Great tidak pernah ditayangkan di negara tersebut. Great hadir dalam format VHS dan Laser Disc di tahun 1990. Baru pada 4 Januari 1992 tayang di Amerika Serikat pada saluran Fox TV. Great perlahan menyebar ke beberapa negara seperti Hong Kong, Thailand, Inggris, Kanada dan Amerika Latin masih dalam format video. Adaptasi komik Amerika turut dibuat.
Sampul Laser Disc Ultraman: Towards The Future Volume 3 |
Antara tahun 1992 hingga 1994, Tsuburaya mendapat cukup banyak penghasilan dari Great sehingga bisa memproduksi Denkou Choujin Gridman dan Ultraman: The Ultimate Hero (Ultraman Powered). Akhirnya pada tanggal 8 Juli 1995, Great tayang di TBS dengan dubbing Jepang. Untuk pertama kalinya dalam 14 tahun Jepang kembali menayangkan Ultraman di televisi.
Versi Jepang
Pada versi Jepang ini tidak menggunakan subjudul Towards The Future, tapi menggunakan namanya atau kadang juga ditulis Ultraman G. Selain Masaki Kyomoto sebagai Jack Shindo, beberapa pengisi suaranya ada yang sudah atau nantinya berperan lagi di serial Ultraman dan tokusatsu lainnya.
Shingo Yanagisawa dan Masaki Kyomoto. |
- Akiji Kobayashi, pemeran Kapten Muramatsu di Ultraman pertama dan Tobei Tachibana di Kamen Rider, mengisi suara Arthur Grant, kapten pasukan UMA.
- Shingo Yanagisawa yang mengisi suara Charles Morgan, nantinya memerankan Ittetsu Shibukawa, kapten VTL di Ultraman Orb.
- Lloyd Wilder diisisuarakan oleh Koichi Yamadera, yang nantinya mengisi suara Alien Gapiya Sadeath di Ultraman Orb The Movie.
- Narator episode pertama hingga keenam adalah Hiroshi Fujioka yang lebih dikenal sebagai Takeshi Hongo/Kamen Rider Ichigou.
- Narator episode ketujuh hingga tamat adalah Kenji Utsumi yang nantinya mengisi suara Alien Empera di Ultraman Mebius.
- Pengisi suara setiap pemberitahuan episode selanjutnya adalah Tessho Genda yang nantinya mengisi suara Alien Yapool semenjak Mebius.
Rencana Sekuel
Karena penjualan videonya sukses, Great direncanakan mendapat lanjutan berupa musim kedua dan versi layar lebar. Versi layar lebarnya direncanakan rilis di tahun 1991, dan menggunakan latar cerita di Jepang. Musim kedua mendapat 2 rencana berbeda dari pihak Jepang dan Australia.
Dari Jepang, penulis Sho Aikawa menyatakan sudah menulis beberapa sinopsis yang memunculkan tokoh familiar seperti Alien Baltan di episode 14 (episode perdana di musim kedua) hingga 17 dan penampilan khusus dari Ultra Bersaudara. Minoru Yoshida menggambar desain Baltan baru yang turut memiliki wujud dengan tiga kaki. Rencana dari pihak Australia diajukan oleh Terry Larsen, tapi tidak diketahui detilnya selain menyebutkan nomor episode dari 14 hingga 27.
Pada akhirnya, rencana diatas tidak ada yang terwujud. Produser Suzuki menyatakan proyek tidak berlanjut karena berbagai alasan, dan dia mengaku menyesal dalam sebuah wawancara. Tsuburaya sudah siap untuk memproduksi judul baru pada saat itu.
Evaluasi
Great menjadi pembuka bagi judul-judul Ultraman penerusnya di era Heisei, dimana berbagai konsep dan idenya turut diadaptasi kembali. Beberapa stafnya juga nantinya kembali terlibat, salah satunya Chiaki Konaka yang menulis Ultraman Gaia. Meski Ultraman Tiga yang dianggap sebagai Heisei Ultra pertama, Great cukup menjaring banyak fans baru pada saat itu terutama saat tayang di televisi Jepang.
Great kembali muncul dalam Daikaiju Battle: Ultra Ginga Densetsu The Movie tahun 2009 bersama beberapa Ultraman yang lama tidak terlihat seperti trio USA, Powered, Neos, Seven 21 dan Boy tapi perannya kecil. Bulan November 2020 nanti, Great menjadi salah satu Ultraman yang hadir dalam serial web Ultra Galaxy Fight: The Absolute Conspiracy yang akan tayang di Youtube resmi Ultraman, kali ini diisi suarakan oleh Tomokazu Seki.
Sumber:
- https://ja.wikipedia.org/wiki/%E3%82%A6%E3%83%AB%E3%83%88%E3%83%A9%E3%83%9E%E3%83%B3G
- https://dic.pixiv.net/a/%E3%82%A6%E3%83%AB%E3%83%88%E3%83%A9%E3%83%9E%E3%83%B3%E3%82%B0%E3%83%AC%E3%83%BC%E3%83%88
- http://deltaplasma.com/index.php/productioninfo/
- Holden, August (2014). Looking Back at Ultraman: Towards The Future. Shadowland Magazine.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar