4 Maret 1983, Metal Hero ke-2 ini memulai episode perdananya.
Detektif Luar Angkasa Kedua Sebagai Sekuel Langsung
Berkat kepopuleran Uchu Keiji Gavan, dibuat kelanjutannya yang masih menggunakan tema detektif luar angkasa tapi dengan tokoh utama yang baru. Pada Gavan episode 42, diperkenalkan tokoh Den Iga, seorang polisi hutan yang terluka oleh serangan Buffalo Doubler. Den kemudian dibawa ke Planet Bird untuk dirawat dan dilatih menjadi seorang Uchu Keiji, yang pertama kali beraksi dalam episode terakhir Gavan.
Jika nama Gavan berdasarkan nama orang sungguhan (Jean Gabin), Sharivan tidak melakukannya. Nama Sharivan merupakan gabungan dari kata Shine (bersinar) yang dibaca Shain (シャイン) oleh orang Jepang, dengan menambahkan -van dari Gavan di belakang.
Baju Tempur Merah Bersinar
Sama seperti pendahulunya, Sharivan juga mengenakan Combat Suit. Alasan mengapa Sharivan dibuat menggunakan warna mencolok, kontras dari Gavan yang tidak berwarna, adalah untuk menarik perhatian kelompok usia yang lebih muda. Namun sebelum diputuskan untuk menggunakan warna merah, ada proses trial & error, bahkan warna biru sempat dipertimbangkan. Selain itu pada awal proses perencanaan, ada rencana menggunakan warna emas melawan warna perak Gavan.
Jun Murakami kembali menjadi suit actor untuk adegan aksi Combat Suit. Beliau membedakan antara Gavan, dengan tinjunya yang terkepal, dan Sharivan, yang berpose dan menyerang dengan pose tangan seperti pedang. Dia juga menyebutkan bahwa pelindung dada Sharivan lebih besar dari Gavan, jadi saat dia mengangkat tangannya, pelindung ikut naik ke atas. Hiroshi Watari, pemeran Den Iga, adalah anggota JAC (Japan Action Club) sama seperti Kenji Ohba pemeran Gavan, dan beliau sempat menjadi suit actor Sharivan untuk adegan jarak dekat menggantikan yang cedera.
Sekuel Yang Lebih Menekankan Drama
Seperti yang sudah dibahas sebelumnya, Sharivan adalah sekuel langsung dari Gavan. Ini bisa terlihat dari pandangan dunianya yang masih mewarisi Gavan, termasuk juga kemunculan Retsu Ichijoji alias Gavan selama beberapa kali sebagai kapten. Hoshino Space Cannon, yang cetak birunya dilindungi oleh Voicer, ayah Gavan di serial sebelumnya, disini menjadi salah satu persenjataan kapal Sharivan.
Pada babak pertama serial, pertempuran langsung antara yang baik dan yang jahat digambarkan tanpa menggambarkan latar belakang Den. Mulai dari pertengahan hingga paruh kedua serial, cerita sampingan (judul skenario "Kiseiden") tentang rahasia kelahiran sang pahlawan dan misinya menjadi benang dalam cerita, membuat konten lebih serius dan dramatis dari karya sebelumnya. Ceritanya juga berbeda dari metodologi serial Super Sentai, dengan penekanan yang lebih besar pada kesinambungan.
Mainan Robot Raksasa Sebagai Jualan Utama
Sharivan memiliki kapal raksasa bernama Grand Birth yang bisa bertransformasi menjadi bentuk humanoid, untuk pertama kalinya dalam serial Uchu Keiji. Menurut Katsushi Murakami, kapal tersebut memiliki desain mekanik yang berfungsi untuk membedakannya dari Super Sentai dan anime, dan populer dengan kelompok usia tinggi dan rendah.
Grand Birth diposisikan sebagai benda utama dan diharapkan terjual lebih baik daripada Dyna Robo dari Kagaku Sentai Dynaman yang juga produksi Bandai selama musim penjualan akhir tahun. Namun, mungkin karena bentuk robot raksasanya, yang dicemooh sebagai "penjual bento (ekiben)," penjualan lebih rendah dari yang diharapkan. Penjualan Dyna Robo lebih baik di musim penjualan akhir tahun, dan lini mainan Sharivan secara keseluruhan juga mengecewakan.
Sebuah "latar cerita" dalam manual produk mainan menyatakan bahwa bentuk janggal Grand Birth itu disebabkan karena kapal tersebut awalnya adalah kapal penumpang yang buru-buru diubah untuk mengakomodasi tugas Sharivan ke Bumi. Ketika karya ini didistribusikan secara resmi di Nico Nico Douga, Hiroshi Watari juga berkomentar di blognya sebagai tanggapan atas komentar pemirsa yang mengatakan mirip penjual ekiben dan beliau bilang, "Saya kira saya sudah terbiasa, itu terlihat lucu."
Pengaruh Film Horor Terkenal
Dari segi visual, karya ini banyak berubah dari pendahulunya, dengan banyak gambar aneh dan penggambaran horor di sepanjang serial. Beberapa buku menggambarkan organisasi musuh Uchu Hanzai Soshiki (Sindikat Kriminal Luar Angkasa) Mado didasarkan pada dunia psikis dan aneh dari film horor okultisme seperti The Exorcist 2 dan Poltergeist. Di sisi lain, pada tahap perencanaan, Sharivan dimaksudkan untuk memiliki gaya yang lebih ceria dari Gavan, dan robot pengintai G-Pan rencananya akan tampil sebagai tokoh komedi.
Tak hanya pada nuansa, namun penamaan beberapa anggota Mado juga berdasarkan film horor. Doctor Polter dan Gyrer Shogun, namanya diambil dari film Poltergeist. Gyrer awalnya akan dinamakan Geist, tapi diubah karena terdengar terlalu mirip judul film tadi sehingga dipilih yang berdekatan.
Rencana klimaks cerita ini adalah kekalahan Maou Psycho sang pemimpin dan pertarungan terakhir antara Reider dengan kedua Uchu Keiji, dimana kutukan Reider dari kekalahannya di tangan Sharivan berupa penyakit aneh yang akan menimpa saudari tokoh utama di serial berikutnya. Namun, rencana ini ditolak pada menit-menit terakhir, dan serial berikutnya dibuat lebih cerah.
Penayangan Resmi
Pada awal tahun 2020, kanal Toei Tokusatsu World Official dibuka di Youtube dan menayangkan beragam tokusatsu Toei terutama yang era 90an kebawah, salah satu diantaranya adalah Sharivan, dan kamu bisa menonton kedua episode perdananya dalam takarir bahasa Inggris.
Episode 1 - Ilusi
Episode 2 - Dunia Roh New Town
Pasca Tayang
Meski penjualan mainan dianggap mengecewakan, penjualan lagu temanya yang masih dinyanyikan Akira Kushida mencapai 400.000 keping dan menjadi populer. Selain Grand Birth, ada juga mainan Pradera Uchu Keiji Sharivan, sebuah action figure dengan fitur lepas-pasang Combat Suit, yang menjadi pelopor untuk mainan sejenis bertahun-tahun kemudian. Menurut Katsushi Murakami, Gavan ditujukan untuk 3-4 tahun lebih tua dari demografis pembelian produk Popy pada saat itu, tetapi hasilnya lebih banyak dukungan dari kelompok usia tradisional yang lebih muda.
Sama seperti Gavan, Sharivan juga menjadi salah satu tokusatsu yang beredar di Indonesia dengan format Betamax pada tahun 1980-an. Bertahun-tahun kemudian, Sharivan tayang di kanal Indosiar pada tahun 2000-an. Hiroshi Watari, pemeran Den Iga/Sharivan, sempat mengunjungi negara kita Indonesia pada acara Indonesia Comic Con pada tahun 2016.
Sumber
- https://ja.wikipedia.org/wiki/%E5%AE%87%E5%AE%99%E5%88%91%E4%BA%8B%E3%82%B7%E3%83%A3%E3%83%AA%E3%83%90%E3%83%B3
serial Metal Hero ini adalah nostalgia masa kecil gw,,, bersama Gavan dan Sharivan,, ceritanya ringan dan simple,,, lagu2nya yg dibawakan oleh Akira Kushida terasa epik dan catchy di kuping, bisa membangkitkan semangat 45,,, sperti opening themenya (Uchuu Keiji Sharivan), ending themenya (Tsuyosa Wa Ai Da), juga lagu2 background lainnya (Chou Jigen Sentai Bokan Grandbirth, Spark Sharivan!, Yeh Sharivan & Sharivan Victory)
BalasHapus