Jumat, 28 Januari 2022

Informasi Produksi Kamen Rider Den-O

28 Januari 2007, Heisei Rider ke-8 ini memulai episode perdananya.


Pengendara Motor Bertopeng Naik Kereta?

Sejak serial Kamen Rider dimulai pada tahun 1971, citra "Kamen Rider adalah pahlawan yang mengendarai motor" telah tercipta. Heisei Rider juga mengikuti tren ini, dengan variasi motor yang unik seperti Machine Tornader dari Kamen Rider Agito yang bisa berubah menjadi hoverboard dan Autovajin dari Kamen Rider Faiz yang menjadi robot humanoid. Shinichiro Shirakura, produser hampir seluruh Heisei Rider sampai saat itu, mengusulkan "sesuatu yang familier dan bisa dikendarai anak-anak yang tidak bisa mengendarai motor."


Karena itu, Shirakura mendapat ide memasukkan unsur kereta ke dalam Kamen Rider sebagai kendaraan dengan impresi yang lebih kuat. Kereta adalah alat transportasi umum yang paling sering digunakan di Jepang, dan anak-anak juga sudah sering menumpanginya untuk bepergian. Tentu saja banyak penolakan dari kombinasi aneh ini, tapi ada yang setuju seperti Noboru Hara dari departemen pengembangan mainan Bandai dan Kazuhiro Kikuchi dari PLEX yang bertanggung jawab pada desain. Pada akhirnya "Rider kereta" disetujui.


Kisah Dalam Setiap Gerbong Kereta

Namun, ketika proyek mulai dikerjakan, desain pahlawan dengan motif kereta lebih sulit dari yang mereka duga. Ini karena selain Shinkansen, kebanyakan kereta biasanya berbentuk kotak, sehingga sulit untuk dijadikan inspirasi desain pahlawan. Melihat para desainer kesulitan, Shirakura mengusulkan "setiap kereta memiliki 'kisah' yang memberi arti pada setiap gerbong." Hal ini menyebabkan sebuah terobosan berupa penambahan "dongeng" sebagai motif, dimulai dari dongeng Jepang klasik Momotaro.

Momotaro
Bagi yang belum tahu, Momotaro mengisahkan seorang anak yang lahir dari dalam buah persik raksasa, yang setelah tumbuh kemudian bertualang dan bertemu anjing, kera dan burung pegar untuk membasmi Oni (iblis). Beberapa bagian dari dongeng ini diadaptasi ke dalam desain Rider ini. Mulai dari bentuk persik sebagai mata yang bergerak diatas rel kereta pada topengnya, bentuk armornya yang menyerupai pakaian Momotaro saat bertualang menuju Onigashima, dan ketiga hewan kawanan Momotaro menjadi robot dalam gerbong kereta Den-Liner.


Masalah berikutnya adalah penggunaan kereta. Mudah untuk menampilkannya sebagai senjata untuk melawan musuh raksasa, tapi sulit untuk menempatkannya pada posisi penting sehingga karya ini jadi tidak komplit tanpa itu. Setelah berbagai pertukaran pikiran, didapatkan ide "kereta waktu" yang beroperasi melewati masa lalu dan masa depan. Sebelum ditentukan menjadi perjalanan waktu, ada juga usulan lain yaitu perjalanan ke dunia paralel maupun dunia spiritual, yang nantinya digunakan pada beberapa judul setelah ini.


Penekanan Dalam Komedi

Heisei Rider dikenal dengan nuansa yang lebih serius di sebagian besar judulnya sejak Kamen Rider Kuuga, meski tetap ada beberapa momen ringan dan lucu. Setahun sebelumnya, Kamen Rider Kabuto sempat menyisipkan komedi sedikit lebih banyak dari pendahulunya, dan kini Den-O benar-benar meningkatkannya lebih jauh lagi. Banyak episode komedi yang memanfaatkan kepribadian dan karakteristik masing-masing tokoh.


Shirakura menyebutkan karena dia terpaksa menggunakan cerita "fiksi ilmiah (bertema) waktu" yang kurang populer, beliau mencoba membuatnya terlihat seperti "acara yang dibuat oleh orang bodoh." Tujuannya agar orang tidak akan mengira beliau melakukan sesuatu yang rumit. Untuk menyelesaikan latar belakang cerita yang rumit dan aneh ini, rapat diadakan hampir tanpa henti yang beliau sebut sebagai "tiga hari di neraka."


Karena sarat dengan komedi ini pula, jumlah kematian dalam Den-O jauh lebih sedikit dari judul-judul pendahulunya. Tentunya tetap ada pengecualian, dan karena konsep perjalanan waktu maka orang yang meninggal di masa lalu bisa hidup kembali jika seseorang di masa kini mengingat mereka. Selain itu jika dibandingkan beberapa judul Rider pendahulu, hampir tidak ada pertarungan Rider melawan Rider yang menjadi ciri khas Heisei Rider.


Ima-Jin-asi Yang Menarik Perhatian

Salah satu unsur yang menciptakan komedi dalam Den-O adalah kehadiran para Imagin, terutama empat (nantinya bertambah) diantaranya yang menjadi rekan Ryotaro Nogami, sang tokoh utama. Keempat Imagin ini bergantian merasuki tubuh Ryotaro dengan suara dan kepribadiannya masing-masing, sekaligus memberikan Form berbeda-beda bagi Den-O. Hubungan antara Ryotaro dan para Imagin menjadi sorotan di setiap episode, dan menjadi tulang punggung cerita di tahap akhir serial.

Para Imagin diisi suarakan oleh para seiyu (pengisi suara) terkenal yang sudah sering mengisi suara untuk tokusatsu dan anime; Toshihiko Seki (Momotaros), Koji Yusa (Urataros), Masaki Terasoma (Kintaros) dan Kenichi Suzumura (Ryutaros). Setiap kali para Imagin merasuki Ryotaro, para seiyu turut mengisi suara setiap perkataan Ryotaro, dan akting Takeru Sato sebagai Ryotaro dengan sifat berbeda-beda juga menjadi sorotan dalam Den-O.


Salah satu persyaratan dipilihnya para seiyu Imagin adalah mereka harus bisa menyanyi, dimana akan ada beberapa lagu pengiring Double-Action dengan versi masing-masing berdasarkan bentuk Den-O yang digunakan. Selain itu karena mereka akan mengisi suara Ryotaro saat kerasukan, mereka harus berakting suara lebih alami dibanding biasanya agar sesuai dengan akting Sato sebagai Ryotaro. Seki, Yusa, Terasoma terpilih karena selain sebagai seiyu juga sering tampil dalam drama panggung dan (sulih suara) film Barat. Suzumura terpilih karena populer diantara fans muda penggemar anime dan dia sendiri menggemari tokusatsu.


Dipenuhi Staf Veteran Toei

Shirakura kembali mengajak Yasuko Kobayashi yang lima tahun sebelumnya menjadi penulis utama Kamen Rider Ryuki. Ketika Kobayashi menulis untuk versi film layar lebar, naskah episode televisi diserahkan kepada Shoji Yonemura yang setahun sebelumnya menjadi penulis utama Kabuto. Tapi Kobayashi tetap melakukan supervisi pada dialog agar selaras dengan episode yang dia tulis.

Ryuta Tasaki kembali menjadi sutradara utama setelah sebelumnya berturut-turut dari Agito, Ryuki dan Faiz. Sutradara lainnya sudah sering terlibat dalam proyek tokusatsu Toei seperti Takeo Nagaishi, Hidenori Ishida, Taro Sakamoto dan lain-lain. Sakamoto menyebutkan dia mau bergabung dengan proyek ini karena menyukai naskah Kobayashi.


Gubahan Musik Bervariasi & Lagu Tema Yang Populer

Musik latar dalam Den-O digubah oleh Toshihiko Sahashi, yang menjadi proyek musik Rider keempatnya setelah Kuuga, Agito dan Hibiki. Ketiga Rider yang musiknya digubah beliau sebelumnya kebetulan lebih mengarah pada mistik. Kini Den-O musiknya berkisar dari pop kontemporer dengan synthesizer hingga swing jazz, rock dan musik klasik. Sahashi mengatakan kalau swing jazz merupakan permintaan dari sutradara Tasaki.

Lagu pembuka Den-O berjudul Climax Jump dinyanyikan oleh grup AAA yang khusus lagu ini menggunakan nama AAA DEN-O form. Climax Jump mencapai peringkat 5 dalam bagan Oricon yang menilai penjualan single musik di Jepang, dan menjadi single pertama AAA yang mendapat peringkat tinggi. Lagu pembuka kedua adalah Climax Jump DEN-LINER form yang dinyanyikan oleh keempat seiyu Imagin, dan berhasil melampaui lagu sebelumnya dengan menduduki peringkat kedua Oricon pada debut single tersebut.


Penayangan Resmi

Dalam rangka perayaan 50 tahun Kamen Rider di tahun 2021, kanal Youtube resmi Toei Tokusatsu World Official mengunggah dua episode perdana dari semua Kamen Rider dengan takarir bahasa Inggris. Salah satu diantaranya adalah Den-O.

Episode 1 - "Aku, Datang!"

Episode 2 - "Berkendara Tepat Waktu"



Evaluasi & Masa Depan

Penjualan mainan, CD lagu dan DVD nya kuat semasa serial televisinya tayang. DVD volume pertamanya menjadi yang tertinggi dalam sejarah Heisei Rider saat itu. Dirilis juga DVD yang berisi acara bincang langsung di panggung dalam rangka perilisan versi film.

Pada acara Japan Otaku Grand Prix 2007 yang diadakan di Loft Plus One di Shinjuku pada Januari 2008, Den-O memenangkan Penghargaan Masumi Kurata karena berhasil menarik perhatian otaku wanita. Shirakura berkomentar dalam penghargaan tersebut dengan nama Shirataros. Di bulan Maret di tahun yang sama, karya ini juga mendapat Penghargaan Sinergi dalam Penghargaan Seiyu yang kedua.

Den-O sering mendapat peringkat tinggi dalam survei Heisei Rider favorit, dan sempat terpajang dalam situs penilaian Ranking! dan Anime! Anime! Pada tahun 2021, masih dalam rangka 50 tahun Kamen Rider, NHK mengadakan pemungutan suara daring mengenai karya, tokoh dan musik terfavorit dari seluruh Rider. Den-O menduduki posisi puncak dalam karya dan tokoh Rider terfavorit.

Jika Heisei Rider sejak Agito selalu memiliki satu film layar lebar, Den-O menjadi Heisei Rider pertama dengan film lebih dari satu. Bahkan bisa dibilang hampir 15 tahun semenjak penampilan pertamanya, Den-O masih terus kembali dengan film baik tersendiri maupun crossover dengan Rider penerusnya. Selain karena kepopulerannya, film kelanjutan Den-O bisa terus dilakukan karena mereka hanya perlu para Imagin dengan pengisi suara yang kini bisa berubah menjadi Den-O tanpa Ryotaro.

Film Saraba Den-O Final Countdown di bulan Oktober 2008 bisa dibilang menjadi "kelulusan" bagi peran Takeru Sato sebagai Ryotaro, karena namanya mulai naik dalam dunia hiburan mainstream di Jepang dan sampai kini masih menjadi salah satu aktor benama besar yang memulai peran lewat Kamen Rider. Barulah pada film Kamen Rider Heisei Generations FOREVER di tahun 2018, Sato kembali memerankan Ryotaro untuk pertama kalinya dalam 10 tahun. Penampilannya ini mengejutkan banyak penonton dan fans karena tidak diberitakan sama sekali sebelum film ditayangkan, yang meski hanya sebentar tapi cukup mengesankan.




Sumber:

  • https://www.kamen-rider-official.com/columns/wiki/1399/
  • https://www.kamen-rider-official.com/zukan/
  • https://ja.wikipedia.org/wiki/%E4%BB%AE%E9%9D%A2%E3%83%A9%E3%82%A4%E3%83%80%E3%83%BC%E9%9B%BB%E7%8E%8B

Di lain kesempatan kami akan membahas mengenai para Rider dan Imagin dalam Den-O, mohon ditunggu~

Tidak ada komentar:

Posting Komentar